.
.
.
Happy reading
.
Enjoy :)
.
.
Gelap, gelap Haechan tidak bisa melihat apapun. Aroma ini familiar oleh indera penciumannya. Ia menutup matanya kembali sebelum cahaya jingga menusuk ke arah matanya.
Silau, membuatnya beranjak dari tempatnya berbaring. Apa ini pantai? Wajahnya kebingungan melihat tubuhnya berada di pantai dengan senja yang cantik ah apa aku tertidur sekarang tapi kenapa perasaannya campur aduk ini mimpi yang pernah beberapa kali hadir saat ia masih duduk dibangku sekolah menengah, kenapa datang lagi?.
Kini ia menajamkan penglihatan juga pendengarannya berusaha mengingat, Haechan mengulang mimpi yang familiar baginya, seakan merasakan Dejavu ia berlari ke jalan raya dan menyelamatkan seseorang Donghyuck ah nama itu Haechan menatap ke arah panggilan tersebut sebelum pria tidak di kenal itu mulai berteriak menggila memanggil nama Donghyuck. Haechan tidak dapat melihat sosok lelaki tidak di kenal itu karena sosoknya menghilang begitu Donghyuck tidak sadarkan diri.
Lelaki itu sama sekali tidak menggapai tangan Donghyuck meski lelaki itu sudah berlari menuju jalanan besar di seberang pantai. Berhenti ia tidak suka bagian ini tubuh Donghyuck yang tidak pernah bisa Haechan gapai harus terpental karena mobil menabraknya kencang dari arah kiri. Muak ia muak melihat adegan ini kenapa air matanya turun kembali.
Ia memang iba terhadap Donghyuck, pria manis itu selalu datang ke mimpinya. Seandainya dia tidak mati dengan cara ini apa sosok itu akan tenang?
Haechan mendekat dengan takut, Donghyuck~aaa lelaki itu sudah penuh darah mata mereka bersitatap sejenak mulut Donghyuck bergerak pelan. Haechan mendekatkan diri dengan perasaan takut berusaha mendengar apa yang Donghyuck ucapkan di saat saat terakhir "selamatkan anakku, aku berbohong, aku berbohong, aku tidak pernah tidak menunggu kelahirannya. Aku ingin dia hidup, selamatkan anakku"
Haechan tidak bisa lagi menggapai Donghyuck. Wajahnya cemas wajah penuh darah itu terbayang dalam kedua kelopak matanya. Takut, cemas, gelisah Donghyuck kenapa kau selalu datang ke mimpiku.
"Pasien mengalami cedera otak yg parah dokter juga terjadi fraktur, kita harus melakukan operasi segera untuk menangani cedera. Ada dua pilihan, operasi penanganan cedera tidak bisa dilakukan bersamaan dengan kelahiran bayi yang dikandung pasien. Keluarga harus memilih salah satu dari kedua tindakan"
Sekumpulan tenaga medis itu kebingungan, suaminya masih belum dapat di hubungi mereka bahkan berusaha menghubungi keluarga mereka. Sialnya keduanya datang untuk berlibur butuh waktu berjam-jam untuk meminta persetujuan tertulis sebagai prosedur medis.
"Dokter tetapi kita harus segera melakukan tindakan atau keduanya tidak akan selamat" Tidak ada pilihan lain dokter itu harus membuat pilihan mana yang memungkinkan untuk di selamatkan lebih dulu.
Haechan menutup telinganya, ia takut melihat Donghyuck yang terbaring lemah dengan penuh darah tangannya yang memeluk perutnya itu sepertinya patah, tidak bisa dibayangkan sekuat apa dia melindungi perutnya dari benturan.
Dengan sekuat tenaga Donghyuck menarik ujung jas dokter yang masih bisa digapai dengan tangannya yang masih bisa ia gerakkan. Kesadarannya timbul tenggelam ia sekuat tenaga berusaha untuk dalam keadaan sadar.
![](https://img.wattpad.com/cover/342283007-288-k233866.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reoccurring
FanfictionHaechan bertengkar entah kesekian kalinya dengan Chenle karena pemilihan vokalis NEO yang menurutnya dimanipulasi, hal itu tentu saja mungkin jika melihat latar belakang keluarga Jung. Tapi kali ini berbeda dengan pertengkaran yang telah lalu, Chenl...