40

1.7K 90 8
                                    

Buset udah part 40 aja, tinggal beberapa part lagi menuju end:)

Sebelum baca harap vote dan komen dulu

Makasih ya:)

~ GMSK ~

Markas AZWERL

Azriel membaringkan tubuh leo diatas sofa dengan hati-hati. Keempat temannya hanya memandangi dirinya dengan raut wajah bingung. Azriel meminta teman-temannya untuk menjaga anak itu dan dan tidak mengizinkan anak itu untuk pergi kemana-mana ia pun pergi dari sana.

Fikri, khansa, juna, dan rama hanya menatap wajah leo lalu mereka menatap satu sama lain. Mereka menghela nafas panjang.

"Ini kerjaan siapa hah? Siapa yang ngasih ide ke azriel" tanya khansa pada ketiga temannya itu.

Fikri dan rama menunjuk kearah juna yang lagi anteng mengelus lembut rambut leo.

"Jun, kalo mau ngomong apa-apa itu mikir dulu dong" tegur khansa sembari menjitak kepala juna.

"Aduh! Emang gue ngomong apaan sih?" tanya juna yang membuat ketiga temannya menghela nafas.

Rama menarik kuat tangan juna agar menjauh dari leo. "Gini Juna tertuna-tuna lu bilang misalnya kalo kita nyulik tuh bocah terus nyerang ZEVELION bakal menang apa kagak yang pasti jawabannya KAGAK!" sentak rama yang mulai geram dengan temannya yang lelet ini.

"Oh! Itu! Gue kira azriel nganggep itu angin lewat anjing tap──"

"Ya, azriel bertindak sendiri itu karena lu. Goblok!" potong fikri menyentil jidat juna.

"Eunghh"

Suara lenguhan itu membuat keempat orang itu beralih menatap kearah sumber suara.

Anak itu mengucek matanya dan mencari keberadaan abangnya. "A-abang? abang dimana?"

"Disini!"

"Abang siapa?" tanya leo.

"Abangmu lah siapa lagi coba" sahut juna dengan pedenya.

Leo menggeleng cepat, "No! abang leo itu abang nevan bukan kamu!! mana abang leo!! abang nevan!!!!" pekik leo membuat keempat orang itu menutup telinganya karena suara leo yang memekakkan telinga mereka.

Azriel yang baru saja datang langsung menutup telinganya karena suara leo yang membuat ia harus menutup telinganya.

"Sialan banget nih bocah!" azriel segera menutup mulut leo dengan tangannya.

"Hhhmmmphh!!" leo memberontak.

"Diam atau kau akan mati disini!" bentak azriel membuat leo terdiam seketika.

"Bagus, jadilah anak yang baik dan penurut!" ketus azriel lalu ia beralih menatap teman-temannya.

"Kenapa diem?! Sana ambil mainan gue dan bawa kesini, cepat!" perintahnya dan langsung diangguki oleh keempat temannya itu.

Azriel beralih menatap wajah gemas leo yang masih terlihat mulus. "Bagaimana kalo kita bermain sebentar, hm? Pasti kau suka dengan permainan yang gue buat ini" ucap azriel sambil mengelus lembut pipi leo.

Leo yang tak mengerti apa yang dimaksud azriel hanya bisa pasrah. Ia tak ingin melawan orang itu karena ia takut untuk mencoba melawannya.

Tak lama kemudian, keempat teman azriel pun datang sambil membawa mainan yang azriel suruh tadi.

Gembul milik si Ketua ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang