Calvin tengah tertidur lelap di kasur empuknya, selimutnya hampir menutupi kepalanya, dan hanya menyisakan ujung Kepalanya.
Calvin membuka matanya lalu menguap, dan mendengar suara pintu terbuka, ia membuka selimut yang menutupinya, mata sayu nya melihat ke arah Marcell yang tengah membuka gorden.
"Ngg.."
Calvin mengucek matanya, penampilan nya lebih dari kata baik sekarang, kiss mark yang di badannya dan juga bekas gigitan Marcell yang semalam."Kenapa bangun sayang?, baru jam lima ini"
Marcell menaruh kopinya di meja, lalu mendekat ke arah Calvin."Sakit.."
Marcell terkekeh."Mana yang sakit?hmm"
Marcell mengelus pipi Calvin, Calvin mengerucutkan bibirnya."Gara gara kamu ini!"
Marcell tertawa pelan."Maaf ya sayang"
Calvin mengangguk, lalu merentangkan tangannya, Marcell menggendong Calvin koala, dan membawanya ke balkon tak lupa dengan kopi yang baru saja ia bikin.Marcell memangku Calvin, dan melingkarkan satu tangannya di pinggang Calvin, dan tangan satunya lagi ia gunakan untuk meminum kopi.
Calvin baru menyadari kalau ia hanya menggunakan atasan piyama dan ia juga hanya memakai boxer, dan Marcell yang memakai celana piyama yang sama dengan Calvin dan tidak menggunakan baju.
Calvin menghela napasnya,"kenapa hmm?", Marcell bertanya kepada Calvin dan mengelus pinggang Calvin, Calvin hanya menggeleng.
Marcell menaruh kopinya di meja, lalu meletakkan tangannya di paha mulus Calvin, dan mengelus nya, Calvin menyenderkan kepalanya di bahu Marcell, tercium bau wangi sabun di tubuh Marcell.
"Kamu udah mandi?"
Marcell mengangguk.______________
Matahari mulai menunjukkan cahaya nya, Calvin membuka matanya, dan menguap, ah ia ketiduran, Calvin mendongakkan kepalanya dan menatap Marcell yang juga tengah tertidur.
Seperti nya mereka berdua ketiduran, Calvin mencoba untuk melepaskan pelukan Marcell dari tubuhnya, tapi itu malah membuat Marcell membuka matanya.
"Kenapa sayang..?"
Ucap Marcell dengan suara parau nya, "aku mau mandi, udah pagi", Marcell mencium kening Calvin lalu melepaskan pelukannya."Kamu ngga kerja?"
Marcell menggeleng dan meregangkan otot-otot tubuhnya."Engga, hari ini aku mau cuddle sama kamu "
Marcell tersenyum ke arah Calvin, sedangkan Calvin hanya menatapnya malas dan pergi ke kamar mandi,dan meninggalkan Marcell di balkon yang tengah tertawa sendiri.Marcell berdiri dari duduknya, ia membawa cangkir kopinya yang sudah habis, sebelum ke bawah ia menggunakan baju terlebih dahulu, dan turun.
Saat keluar dari kamarnya, Marcell Berpapasan dengan Damian yang juga akan ke bawah.
"Habis olahraga ya?, kedengaran dikit dari kamar papa"
Damian tersenyum sedangkan Marcell menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ya memang kamar yang di tempati Damian dan Michella di samping kamar nya."Udah nggak usah malu-malu, papa juga pernah kepergok kok Santai aja, yaudah ayo turun"
Marcell mengangguk lalu turun bersama Damian.Sesampai nya di dapur, terlihat dua orang perempuan yang sedang memasak bersama.
"Pagi"
Ucap Marcell."Eh Marcell pagi juga, mau ngapain ke dapur?"
Ucap Michella."Ini mau nyuci cangkir"
"Udah taruh aja di situ, biar mama yang nyuciin, kamu panggil aja Calvin buat makan"
Ucap Reina, Marcell mengangguk lalu pergi ke kamarnya.Clek
Saat membuka pintu, terlihat Calvin yang sehabis memakai bajunya, Marcell mendengus kesal.
"Kenapa?"
Marcell menggeleng, lalu mendekat ke arah Calvin."Di suruh mami turun buat makan"
Ucapnya sambil memeluk Calvin dan mencium pipi Calvin."Yaudah ayo"
Mereka berdua turun ke bawah, dan duduk di kursi masing-masing, lalu makan.______________
Di siang harinya, Calvin tengah menonton tv dengan memakan buah apel yang sudah ia kupas, rumah menjadi sepi karena keluarga nya pamit untuk pulang.
"Sayang.."
Marcell duduk di samping Calvin, dan memeluknya dengan wajah yang mendusel."Kenapa? Hmm"
Calvin menyuapi Marcell buahnya, yang memang tinggal satu, Marcell mengunyah nya lalu menelan nya."Tadi aku di suruh ke kantor, karena ada meeting mendadak, tapi aku tolak soalnya mau cuddle sama kamu"
Ucap Marcell dengan nada yang sedikit merengek, Calvin menaruh mangkuknya di meja, lalu mengelus kepala Marcell."Gitu..?, tapi kalo meeting nya penting gimana?"
"Biarin, kan ada sekertaris aku, gunanya sekertaris buat apa emangnya?"
Calvin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal."Ya ngga gitu...tapi--"
"Jadi kamu nyuruh aku buat ke kantor?, kamu ngga mau cuddle sama aku?"
Ucapnya dengan menatap Calvin dengan memelas, Calvin gelagapan di buatnya, lalu ia merangkup kedua pipi Marcell."Engga, yaudah iya kamu di rumah aja sama aku?hmm, katanya mau cuddle sini"
Calvin merentangkan keduanya tangannya, lalu Marcell langsung memeluknya dan menenggelamkan wajahnya di dadanya.Marcell memangku Calvin, dengan memeluknya erat,"ke kamar aja..", Calvin mengangguk lalu Marcell menggendong nya menuju ke kamar, tapi sebelum itu ia mematikan tv nya terlebih dahulu lalu ke kamar.
Marcell membaringkan Calvin ke kasur, dan ia juga ikut menyusul dan memeluknya kembali,"tolong ambilin remote nya", Marcell Mencoba mencari remote TV, dengan wajah yang tidak menoleh.
"Yang bener dong sayang hmm"
Marcell menyengir menunjukkan gigi rapi nya, dan membuka laci dan memberikan remote nya kepada Calvin._________
Tebeceh
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever My Love For You
De Todokesalahan apa yang telah Calvin buat, sehingga dirinya di jodohkan oleh orang tuanya dengan Lelaki yang tidak ia kenal. { DROP } ------------ 'emang ya pesona cowok matang nggak ada obatnya '(˘⌣˘ ) 'luarnya aja yang dingin, dalem nya hello Kitt...