Airmataku tidak bisa aku kendalikan, aku biarkan ia mengalir sampai kering, hatiku begitu sakit, aku tidak bisa menyembunyikan perasaanku yang hancur sebab perkataanmu yang seolah menyadarkanku dari bunga tidurku.
Dihadapanmu aku masih bisa tersenyum, tapi hatiku berantakan. Aku masih bisa tertawa, tapi hatiku terluka. Aku masih bisa berjalan ke arahmu, tapi seluruh tubuhku gemetar. Bisakah kamu melihat betapa hancurnya aku dari mata sayupku?.
Aku ingin menyerah, tapi aku biarkan perasaanku lelah dengan sendirinya sampai aku tidak berdaya.
22-05-24
KAMU SEDANG MEMBACA
Tehtang Senja
PoetryJika aku ditanya seperti apa keindahan menurutku? Aku langsung melihat ke arahmu, lalu aku akan mengatakan bahwa kamulah keindahan menurutku". Kali ini, zinkan aku menjadikanmu sebagai objek inspirasi tulisanku. ;)