BAB 7 ☔

12 6 0
                                    

Hellooo....
Aku kembali lagi....

Jangan lupa vote and komen ya ☔☔

Happy readers☔

   Pagi ini, seperti biasa Kara melewatkan sarapan paginya. Dia selalu datang pagi pagi sekali ke sekolah dan ditemani Arkan yang selalu datang pagi.

  Pagi ini hujan, Kara merebahkan kepalanya menghadap ke jendela. Dia memandangi hujan, seolah terbawa ke tempat yang begitu damai.

" Bos.... ",panggil Fariq.

" Hm? "

" Napa tuh cewe lo?, diam diam bae di dari tadi ", tanya Fariq yang melihat Kara diam sedari tadi.

   Arkan menoleh ke arah Kara. Dia menatap punggung Kara. Gadis itu tampak sangat tenang dengan suara hujan yang turun.

" Jangan sering melamun melihat hujan, gw jadi iri sama hujan ", ucap Arkan yang membuyarkan lamunan Kara.

" Kenapa iri? ", tanya Kara sambil memandang wajah Arkan.

" Karna lo lebih sering merhatiin hujan ketimbang gw ", jawab Arkan cemberut.

   Kara terkekeh, dia kembali merebahkan kepalanya sambil menatap wajah Arkan.

" Aku memang suka hujan, tapi kamu adalah satu satunya kebahagiaan aku ",jawab Kara.

" Kenapa lo jadiin gw satu satunya kebahagiaan lo?, kenapa nggak keluarga lo aja? ", tanya Arkan penasaran.

   Kara sempat berfikir ,dan kembali mejawab pertanyaan Arkan.

" Karna.... Aku juga nggak tau, aku juga bingung kenapa begitu ", jawab Kara.

" Loh?..." ,Arkan bingung.

" Pokok nya kamu kebahagiaan aku ,jadi nggak usah dipikir lagi ", ucap Kara.

" Okey ",jawab Arkan tidak mau berfikir panjang.

~ ☔ ~



   Pulang sekolah, Arkan mengajak Kara ke markasnya. Saat memasuki markas ada seorang perempuan yang duduk di ruang berkumpul sendirian. Arkan yang melihat sontak kaget dengan kehadiran seorang gadis yang sangat istimewa di hidupnya.

" Yonna...", Arkan berlari dan memeluk Yonna.

" Ihhh... Kakak, sesak ni nafas ku ", Yonna mendorong Arkan ke belakang.

   Arkan terkekeh, dan mengacak acak rambut Yonna. Kara bingung melihat interaksi keduanya. Cemburu? Tentu saja Kara cemburu. Tetapi Kara hanya memilih diam.

" Eh?...", Yonna bingung saat melihat Kara.

" Itu pacar kakak ,dek", ucap Arkan.

" WHATTT....SERIUSSSS??? ", tanya Yinna syok .

" Iyaaa ",jawab Arkan.

    Yonna langsung menghampiri Kara dan mengajak nya duduk. Dia mengulurkan tangannya.

" Aku Yonna Oktaviana, panggil aja Yonna ",salam Yonna.

" Eh... Iya ,Aku Kara ",jawab Kara linglung.

" Kakak nggak usah gugup gitu, biasa aja... Aku nggak makan orang kok ", canda Yonna.

" Ii iya, aku nggak gugup kok ", jawab Kara.

    Yonna terkekeh, dia berlari menuju tempat diamana teman teman Arkan yang lain berkumpul. Yonna berbincang  riang disana. Arkan mendekati Kara dan mengelus pucuk kepalanya.

" Kenapa, hm?" ,tanya Arkan.

" Nggak apa apa, dia siapa kamu? ", tanya kara balik.

" Dia adik aku, ya... Walau bukan kandung tapi aku udah anggap dia sebagai adik aku ",jawab Arkan.

" Aku sayang dia, aku nggak pernah nyakitin dia makanya kalo ada yang berani nyakitin dia aku nggak akan tinggal diam.... Aku selalu jaga dia sampai kapan pun ,dia itu istimewa di hati aku ", sambung Arkan yang diangguki Kara.

" Kalo aku? ",tanya Kara.

" Kamu juga ", jawab Arkan singkat.

   Kara memperhatikan Arkan yang memandang Yonna sangat lama. Tatapan nya sangat dalam penuh arti. Kara sedikit cemburu karna Arkan tidak pernah menatapnya seperti itu. Tetapi Kara tidak bisa berharap lebih kepada Arkan.

" Arkan, hari sudah gelap... Aku mau pulang ", pinta Kara.

" Yaudah ,aku antar? "

" Nggak usah ,aku naik taksi aja "

" Hemm, okey kalo gitu hati hati ya sayang "

" Iya..."

    Kara keluar dari markas Arkan. Dia sedikit panik karna pulang terlalu gelap. Mama dan papanya pasti marah saat ia sampai dirumah nanti.

Hollaa....
Sampai jumpa di di part selanjutnya 😉...

Jangan lupa vote and komen yaaa ☔☔




Hujan Terakhir ( On Going ☔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang