Chapter 7

353 24 19
                                    

Di dalam kamar, Joss menghempaskan tubuh Gawin terduduk diatas tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di dalam kamar, Joss menghempaskan tubuh Gawin terduduk diatas tempat tidur. Dia melihat kedua tangan dan baju Gawin yang berlumuran darah Phuwin.

"Shit." Maki Joss dengan pelan. "Kita harus membersihkan diri."

Kata Joss sambil akan menarik tangan Gawin, tapi Gawin menepisnya. Matanya tidak sudi untuk menatap Joss.

"Don't touch me!" Seru Gawin.

"Okay, I will leave you alone for a while." Joss tampak tak berdaya.

Joss sadar jika Gawin sedang marah dan kecewa kepadanya. Dia memilih untuk meninggalkan Gawin dan memberikannya waktu untuk sendiri.

Dia kemudian menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Gawin duduk di sisi depan tempat tidur. Dia menatap kedua tangannya yang merah dibaluri darah Phuwin yang mengering. Dia diluputi rasa bersalah yang sangat besar hingga airmata menetes pelan di sudut-sudut matanya. Sedihnya tak bersuara, tapi terlihat memilukan.

Dia menyesal karena dia belum mengetahui siapa Phuwin sebenarnya. Seandainya dia mengetahuinya, mungkin dia bisa membantu Phuwin untuk menyelamatkan diri.

Beberapa saat berlalu, tapi Gawin masih duduk dengan posisi yang sama.

Joss sudah selesai mandi, dia keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut handuk di bagian bawah tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Joss sudah selesai mandi, dia keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut handuk di bagian bawah tubuhnya.

"Honey..." Panggil Joss lembut sambil berlutut dengan satu kakinya di hadapan Gawin.

Gawin tidak menjawab dan tidak memandangnya. Pandangannya masih melihat pada kedua tangannya.

"Aku sudah mengisi bath tub dengan air hangat. Have a bath, I will help you if you need me." Kata Joss.

Gawin masih diam membisu.

Joss menatap pada kedua tangan Gawin.

"Do you like that boy?" Tanya Joss dengan intonasi yang agak dingin.

Gawin menatapnya dengan tajam. Dia tahu jika Joss sedang membicarakan Phuwin.

"Really?"

Gawin tidak percaya apa yang baru saja Joss tanyakan kepadanya.

A N I M A LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang