2|bully

231 21 5
                                    

Ahyeon keluar dari kamar adiknya, dengan senyuman yang terukir tanpa mau pudar,"ternyata canny udah besar ya"gumamnya.

Matanya tak sengaja melihat ke lantai bawah, yang terlihat kedua abangnya tengah menonton tv dengan gelak tawa yang terdengar hangat.

"Hai bang mau aku buatin teh gak"mereka hanya diam tak menjawab, matanya tak luput dari layar TV.

Ahyeon menghela nafas berat, matanya memandangi wajah kedua abangnya,"kapan mereka bisa nerima aku" gumamnya.

Dengan langkah berat dirinya melangkah ke arah kamar, namun langkahnya berhenti, ketika melihat kamar kedua orang tuanya terbuka, "kamar papa kebuka tapi tadi katanya mama kerja"dengan rasa penasaran ahyeon melangkah masuk ke dalam kamar kedua orang tuanya.

Ruangan itu tampak hening tanpa ada orang satupun, Ahyeon melangkah semakin maju"maa apa mama udah pulang."

"Ada apa sayang mamah udah pulang ko" ucap wanita paruh baya, yang terlihat baru keluar dari kamar mandi.

"Mah aku ingin meminta satu permintaan bolehh?," ucap ahyeon sedikit ragu melihat raut wajah ibunya yang seperti sangat lelah.

"Boleh minta apa?, mama bakalan kabulin demi kamu"ahyeon tampak ragu untuk berucap.

" m-mah ahyeon cuman minta mamah buat perhatiin canny lebih lagi, ahyeon gak suka liat dia sedih cuman gara gara kasih sayang mama sama papa lebih besar ke ahyeon"livina diam tak menjawab.

Ahyeon yang melihat itu tersenyum ketir"ahh kalo gitu ahyeon ke kamar dulu"kakinya melangkah dengan lesu ada rasa kecewa di dalam dirinya.

***

Kakinya melangkah menuruni anak tangga satu persatu matanya melihat kedua orang tuanya dan juga abangnya yang tengah sarapan namun matanya tak mendapati Chiquita ada di sana.

"Mah canny kenapa gak sarapan"tatapan kedua abangnya tertuju pada ahyeon.

"Canny pergi kesekolah lebih dulu katanya ada tugas kelompok. gak usah so peduli deh gue jijik liatnya lagian juga bukannya lo gak peduli kan sama dia? " ucap haruto dengan tatapan sinis.

"Haruto jaga bicara kamu" ucap jongsung dengan nada sedikit tinggi.

Ruangan itu tiba tiba memanas, haruto menatap papanya dengan sinis"kenapa pah? Bukannya ahyeon emang gak peduli sama canny. Gue heran deh sama papa sebenernya canny itu anak kalian bukan kenapa kalian selalu manjain ahyeon sedangkan canny hanya di abaikan oleh kalian"kata haruto dengan nada tinggi tak mampu untuk menahan emosi lagi.

Mata jongsung memanas tangannya mengepal erat."kamu gak tau apa apa haruto dan jangan sampai papa liat lagi kamu ngejelekin ahyeon ngerti?"jongsung melangkah pergi meninggalkan meja makan dengan amarah yang masih terpendam.

"Udah bang adek kalian berangkat aja ucapan papa gak usah di masukin ke hati" ucap livina yang berlalu pergi dari meja makan.

Ahyeon menunduk melihat kedua kakanya yang menatapnya dengan sinis, dirinya terus memainkan jari jemarinya merasa takut.

"Ini semua gara gara lo kalo aja lo gak lahir di keluarga ini mungkin canny bakalan jadi anak kesayangan mereka" ucap yoshi yang mengangkat suara.

"Maaf" ucap ahyeon lirih. Kakinya dengan gemeter melangkah menuju dapur membuatkan sarapan untuk adiknya.

"Oh iya ya kan kemarin minyoon ngajak berangkat sekolahnya bareng tapi kenapa dia belum jemput" ahyeon menatap gerbang rumahnya yang tidak ada siapa-siapa.

dua pasang luka| Chiquita ahyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang