berbicara

216 14 0
                                    

hari mulai sore dan bel sekolah sudah berbunyi, murid-murid disana pun langsung berlomba-lomba untuk cepat-cepat pulang, jendra dan teman-teman nya masih dikelas mereka, kelas mereka kini sepi dan tersisa mereka ber6.

mereka pun pergi ke parkiran untuk pulang dan menaiki motor masing'.

saat berada didepan rumahnya jendra merasa sedikit takut jika dia harus berbicara dengan orang tuanya karena dia mendapatkan hukuman dan terbuat masalah, dia pun pasrah apa yg akan terjadi kedepannya dan lebih memilih untuk istirahat terlebih dahulu karena nanti malam dia ada janji dengan teman-teman dan vadlan.

.

.

.

.

.

malam hari pun tiba, jendra belum membicarakan soal keributan tadi pagi disekolah nya, dan saat dia keluar kamar dan menuju dapur dia hanya melihat mommy nya "malem mommy, daddy mana?" dia bertanya kepada mommy nya dan duduk dimeja makan.
yg dipanggil mommy itu reflek menoleh dan menaruh masakan nya dimeja makan "daddy kamu lembur jadi dia pulang agak malem, kita makan berdua aja ya" jendra yg mendengar itupun hanya mengangguk.

jendra sudah menyelesaikan makanan nya dan dia ingin berbicara mengenai kejadian tadi pada kepada mommy nya itu. "mommy" pangil jendra dengan suara yg cukup pelan, mommy nya reflek menoleh ke arah jendra "iya sayang?" jendra pun menaruh surat yg di beri oleh wali kelasnya.

mommy jendra yg melihat itu pun bingung, surat apa itu dan ada apa sebenarnya, tanpa pikir panjang akhirnya mommy jendra membuka surat tersebut dan membacanya.

beliau cukup terkejut walau ini bukan pertama kalinya dia mendapatkan surat seperti ini, mommy jendra meletakan surat itu dimeja makan dan menatap jendra, jendra yg ditatap hanya diem dan menunduk "sorry mommy, jendra juga diskors" mommy jendra hanya menghela nafas panjang karena ingin memarahi pun tidak bisa karena jendra tidak suka dimarahi.

mommy jendra mendekat ke arah jendra dan memeluknya, jendra yg mendapat perhatian itupun membalas pelukan mommy nya.

jujur saja dibalik sikap dia yg keras kepala dan nakal ada sikap yg tidak semua orang tau bahkan hanya orang tua nya yg tau itu.

jendra menangis didekapan mommy nya karena dia tau dia salah dan dia selalu mengecewakan orang tua nya. tapi jendra punya alasan untuk itu.

mommy jendra melepas pelukannya dan menghapus air mata jendra, jendra menatap wajah mommy nya dengan mata berkaca-kaca "jagoan mommy kok nangis sih, udah ya jangan sedih nanti biar mommy bantu bilang ke daddy biar kamu ga dimarahin, jangan nangis oke?" mommy jendra tersenyum dan terus mengusap air mata jendra, jendra yg mendengar itupun mengangguk dan tersenyum tipis "sorry mom, and thank u udah mau bantu bilang ke daddy" mommy jendra tersenyum dan mengelus pipi jendra "mommy sayang sama jendra" jendra mengusap air matanya "jendra lebih sayang mommy."


















TBC

rivalku menjadi jodohku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang