4 : amann

407 49 0
                                    

"eh bunda, duduk Bun"
Michella duduk di ikuti yang lain.

--------------------

"Kebiasaan tuh kak Sher nya"
Ucap Nellie mengintimidasi.

"Cuma bercanda doang"
Ucap Shera dengan gugup, sedangkan Calvin melihat Shera sinis.

"Oh ya vin, kalo kamu capek kamu bisa istirahat, yang di sini biar kami yang urus"
Ucap Reina.

"Iya mi, Calvin masih kuat kok"
Ucap Calvin dengan tersenyum.

"Pengantin baru ngga boleh kecapekan, nanti pas wleowleo nya sa--"
Reina membekap mulut Tia, dan tersenyum ke arah Calvin.

"Engga kok, jangan di dengerin ya vin, suka ngelantur anaknya emang"
Calvin hanya ber oh dan tersenyum canggung.

Jujur saja ia semakin takut, setting langsung ke pagi bisa ngga sih?.

------------

Di sisi Marcell, ia tengah mengobrol dengan para rekan rekan bisnisnya.

"Tuan Marcell kenalkan ini putri saya"
Ucap satu lelaki bersama perempuan berpakaian sexy.

"Ah perkenalkan nama saya, Diana "
Ucap Diana dengan senyum yang lebar, sedangkan Marcell hanya mengangguk.

"Bagaimana, cantik bukan putri saya?, kalau anda bosan dengan istri anda, anda bisa--"

"Sopan kah berbicara seperti itu kepada orang yang baru saja menikah!?"
Ucap Marcell dengan sedikit membentak tak lupa ia juga menatap sinis kepada mereka berdua.

"A-ah tidak, maafkan atas ketidak sopanan saya tuan, saya izin pergi "
Anak bapak itu pun pergi meninggalkan Marcell dengan perasaan takutnya.

Prok prok

"Galak sekali, Tuan Marcell ini"
Ucap seorang lelaki yang menghampiri Marcell bersama satu orang lelaki.

"Mengganggu"
Sinis Marcell kepada dua orang temannya.

"Weh Weh santai dong, btw selamat atas pernikahan nya"
Ucap salah satu lelaki yang bernama Gerald Leonidas.

" Two in, selamat"
Ucap satu orang lelaki lagi, yang bernama Louis Rouge.

"Thanks, kalian. Kapan nikahnya?"
Gerald dan Louis menatap Marcell tajam.

"Mentang-mentang Lo udah nikah, jadi seenaknya gitu ya"
Ucap Gerald, dan di angguki oleh Louis.

"Ya jelas, yang udah nikah lebih punya kuasa"
Ucap Marcell tak mau kalah, ia ber smirk.

-----------------

Pada jam setengah sepuluh malam, para tamu yang berdatangan sudah mulai pulang, begitu juga dengan Hera yang sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Calvin tengah bersama Marcell, mereka tengah mengobrol dengan kolega bisnis Marcell, and lebih tepatnya hanya Marcell yang berbicara, sedangkan Calvin hanya tersenyum dan sesekali mengangguk. Jujur saja ia sudah sangat lelah dan mengantuk.

Tak lama kemudian dua kolega bisnis Marcell pamit untuk pulang, bersamaan dengan Reina dan Michella yang datang.

"Mending kalian istirahat, kasian Calvin udah ngantuk gitu"
Ucap Reina, Calvin menegakkan badannya saat Marcell menoleh ke arahnya.

"Engga kok.."
Calvin menggeleng, tapi Marcell melihat mata Calvin yang sayu dan sedikit memerah karena mengantuk.

"Yaudah, Marcell sama Calvin pergi ya mi, maaf kalo ngerepotin"
Michella menepuk-nepuk pundak Marcell.

"Udah gapapa kok, ini juga tinggal dikit orangnya"
Marcell mengangguk, lalu menggandeng tangan Calvin lalu mereka pun pergi ke kamar hotel.

Selama perjalanan ke kamar hotel, Calvin memejamkan matanya sambil berjalan dengan lambat, Marcell menoleh ke belakang dan melihat Calvin yang tengah memejamkan matanya sambil berjalan, ia menggendong Calvin agar tidak jatuh, Calvin yang merasa tubuh nya melayang sontak membuat nya kaget.

"Ke-"

"Sstt, tidur aja kalo ngantuk"
Ucap Marcell sambil menepuk-nepuk pantat Calvin, Calvin yang sudah kepalang ngantuk hanya diam dan tidur.

______________

Di jam tiga Calvin kembali terbangun, ia hanya menghela napasnya.hal ini sudah biasa untuk nya.

Ia menoleh ke arah samping nya, terlihat Marcell yang sedang tertidur dengan memeluk nya, tangannya melingkar di pinggang ramping milik Calvin.

Ah Calvin baru sadar kalau baju nya sudah di ganti, bukannya ia tidur di gendongan Marcell, lalu siapa....

Blush

Mendadak wajahnya menjadi merah seperti tomat,  ia menutup mukanya menggunakan tangannya, rasanya ia ingin berteriak sekarang saking malunya.

Marcell yang merasakan ada gerakan pun membuka matanya,"kenapa bangun? Hmm" Marcell berkata dengan suara serak nya, Calvin sedikit merinding di buatnya.

"Kebangun"
Marcell memeluk Calvin dan membenamkan nya di dadanya, Marcell mengelus' punggung sempit Calvin sesekali mengecup kepala Calvin.

"Tidur.."
Ucap Marcell, Calvin perlahan memejamkan matanya karena mengantuk.

Marcell melihat ke bawah, terlihat Calvin yang sudah tertidur di dekapan nya, Marcell heran di buatnya kenapa Calvin selalu terbangun di tengah malam, sudah dua kali ia memergokinya karena terbangun di tengah malam.

Marcell menghela napasnya lalu memejamkan matanya ikut tertidur.

















____________

Tebeceh

Forever My Love For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang