BAB 9 ☔

7 4 0
                                    

Haiii semua, kembali lagi dengan aku sang pecinta hujan ☔

" Mengenalmu
Adalah hal yang paling membuat ku bahagia." 

Karahana falesia ☔

Kringgggg

   Bel pulang berbunyi, Arkan mengemas semua buku bukunya ke dalam tas. Dia melirik bangku Kara, dia mengambil tas Kara dan pergi ke uks diikuti oleh teman temannya.

   Arkan membuka pintu uks, dia melihat Kara yg masih terbaring tidur tampak nyenyak. Arkan berjalan ke arah bankar milik Kara. Teman teman yang lain hanya menanti di luar.

" Kara..., "panggil Arkan.

" Hemm, Arkan.....," ucapnya sambil membuka matanya perlahan.

" Udah mendingan?, "tanya Arkan.

" Udah, eh... Udah pulang?, "tanya Kara balik.

" Udah, yuk gw anter pulang, "  ajak Arkan yang diangguki Kara.

   Arkan menolong Kara turun dari bankar. Mereka bedua berjalan keluar dari uks. Teman teman Arkan sudah menunggu di luar.

" Lama bener lu boss, "tanya marsel.

" Diem lo, "ketus Arkan.

" Idihhh, ketus amat, " ucap Marsel memutar bola mata malas.

   Sesampai didepan rumah Kara. Kara turun dari mobil Arkan.

" Hati hati, jangan lupa makan obat trus istirahat, "ucap Arkan.

" I iya, makasih ya, " gugup Kara.

    Arkan melajukan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah Kara. Kini Kara sendiri lagi. Kara melangkah kan kakinya menuju rumah. Dia membuka pintu rumah dan mama nya sedang duduk didepan televisi.

" Aku pulang, " ucap Kara.

" Ganti pakaian mu, lalu pergi masak... Sebentar lagi suami saya akan pulang, " dingin Anita.

" B baik ma, "jawab Kara.

   Kara berlari kecil ke kamarnya, dia mengganti pakaian tergesa gesa. Setelah itu pergi ke dapur untuk memasak.

~ ☔ ~

   Malam ini suasana cukup sepi, kedua orang tua Kara sudah tidur. Kara belum tidur karna dia harus belajar untuk persiapan ulangan. Jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

" Hooaammm, "Kara menguap, matanya sudah mengantuk.

" Yeyy, selesai... Sekarang waktunya tidur, "ucapnya sambil mengemas buku bukunya.

   Selesai mengemas buku bukunya. Kara berjalan ke arah kasur. Dia merebahkan tubunya diatas kasur, perlahan matanya mulai tertutup hingga benar benar tertutup sempurna.

   Pagi hari pun datang, sinar mentari menembus di sela sela jendela. Kicauan burung terdengar indah. Kara bangun dan menggeliat, dia melihat jam. Jam sudah menunjukkan pukul 06.30 ,Kara bangun dari tidurnya. Dia mengemas kasurnya dan pergi mandi. Selesai mandi Kara memakai seragamnya. Kara kekuar kamar dan kedua orang tuanya sudah duduk dimeja makan.

Hujan Terakhir ( On Going ☔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang