Prolog

995 82 0
                                    

Di sebuah cafe, terdapat seorang lelaki yang tengah duduk sambil membaca bukunya di dekat jendela dengan di temani secangkir kopi.

Ia membaca sangat fokus sehingga tidak memperhatikan sekelilingnya yang sudah mulai banyak orang, ia membalikkan ke halaman selanjutnya.

Rambut yang ia selipkan di telinga perlahan jatuh bersamaan dengan dering handphone nya.

Drrtt drrtt

Ia menandai halamannya, dan mengangkat telponnya.

"Halo.."
Suaranya yang lembut dan rendah seperti alunan musik, dapat membuat orang tertarik dengan dirinya dan menoleh ke arahnya.

'..........'

"Ini lagi di cafe, kenapa ma?"

'..........'

"Hmm oke"

'...........'

"Bye bye"
ia mematikan teleponnya dan mengemasi barang-barangnya.

Ia beranjak dari duduknya dan berjalan ke kasir untuk membayar kopinya, lalu keluar dari cafe tersebut.

Cahaya matahari yang cerah menerpa wajah manisnya.

Calvin Eirwen
______________
Anak sulung dari keluarga Eirwen, bisa dibilang Calvin adalah anak yang penurut dan pemalu, wajahnya sangat manis dengan pipi yang sedikit tembem dan poni yang hampir menutupi matanya.

•••••••••••••••••••

Calvin keluar dari mobil, dan berjalan masuk ke dalam mansion dengan tenang.

Dapat ia lihat kedua orang tuanya yang tengah duduk di ruang tamu bersama adik perempuannya.

"Kemari dan duduk, ada yang mau kami bicarakan"
Ucap sang kepala keluarga dengan suara tegasnya.

Calvin berjalan ke ruang tamu dan duduk di samping adiknya, sedangkan kedua orang tuanya di depan mereka berdua.

"Jadi, ada apa?"
Ucap Calvin dengan mata mengantuk nya.

"Papa harap kamu akan menerima ini, papa terpaksa harus menjodohkan mu dengan rekan bisnis papa. Dialah yang membantu papa ketika perusahaan hampir jatuh, kita sudah berutang Budi banyak kepada nya, jadi papa mohon sekali saja, terimalah perjodohan ini"
Ucap Damian sang kepala keluarga dengan memohon.

"Tapi kenapa harus aku?, apakah aku berbuat salah sehingga papa menjodohkan ku?"
Damian menggeleng.

"Tidak kamu tidak salah Calvin, tapi papa mohon untuk kali ini saja "
Calvin menoleh ke arah sang mama untuk meminta pertolongan.

Tapi justru ia hanya mendapat gelengan kepala dari sang mama, menandakan kalau mama nya tidak dapat membantunya kali ini.

Calvin menghela napasnya kasar, "ya aku mau".

Damian dan Michela tersenyum,"Terimakasih , jika Kamu tidak menyukai pasangan mu, Calvin bilang ya sama papa mama,tapi kalau sebaliknya itu makin bagus"
Ucap Michela dengan senyuman cerahnya.

"Jadi, kakak akan menikah kapan?"
Nellie adik perempuan Calvin berucap dengan spontan.

"itu akan di bicarakan nanti malam"















°°°°°°°°°°°°°
Tebeceh

Forever My Love For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang