6|iri

76 10 0
                                    

Matahari menyorot melewati lubang tirai yang terbuka, Ahyeon membuka matanya dengan perlahan, "huh jam berapa ini" matanya melirik ke arah jam yang ternyata masih menunjukan jam 6 pagi.

dirinya segera bangkit berjalan menuju kamar mandi untuk siap siapa, namun langkahnya tiba tiba berhenti, ketika mendengar suara gelak tawa dari arah kamar sebelahnya.

Ahyeon tersenyum simpul,"aku seneng bisa denger lagi suara senyum canny"ujarnya.

Namun seketika senyuman itu lenyap dengan sekejap,"canny gimana rasanya cerita ke abang?, gimana rasanya di peluk abang?, aku juga pengen juga"ujarnya tersenyum kecut.

Mata Ahyeon melotot tajam, ketika melihat Minyoon dengan pakaian sekolahnya, yang kini tengah berjalan masuk ke arah rumahnya, "eh ko diaa pagi pagi banget, padahal kan sekarang masih jam setengah 6" ujarnya mulai panik, karena dirinya belum siap siap untuk berangkat ke sekolah.

Tok

Tok

Pintu kamar terbuka, yang memperlihatkan Minyoon dengan wajah datarnya,"kamu udah siapa?, kenapa pagi pagi banget aku aja baru bangun,"ucap Ahyeon, karena pemuda itu tidak biasanya menjemput sepagi ini.

"Hm om Jongsung suruh gue buat sarapan di sini" ujarnya, yang kini mulai duduk di atas kasur gadis itu, tanpa rasa malu sedikit pun.

"Tunggu di sini ya aku mandi dulu" pemuda itu hanya berdehem singkat, sebagai jawaban.

Saat Ahyeon tengah mandi, matanya menatap ke arah bingkai foto, yang terlihat dua pasang gadis kecil, tengah memegang boneka.

"Lucu" gumamnya tanpa sadar, ketika melihat wajah Ahyeon saat kecil, setelah tersadar apa yang dirinya ucapkan, Minyoon segera menggelengkan kepala pelan.

"Ck gue jangan sampai suka sama dia" ujarnya, namun fikirannya tidak henti hentinya memikirkan gadis itu.

Dengan frustasi Minyoon menjambak rambutnya,"sial kenapa gue mikirin dia"ujarnya tanpa sadar, kini Ahyeon sudah keluar dari kamar mandi, dengan menggunakan handuk, sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya.

Minyoon menatap gadis itu sebentar, dirinya menelan salivanya dengan susah,Ahyeon kembali melangkah menuju walk in closet.

Minyoon dengan gugup, mengalihkan pandangannya, ke sembarang arah,"ck kenapa dia sangat...."dirinya menggelengkan kepala pelan, menepis semua fikiran negatif yang memenuhi otaknya sekarang.

***

Ahyeon dan Minyoon kini berjalan seperti sepasang kekasih, sehingga membuat pasang mata tertuju kepada mereka,pasalnya mereka heran Minyoon yang jarang sekali dekat dengan perempuan, kini malah terang terangan jalan bersama seorang gadis cantik.

Ahyeon yang merasa terus di tatap, menjadi sedikit tidak nyaman,"ka aku duluan aja ya ke kelasnya,"tanpa menunggu jawaban dari lawan bicaranya, Ahyeon segera pergi.

Minyoon menatap gadis itu yang kini sudah menghilang dari hadapannya,"perasaan apaan ini"gumamnya.

Sementara kini di lain tempat, Chiquita berdiam diri di kelas yang ramai, matanya menatap ke arah jendela dengan sorot mata yang sulit di artikan.

Rami berjalan mendekati meja chiquita, yang membuat lamunan gadis itu buyar, "lo kenapa canny?" ucap Rami dia tahu bahwa sahabatnya kini tengah tidak baik baik saja.

"Rami enak gak di peluk mamah papa?, pasti enak kan, senyaman apa di peluk mamah papa?, ayo ceritain" Rami terdiam, dirinya menatap wajah sahabatnya dengan sorot mata tidak tega.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

dua pasang luka| Chiquita ahyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang