7 : WW

477 52 0
                                    

Tubuhnya bergetar saat merasakan lubang nya tengah di gosok oleh Marcell, dan tak lama kemudian satu jari Marcell masuk ke dalam lubang sempit nya.

"Akh! Mar-marcell..sa-sakith"
Sedangkan Marcell merasakan lubang Calvin yang sangat kering dan ketat, ia semakin susah untuk memasukkan satu jarinya.

Jari saja sudah sangat susah, apalagi penisnya, pikir Marcell yang merasakan jari nya terjepit oleh lubang Calvin.

"Rileks kan tubuhmu, di sini sangat ketat sayang.."
Marcell berbisik ke telinga Calvin, bukannya membuat Calvin semakin rileks, itu malah membuat lubangnya semakin ketat dari yang sebelumnya, dan dengan terpaksa Marcell mengeluarkan jarinya .

"Hah.."
Marcell menghela napasnya, lalu melepaskan bajunya, dan menarik Calvin untuk duduk di pangkuan nya.

"Dengarkan aku, ini tidak akan sakit kalau kamu merilekskan tubuh mu sayang, dan jangan mengetatkan lubang mu, mungkin awalnya akan terasa sakit, tapi semakin lama kamu akan merasakan kenikmatan"
Ucap Marcell dengan mengelus tengkuk Calvin. Calvin Mencoba untuk merilekskan tubuh nya.

Dengan lembut Marcell menggosok lubang Calvin, dan saat ia rasa lubangnya sedikit terbuka, Marcell mencoba untuk memasukkan jari Tengah nya.

"Agh.."
Calvin mencengkram bahu Marcell, dan juga menggigit bahu Marcell, percayalah kalau itu sakit.

"Rileks.."
Calvin mengangguk, Marcell menambahkan satu jarinya lagi ke dalam lubang Calvin, dan sekarang jari nya tengah terjepit.

Ia tengah mencoba untuk tidak langsung memasukkan miliknya ke dalam lubang Calvin, karena ini yang pertama untuk istrinya, dan ia harus sangat berhati-hati dan sabar, walaupun miliknya sudah sangat keras dan sakit ia tetap menahannya.

Perlahan Marcell mulai menggerakkan jarinya, dan Calvin juga semakin erat mencengkram bahu Marcell. Marcell menambahkan kecepatannya, dan lubang cavin mulai sedikit basah, ia melakukan gaya menggunting pada lubang Calvin,"sshhh...",  ringis Calvin saat merasakan lubangnya tengah di longgar kan.

Selama ia duduk di pangkuan Marcell, ia juga merasakan kalau milik suaminya tengah mengeras dan ia yakin itu sudah sangat sakit, tapi dirinya masih terlalu takut Untuk melepaskan nya dari sangkarnya, takut kalau itu melebihi ekspektasi nya.

Setelah merasa cukup Longgar, Marcell mengeluarkan penisnya, Calvin sedikit mengintip ke bawahd an betapa terkejutnya ia melihat ukuran penis Marcell, tebal berurat dan panjang, memangnya muat?.

Calvin menelan ludah nya, Marcell memposisikan penis nya di lubang Calvin, lalu ia berbisik,"kalo sakit cakar aja..", setelah berucap Marcell melumat bibir Calvin lalu satu kali hentakkan penisnya sudah bersarang dengan baik di lubang Calvin, walaupun penisnya terjepit.

"Nghh!"
Calvin mencakar punggung Marcell, tubuhnya menegang karena tidak nyaman.

Marcell merasakan kalau penisnya seperti di tengah di pijat oleh lubang Calvin, Marcell melepaskan ciumannya, terlihat Calvin dengan napas yang terengah-engah.

"Hah..hah..Ugh.. tu-tunggu--"
Calvin tak bisa menyelesaikan kalimatnya, karena Marcell yang memegang bokong nya lalu menggerakkannya,"hnng! Ahh..mnn!", "jangan di tahan sayang, keluarkan desahan mu aku ingin mendengar nya".

Marcell semakin mencepatkan gerakannya, tangannya yang memegang bokong berisi Calvin dan menarik turunkan bokong Calvin.

"Ahh ti-tidak ngh ahh"
Calvin mendongakkan kepalanya ke atas, dan memegang kepala Marcell yang tengah menyedot putingnya.

Marcell semakin mencepatkan tempo nya, dan semakin keras juga Calvin mendesah,"nggih! Ahh!", tubuh Calvin bergetar hebat karena sehabis cum, sekarang napasnya terengah-engah.

"Jangan tidur dulu..punyaku masih belum puas honey"
Dengan tiba-tiba Marcell membalikkan tubuh Calvin menjadi menungging, ia memasukkan kembali penisnya.

"Akhh! Hah..pe-pelan.."
Calvin menggenggam erat sprei nya ,hingga sekarang kasur nya menjadi berantakan tak karuan.

"Hah..Your hole is very delicious dear.."
Ucap Marcell yang masih memajukan mundurkan penisnya di lubang Calvin dengan brutal, suara kulit saling bersentuhan menggema di kamar mereka, untung kamarnya kedap suara.

"Ahh ahh ngghh ahh mar-marcell hah, fuck"
Air matanya mengalir dari matanya, rasa sakit dan nikmat bercampur di lubang nya, Calvin sekarang tidak bisa berpikir dengan jernih karena Marcell yang terus menerus menyodok nya.

"Shit..I could lose control "
Marcell tersenyum dengan menggigit bibirnya, ia mendongak ke atas merasakan nikmat pada penisnya.

Dan pada akhirnya Marcell mengeluarkan spermanya di lubang Calvin, "ahh..", desah Marcell yang tengah mengeluarkan spermanya, kaki Calvin sudah lemas seperti jelly dan bahkan sekarang sudah bergetar.

"Akh!"
Dengan tiba-tiba Marcell membalikkan tubuhnya menjadi terlentang, dan kakinya sudah berada di pinggang Marcell.

"Ready darling..?"
Belum sempat Calvin menjawabnya, Marcell sudah menghentakkan seluruh penis nya di lubang becek miliknya.

"Aghh ahh"
Tubuh Calvin terhentak hentak mengikuti tempo Marcell,tak tinggal diam Marcell mengocok penis Calvin.

"Ahh n-noo..ahh hahh"
Marcell terus mengocoknya dengan cepat, dan ia juga terus menggempur lubang becek istrinya dengan brutal.

Tubuh Calvin melengkungkan ke atas dengan cantik, karena mencapai pelepasannya, kakinya bergetar karena cum, Marcell mengusap sudut mata Calvin,"jangan tidur sayang..", ucap nya dengan membawa tangan Calvin ke lehernya.

"Ugh hahh mnnn moree, Marcell ahh ngghh"
Marcell ber smirk karena Calvin yang mulai menikmatinya, sesuai dengan permintaan istrinya, Marcell mencepatkan tempo nya.

Tubuh Calvin terhentak dengan begitu cepat,ia memeluk erat Marcell, dan Marcell menghisap dadanya sehingga menimbulkan bercak kemerahan.

"Sebut namaku, babe"

"Ma-marcell..ahh"

"Lebih keras sayang!"

"Marcell! Ahh Marcell! "
Marcell mencepatkan gerakannya, ia menggantikan posisi nya, kedua kaki Calvin ia letakkan ke bahu nya, dan tubuh Calvin merosot ke bawah karena di tarik oleh Marcell.

Penis Marcell semakin masuk ke dalam lubang Calvin semakin Marcell menggerakkannya semakin dalam penis nya masuk.

"Ahh ahh te-terlalu ahh dalam!, Marcell..hnggg"
Marcell tak memperdulikan ucapan Calvin, dan terus memasukkan penisnya, sehingga ia sedikit mengangkat pinggang Calvin.

Jleb

Penisnya masuk semua sampai ke akar-akarnya, sehingga Calvin tak bisa mengeluarkan desahannya, dan ia cum begitu saja.

"Ahhh! Ma-marcell hiks sa-sakitt hiks hngg keluar kan.."
Marcell mengerutkan keningnya, seperti nya ia terlalu dalam memasukkan, dan kalau ia menggerakkan nya Calvin akan merasa kesakitan.

Ya emang udah sakit dari awal anying!.

"Tunggu sebentar,hmm?"
Marcell membawa Calvin ke pangkuannya, ia menenangkan Calvin yang tengah menangis, dapat ia lihat kalau lubang Calvin mengeluarkan sedikit darah, sungguh ia merasa bersalah karena bermain terlalu brutal.

"Shh tunggu sebentar ya, sedikit lagi.."
Calvin merasakan kalau penis Marcell mulai membesar, Marcell menghisap puting pink Calvin, lalu menatap Calvin, dan melumat bibir pink istrinya.

Mereka berciuman hingga Marcell sudah mengeluarkan spermanya di lubang Calvin, perlahan ia mengeluarkan penisnya.

Dan Calvin ambruk ke belakang, dengan cepat ia memeluk tubuh Calvin,"pingsan, huh?", dan penisnya masih keras dan tegang, Marcell membaringkan tubuh Calvin dan menyelimutinya, dan ia berjalan ke kamar mandi untuk solo.

Keciannn(⁠◡⁠ ⁠ω⁠ ⁠◡⁠).




























______________
Tebeceh

Forever My Love For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang