mabuk

323 17 0
                                    

Jendra dan teman-teman nya sampai diclub tersebut, begitupun dengan vadlan dan teman-teman nya yang lain, mereka memasuki club bar yang cukup ramai dengan irama musik yg diputar.

mereka mencari tempat duduk dan mereka duduk di salah satu kursi bar tersebut dan memesan apa yang mereka inginkan.

jendra menatap yang lain dengan wajah datar dan tanpa peduli dia pun ikut meminum minuman beralkohol itu sampe dia benar-benar pusing.

vadlan sedari tadi memperhatikan jendra dan tidak mempedulikan yang lain, yang masih sadar hanya jeremy, chandra, luki, ken, hendra dan vadlan.

hari semakin larut dan jam sudah menunjukkan pukul 00:30 dan itu menandakan hari sudah larut malam dan ada dari beberapa mereka yang dengan kondisi mabuk.

teman-teman jendra dan vadlan pamit terlebih dahulu dan meninggalkan jendra dan vadlan berdua.

vadlan mendekatkan diri nya ke jendra yang dalam kondisi mabuk itu dan dia menatap lekat-lekat tingkah jendra dalam kondisi tidak sadar itu.

jendra yang mulai merasa pusing pun hanya mengomel ga jelas dan menyenderkan tubuhnya ke kursi bar.

vadlan yg melihat itupun tersenyum gemas pada jendra, dalam jarak sedekat ini ternyata jendra tidak menyeramkan itu justru terlihat cantik dimata nya.

vadlan vadlan menepuk tubuh jendra "sampe kapan mau minum? udah malem ayo pulang" jendra yang mendengar itupun hanya meng geleng-geleng kan kepalanya "eung, mau minum lagiii" sambil menatap melas vadlan, vadlan hanya terkekeh geli melihat wajah jendra yg terlihat menggemaskan itu "udah pulang nanti lo dicari orang tua lo" dia pun merapihkan rambut jendra yg sedikit berantakan "gamau, gamau pulang pokonya mau minum teruss" dia senderan dibahu vadlan, vadlan pun hanya pasrah dan memberikan satu gelas didepan jendra "terakhir, abis itu pulang" jendra tanpa pikir panjang pun meminum minuman beralkohol itu lagi dan tertawa "hehe, lagi lagiii" dia tersenyum sangat lebar sampai matanya membentuk bulan sabit.

vadlan menggeleng dan langsung menggendong badan jendra sampai ke parkiran, jendra yang merasa pusing hanya pasrah digendongan nya dan memeluk leher vadlan, vadlan yang tadi bawa motor sekarang jadi bawa mobil, dia menyuruh luki untuk membawa pulang motornya dan menganti dengan mobil.

vadlan meletakan tubuh jendra dikursi depan dan memakaian sabuk pengaman agak jendra tidak terjatuh, "mau pulang kemana" jendra masih memejamkan matanya "gamau pulang nanti daddy marah-marah, gamau marah-marah" jendra mengatakan itu dengan wajah melas dan akhirnya vadlan membawa dia pergi ke apartemen nya.


























TBC

rivalku menjadi jodohku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang