.
.
.
Happy reading
.
Enjoy :)
.
.
Yunjae cukup terkejut saat Chenle menabraknya dari belakang. Dia memang akan menemani Chenle hari ini hitung-hitung pendekatan ke arah yang lebih intens selain guru les dan muridnya "Ya Tuhan Chenle~a ada apa denganmu? Kau tidak apa-apa?" dengan cekatan ia membantu Chenle yang terjatuh di lantai.
Wajah anak itu berantakan, matanya memerah dan berair. Seingatnya Mark mengatakan Chenle hanya berjalan-jalan sebentar di sekitar lantai ini apaada yang terjadi hingga anak itu menangis "Tangan Chenle sakit yah karena menabrak paman Yunjae, ayo paman antar keruanganmu, tidak papa jika ingin menangis" Yunjae mengusap punggung Chenle lembut mencoba menenangkan, anak manis itu tetap terisak pelan dengan suaranya sangat lirih hampir tidak terdengar apabila ia melangkah lebih jauh lagi.
Dokter datang dengan segera setelah tombol penanganan ia tekan. Dokter yang menangani Chenle dari bayi itu mulai mengecheck luka di tangannya, tidak ada yang serius hal itu membuat Yunjae bernafas lega. Yunjae cukup kebingungan karena Chenle masih terisak kecil sehingga ia terus berada disisi Chenle dan mengusap bahunya untuk menenangkan.
"Mau bercerita?" Yunjae tersenyum tipis saat Chenle masih enggan terbuka dengannya, tidak masalah pasti butuh waktu cukup lama untuk menerima hubungan serius dirinya dengan Minhyung yang tiba-tiba.
"Okey, take your time. Cerita kapanpun kau mau sayang. Istirahatlah"
Pintu yang masih terbuka itu di ketuk membuat Yunjae mengalihkan atensinya pada empat orang yang berdiri di bingkai pintu. "Ah...kami datang untuk menjenguk Jung Chenle. Kami sudah membuat janji dengan Mr. Jung" Soojung tersenyum canggung saat Yunjae mempersilahkan mereka masuk, ruangan itu sangat mewah dan tersedia ruang tamu. Ketiganya duduk disana sementara Jisung hanya mengantarkan sampai depan ruangan saja dan berpamitan.
Soojung sudah beberapa kali mengisyaratkan pada Haechan untuk minta maaf pada Chenle meski anak itu tampak enggan, Soojung dan Jongin sudah mati-matian membujuk. Ia bahkan mendorong kecil punggung putranya pelan sembari tersenyum ramah pada Yunjae yang menawarinya minuman. Anak ini astaga.
"Bisa Haechan bertemu dengan Chenle?" Jongin bertanya pada Yunjae yang dibalas dengan senyum dan anggukan antusias. Jika Jongin tidak memulai anak itu tidak akan maju duluan dan duduk dengan nyaman tanpa memperdulikan niat mereka untuk datang sejauh ini.
"Yh tentu Chenle pasti senang kedatangan teman".
Senang apanya hubungan mereka sangat buruk. Haechan bahkan sekuat tenaga menurunkan egonya untuk melakukan hal ini lihat saja ibu dan appanya yang memplototinya dengan penuh arti. Ayo Haechaan kau bisa, meminta maaf bukan berarti kau kalah tapi karena kau menang dalam pengendalian emosi.
Dengan senyum tipis pada pria manis bernama Yunjae itu Haechan masuk semakin dalam melewati sekat di antara ruang tamu dan kamar rawat inap.
Yeoksi kamar rawat inap orang kaya memang yang terbaik, interiornya sangat luar biasa ini hotel atau rumah sakit sebenarnya membuat Haechan menggumam kagum dalam hati. Bayangkan saja kamar rawat inap dengan jendela besar yang mengarah ke pusat kota dengan dinding marmer elegan.
Matanya menelisik pada eksistensi sosok di ranjang rumah sakit yang menatapnya tak bersahabat. Kilatan kemarahan yang jelas itu terlihat di matanya, Haechan bahkan sampai terpaku melihat Chenle di hadapannya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reoccurring
FanfictionHaechan bertengkar entah kesekian kalinya dengan Chenle karena pemilihan vokalis NEO yang menurutnya dimanipulasi, hal itu tentu saja mungkin jika melihat latar belakang keluarga Jung. Tapi kali ini berbeda dengan pertengkaran yang telah lalu, Chenl...