diskors

260 14 0
                                    

jendra dan vadlan berada diruang guru karena disuruh oleh guru tadi, kini mereka sedang berhadapan dengan wali kelas mereka "kalian ini selalu saja bertengkar, apa kalian tidak lelah? bapak saja lelah melihat kalian disini terus, baiklah pangil orang tua kalian dan kalian bapak skors selama seminggu" mereka yg mendengar itu pun terkejut "pak yg mulai duluan dia kenapa saya juga kena?" tanya vadlan dan diberi tatapan tajam pada jendra "kalian ini sama' salah, bapak gamau tau pokonya besok orang tua kalian harus kemarin dan hukuman kalian tetep berjalan selama seminggu" jendra yg mendengar itu pun hanya terdiam dan pasrah, berbeda dengan vadlan yg tidak terima tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa



mereka pun pergi ke uks, diuks mereka tidak saling bicara dan sibuk mengobati luka mereka masing-masing, vadlan melirik jendra yg sedang melamun dan dia menghampiri jendra dan mengobati luka dibagian bibir jendra, jendra yg mendapat perlakuan itu pun menatap vadlan heran "ngapain? peduli lo? lo yg ngasih luka jadi ga usah sok perduli" jendra menyingkirkan tangan vadlan yg sedang mengobati lukanya, vadlan pun menatap jendra "lo dibaikin gamau dijahatin juga gamau mau nya apa dah, kek boti aja" jendra menatap tajam vadlan "boti matamu, pergi sono dan urusan kita belum selesai gua tunggu lo diarena" jendra pun meninggalkan vadlan yg masih berdiri didalam uks.
vadlan yg melihat tingkah jendra itu pun tersenyum tipis "lucu" dia bergumam dan sadar dari lamunan nya "apasih anjing, gila lo" dia pun pergi ke kelas nya

.

.

.

.

jam istirahat tiba, jendra dan teman-teman nya pergi ke kantin dan mereka memesan apa yg mereka inginkan, jendra hanya memesan minuman karena dia sedang tidak nafsu makan "lo kenapa ngelamun gitu sih, awas kerasukan" perkataan renjana membuat jendra tersadar dari lamunannya, dia pun meminum minumannya "gua sama vadlan diskors" dia mengaduk-aduk minumannya teman-teman nya pun sedikit terkejut tapi tidak begitu, "lagian lo berdua kasus mulu sih kasus nya juga itu itu mulu apa ga bosen guru-guru" ucapan yudha disetujui oleh teman-teman nya yg lain, jendra pun hanya menghela nafas pasrah "nanti malem ke arena, gua mau balapan sama dia" dia pun meninggalkan teman-temannya dan pergi ke kelas.


dia pun duduk dikelas dan menutup mukanya dengan buku nya, tiba-tiba ada yg menatap wajah dia dan menaruh buku dimeja nya, jendra yg merasa terganggu pun membuka matanya dan melihat sosok didepannya, dia pun bingung apa yg dilakukan seseorang didepannya ini "ngapain?" yg ditanya hanya tersenyum tipis dan duduk disebelah jendra "liat muka lo yg keliatan cape banget, dan diliat dari deket lo cantik juga" dia pun tersenyum, jendra yg mendengar itupun sedikit bingung tapi dia tidak terlalu peduli dengan ucapannya "gua cowok dan gua ganteng, pergi sono jangan ganggu gua" dia pun meletakkan wajahnya dimeja, cowok disampingnya hanya tersenyum














TBC

rivalku menjadi jodohku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang