.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
Enjoy :3
.
.
Mark Lee duduk dengan tenang di ruangan putranya sembari menikmati kopi, hari yang cukup damai karena Chenle tidak lagi mendiaminya. Ruangan ini cukup luas hampir setengah dari lantai 27 adalah ruangan VVIP dari RS Neo selebihnya fasilitas khusus. "Apa Daddy sudah memberikan pelajaran pada Haechan?"
Mark mengangguk tipis sesekali menggeser layar Ipad nya untuk membaca dokumen pagi ini, pekerjaannya cukup banyak karena saudara jauh jung membuat kesalahan hingga terjadi penurunan pada perusahaan cabang dibawah naungan Jung corp.
Chenle tersenyum ceria, sepertinya moodnya sedang bagus hari ini. Dia asik sekali bermain dengan anjing kecil yang sempat ia minta pada personal asistennya kemarin,syukurlah keputusan yang tepat untuk memberikan hewan peliharaan pada putranya. "Bagaimana? apa Aegi suka dengan anjingnya?"
Bayi kecilnya itu mengangguk antusias ia masih sibuk bermain bersama anjing barunya. "Namanya daegal, anjingnya perempuan Lele suka. Jika sudah sembuh ayo pergi ke rumah abu untuk memperkenalkannya pada Appa, Daddy".
Mark melepas kacamatanya menatap Chenle dari tempat duduknya "Tentu, kita lakukan seperti apa yang Aegi katakan" Sebenarnya Chenle bosan, Ia ingin pergi ke sekolah dan bermain dengan teman-temannya tetapi Daddynya melarang keras sampai ia benar benar memulihkan tangannya. Lagipula Chenle tidak akan memiliki kekhawatiran untuk tertinggal pelajaran karena guru lesnya adalah guru terbaik se-universitas Seoul.
"Daddy, sampai kapan Lele harus disini? Lele ingin sekolah dan bertemu teman-teman" Wajah ceria itu dengan cepat kembali kusut saat perasaan kesepian itu menerpanya. Selama tiga hari ini tidak ada yang menjenguknya atau sekedar menanyakan kabarnya. Perasaannya terasa sangat tidak nyaman Beomgyu bilang ia tidak bisa mengunjunginya karena kesibukan bimbingan belajarnya untuk menghadapi ujian suneung.
"Kau ingin Daddy panggilkan Jisung untuk menemanimu?" Chenle menggeleng cepat meski ia inginpun lelaki lebih muda darinya itu tidak akan mau. Bahkan menatap mata Chenle saja Jisung tampaknya engan. Hubungan sepupu mereka tidak ada harganya.
Dengan lesu Chenle akhirnya meninggalkan anjing kecilnya dan kembali berbaring di ranjang. Ia membuka ponselnya ada beberapa pesan dari sahabatnya tidak penting, tidak menarik. "Daddy bisakah aku berjalan jalan di sekitar rumah sakit? Aku ingin melihat lihat saja. Daddy tidak perlu ikut sebenarnya aku bisa sendiri"
Mark menghela napas berat, sebentar lagi ia harus menemui Yunjae untuk menemani putranya setidaknya sampai tengah malam. Ia harus pergi ke perusahaan cabang untuk menangani masalah satu ini. Melihat wajah memelas putranya ia memilih mengalah, membiarkan Aeginya berbuat sesukanya.
"Okey tapi kembali saat pemeriksaanmu berikutnya, Daddy harus pergi terlebih dahulu mengurus masalah perusahaan cabang atau kakekmu akan marah pada Daddy" Mark berjalan mendekat kearah ranjang, mengusap surai hitam putranya sembari mengecup puncak kepalanya sebelum meninggalkan ruangan.
Chenle senang mendapat perhatian orang lain terutama Mark. Apa dia sakit saja yah agar Daddynya lebih lama meluangkan waktu untuknya. Appa andai saja Appa disini Lele tidak akan merasa kesepian andai Appa yang hidup mungkin sekarang tidak akan begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reoccurring
FanfictionHaechan bertengkar entah kesekian kalinya dengan Chenle karena pemilihan vokalis NEO yang menurutnya dimanipulasi, hal itu tentu saja mungkin jika melihat latar belakang keluarga Jung. Tapi kali ini berbeda dengan pertengkaran yang telah lalu, Chenl...