o0o
Suasana ruang kerja yang berantakan sama persis dengan keadaan lelaki pemilik ruangan tersebut yang terlihat juga berantakan. Dengan jas yang sudah terlepas entah kemana, dasi yang di longgarkan, dan lengan kemeja panjangnya yang sudah naik hingga siku. Lelaki tersebut menggeram marah melihat laporan hasil pemasaran produk yang gagal setelah mengeluarkan banyak biaya.
"Panggil kepala divisi pemasaran produk, saya tunggu lima menit," lelaki itu berujar dingin kepada sang sekretaris.
"Baik tuan," lelaki yang menjabat sebagai sekretarisnya itu berlalu keluar melaksanakan perintah dari tuannya.
Di dalam ruangannya, Axellion menghela nafas pelan dengan memijat kepalanya yang sedikit pusing. Dirinya bahkan belum sempat pulang dari kemarin setelah adanya pengkorupsian dana masuk oleh karyawannya dan sampai hingga kini yang sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh.
Tok tok tok
"Masuk," setelah mendengar suara dari sang atasan, kedua orang yang berada di balik pintu itu masuk ke dalam ruangan di depannya.
Brakkk
Axellion melemparkan dokumen berisi laporan yang telah ia baca tadi kepada kepala divisi pemasaran produk yang baru saja masuk ke dalam ruangannya.
"Maaf tuan," lelaki yang terlihat lebih tua dari Axellion itu menunduk dalam.
"Bagai—-,"
Drttt drttt drttt
Belum selesai Axellion meluapkan amarah kepada bawahannya itu, suara dering ponselnya menghentikan. Melihat nama penelepon yang tertera di ponselnya, dengan gerakannya yang cepat langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Apa."
"..."
"Aku akan segera kesana."
Tuttt
Axellion memutuskan telepon sepihak setelah mendengar laporan bahwa pujaan hatinya yang kali ini dalam posisi tak baik-baik saja.
"ARGGGGHH," Axellion mengacak rambutnya frustrasi setelah menerima telepon daru dari bawahannya.
"Arfa selesaikan ini semua, aku ingin setelah aku menyelesaikan urusanku masalah ini sudah harus teratasi," ucap Axelliom mutlak.
Ia mengambil jas dan ponselnya kemudian berlari keluar dari ruang kerjanya untuk menuju lokasi yang telah di kirimkan oleh bawahannya. Kali ini ia tak lagi membutuhkan seorang supir untuk mengantarkannya, dengan tergesa ia masuk ke dalam mobil dan melajukannya dengan kecepatan penuh.
Dalam perjalanannya yang melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, ia menghiraukan semua suara klakson pengendara lain yang terlalu terkejut saat ia menyalipnya dengan kencang.
Sampai di mana lokasi yang ia tuju, Axellion keluar dari dalam mobilnya dan berjalan mengikuti perempuan di depan sana.
"Kalian semua diam, biar aku yang akan membunuh bedebah sialan itu," ucapan itu keluar dari mulut Axellion bersamaan dengan mengetatnya rahang tegas miliknya.
"AKHHHH IBUUUUU TOLONGGG ADA ORANGG JAHATTTT," berlanjutlah kepada aksi kejar-kejaran.
Seorang perempuan yang tengah di kejar oleh dua pria berbadan besar di belakangnya.
Dor
Dor
Brukhhh
Dua tembakan Axellion lepaskan tepat mengenai dada bagian kiri dua lelaki yang tengah mengejar si perempuan.
Dan di depan sana pun, perempuan yang berhasil ia selamatkan itu terkejut mendengar bunyi tembakan yang memekakan telinga, suara tembakan itu membuatnya terjatuh dalam larinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axellion's Obsession
Fantasy▪︎ Raga perempuan dewasa yang di tempati oleh jiwa gadis polos yang baru saja memasuki masa dewasanya?? Bisakan ia menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan kehidupan barunya??? Di tambah lagi takdir raga perempuan dewasa itu yang harus memiliki...