DETAK -7-

571 99 18
                                    

Miyeon menoleh kembali saat Yewon tak beranjak dari tempatnya. Sesuai rencana, hari ini Miyeon akan pergi ke toko buku di temani Yewon. Sebuah mobil mewah sudah siap untuk mengantar mereka.

"Kita pergi dengan mobil ini?" tanya Yewon.

Miyeon menjawabnya dengan anggukan.

Lihatlah, mereka tengah menjadi pusat perhatian beberapa murid di sana. Interaksi keduanya tentu membuat yang lain bertanya-tanya. Karna sebelumnya Yewon dan Miyeon tak pernah terlihat dekat.

Lalu kedatangan mobil mewah yang menjemput mereka, itu juga sangat menarik perhatian.

"Miyeon Unnie, kita hanya pergi ke toko buku. Bukan ke acara penerimaan penghargaan besar."

Mobil itu lebih cocok di pakai untuk para artis yang akan berjalan di atas karpet merah.

"Wae? Eomma bilang agar kita lebih nyaman saat pergi."

Yewon menghela nafas lelah. Ia tau jika keluarganya dan keluarga Miyeon sangat kaya. Jika Miyeon terbiasa memakai sesuatu yang berbau kemewahan, berbeda dengan Yewon.

Gadis itu sangat sederhana.

Yewon menutup kembali pintu mobil, ia lalu menarik Miyeon menuju halte.

"Jangan katakan jika kau berniat mengajakku..."

"Busnya datang, ayo naik." Yewon kembali menarik tangan Miyeon untuk menaiki bus. Bersama beberapa murid lain.

Yewon memilih tempat duduk favoritnya. Ia menyuruh Miyeon duduk lebih dulu di bangku dekat jendela. Lalu ia duduk di sebelahnya.

Mengabaikan tatapan horor yang Miyeon layangkan, Yewon segera menjelaskan sebelum kakak sepupunya meledakkan amarah.

"Unnie, pergi dengan bus tidaklah buruk. Sesekali kau harus merasakannya." ucap Yewon seraya tersenyum.

"Yak! Tapi kau tak mengatakannya dari awal. Ini pertama kalinya untukku."

Miyeon tak pernah sekalipun pergi menggunakan transportasi umum. Ia selalu di antar jemput oleh sopir pribadinya.

Miyeon tampak menatap sekitar. Ia pikir di dalam bus banyak orang aneh dan bau. Namun ternyata tidak.

"Mengapa bus ini sangat bersih?"

Yewon mengerutkan keningnya.

"Tentu saja, aku tidak mungkin mengajakmu menaiki bus yang tidak layak beroperasi." jelas Yewon.

Tiba di tempat tujuan, Yewon segera menggenggam tangan Miyeon untuk ia ajak turun. Ia membiarkan para penumpang lain turun lebih dulu agar mereka tak berdesakkan.

Miyeon melihatnya, bagaimana cara Yewon menjaganya agar nyaman selama di dalam bus. Yewon juga tak membiarkan penumpang lain menyenggolnya.

"Aku pernah melihat berita, banyak tindak kejahatan yang terjadi di dalam bus, seperti pencopetan."

Ah, jadi itu yang membuat Miyeon khawatir.

"Aku sudah bilang aku tak akan mengajakmu menaiki bus yang tidak aman. Bus tadi sudah terjamin, jadi jangan khawatir."

Baiklah, sepertinya Miyeon mulai percaya dengan semua yang Yewon katakan.

Miyeon melihat sepupunya menyapa penjaga toko, mereka terlihat cukup akrab.

"Kau mengenalnya?"

"Hm, aku sering kemari."

Keduanya menyusuri setiap rak. Hanya Yewon yang tampak memilih buku, sedangkan Miyeon hanya mengikutinya.

DETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang