DETAK -24-

390 85 24
                                    

Gyuri terbangun, ia menatap jendela kamarnya yang tampak terang, lalu beralih menatap jam di atas nakas.

Pukul sembilan pagi, ia terlambat bangun untuk pergi ke sekolah. Mengusap wajahnya dengan kedua tangan, gadis itu terdiam sejenak saat ingatan kejadian di sekolah kembali berputar di kepalanya.

Ketika ia jatuh pingsan di jam pelajaran olahraga.

Sial!

Gyuri mengumpat dalam hati, semua orang pasti menatapnya lemah kemarin.

Pintu kamar Gyuri terbuka, menampilkan sosok Hyojoo yang datang dengan nampan berisi sarapan untuk Gyuri.

"Kau sudah bangun? Eomma sudah menghubungi wali kelasmu, hari ini kau izin karna sakit."

Gyuri jelas ingat, kemarin Hyojoo yang datang menjemputnya. Sempat memaksanya untuk pergi ke rumah sakit, namun ia menolak.

Gyuri pikir itu berlebihan.

"Aku tidak sakit, mengapa tak membangunkanku tadi?" wajah Gyuri tampak kesal.

Melewatkan satu hari tanpa sekolah, sama dengan melewatkan kesenangan untuknya.

Hyojoo tak menjawab, memilih menempelkan punggung tangannya pada kening Gyuri.

Gadis itu langsung menjauhkan wajahnya dari tangan sang Ibu.

Hela nafas terdengar dari bibir Hyojoo, ia sudah sangat terbiasa dengan sikap putrinya.

"Demammu baru turun. Hari ini tak perlu sekolah karna kau harus banyak istirahat."

Beralih mengambil semangkuk bubur yang tadi ia bawa, Hyojoo berniat menyuapi Gyuri.

Namun gadis itu kembali memberikan penolakan.

"Aku bisa sendiri."

Kembali meletakkan bubur itu di atas nampan, Hyojoo lalu menatap wajah sang anak. Hatinya mulai lega karna Gyuri sudah baik-baik saja.

Ingat bagaimana paniknya Hyojoo saat pihak sekolah memberitahu jika Gyuri jatuh pingsan. Hyojoo bahkan tak memikirkan keselamatannya sendiri karna berkendara dengan kecepatan tinggi menuju sekolah Gyuri.

"Mengapa tak bicara pada Eomma jika merasa sakit?"

"Sudah ku bilang aku tidak sakit."

"Kau pingsan di sekolah, tubuhmu juga demam sejak kemarin."

Hyojoo meraih satu tangan putrinya.

"Tolong bicara pada Eomma apapun yang terjadi padamu. Hanya kau yang Eomma miliki sekarang, Eomma tak ingin gagal lagi."

.

.

.

Ada baiknya untuk Yewon karna senior yang sering merundungnya tidak datang ke sekolah. Namun ia juga sedikit penasaran mengenai kondisi seniornya itu.

Apakah dia baik-baik saja?

Melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi sekolah, Yewon berniat mencuci kedua tangannya.

Baru saja Yewon menginjakkan kakinya di sana, gadis itu mendengar suara gaduh di salah satu bilik kamar mandi.

Mengurungkan niatnya mencuci tangan, Yewon lebih tertarik untuk memeriksa bilik kamar mandi itu.

Bruk!

Yewon terkejut, ia seperti mendengar tubuh seseorang jatuh.

Tok! Tok! Tok!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DETAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang