Bagian Enam

1.8K 90 0
                                    

܀܀܀

Hari libur adalah yang paling di tunggu anak-anak Jaehyun dan Taeyong bagaimana tidak, mereka bisa berpuas bermain dengan adik kecil mereka. Tampa gangguan dari Daddy.

"Biar Minhyung yang bantuin, Bubu.." ucap Minhyung mengambil alij pekerjaan Taeyong mengambil pakain si bungsu.

Sementara Jeno mengatur air mandi Beomgyu di kamar mandi, Sungchan bertugas menjaga si bungsu di atas tempat tidur.

Taeyong mengangguk, ia bangkit melangkah ke kamar mandi, melihat pekerjaan Jeno.
"Bagaimana sayang sudah?" tanya Taeyong. Jeno yang awalnya bermain air dengan bebekan mendongak sambil tersenyum karena ketahuan bermain.

Taeyong menampilkan senyumnya, tak marah hanya berpura-pura memasang wajah di tekuk.
"Kok bang Jen nya malah main em?" ucap Taeyong yang berjongkok di sisi Jeno.

"Hehe.. Maaf Bubu, tidak lagi.." ucap Jeno dengan senyuman mata bulan sabitnya yang membuat orang kegemasan ingin merengkuhnya.

"Emm.. Nggak papa ssyang, ayo sekarang kita ambil dedenya ya?"

"Eung!"

Jeno dengan semangat berjalan lebih dulu,
"Yow yow! You you berdua minggir, tuan putri Gyu nya mau mandi!" ucap semangat Jeno

Minhyung dan Sungchan bergeser memberikan ruang, dan Jeno hanya berdiri nyengir menunggu Bubunya mengangkat tubuh si bungsu.

Taeyong terkekeh melihat tingkah ketiga putranya yang begitu antusias dengan adiknya yang paling kecil. Terlebih mereka begitu mandiri dan sayang sekali kepada Beomgyu.

"Ayo~" ajak Bubu di angguki oleh Minhyung, Jeno dan Sungchan. Ketiga jagoan Jaehyun itu mengikuti langkah Bubu, terlihat sangat lucu melihat mereka berbaris dan Sungchan yang paling akhir, tampak terlihat induk bebek dan anak-anak bebeknya.

Jaehyun yang sengaja pulang cepat tersenyum hangat melihat mereka.

𖥸

Walaupun Jaehyun memiliki anak lagi, namun ia tak pernah absen mengajak ketiga jagoannya untuk bermain bersama. Sementara Bubu menyusui Beomgyu. Jaehyun mengajak ketiga jagoannya bermain di halam belakang. Juga mengajarkan pada anaknya cara membuat ayunan.

"Uchan! Uchan, ambilkan Daddy gergajinya nak,"

"Siap Daddy!" ucap Sungchan berlari ke kotak penyimpanan barang kakas Jaehyun.

Melihat adiknya kebingungan, Jeno menunjukkan benda tersebut pada Sungchan. Dengan senyuman senang Sungchan mendongak. "Makasih bang Jen!"

"Emm." gumam Jeno, melanjutkan mengangkat papan kayu. Sementara Minhyung bagian memaku.

Pekerjaan tersebut di selingi tawa, Sungchan dan Minhyung, dan amukan dari Jeno yang notabenenya memiliki kesabaran yang sangat tipis, mendapatkan ulah usil dari Sungchan.

Tak lama pekerjaan mereka akhirnya selesai, ayunan kayu yang mereka buat sendiri terlihat cantik.

Jaehyun bersama jagoannya berdiri berkacak pinggang menatap hasil kerja mereka.

"Bagus bukan? Pekerjaan kita tak kalah dari tukang kayu profesional!" ucap Jaehyun.

"Ya! Kita keren!" ucap serempak Minhyung, Jeno dan Sungchan mereka mengangkat tangannya mengudara.

Jaehyun tersenyum, mengusap kepala Minhyung, Jeno dan Sungchan.

"Kalian mau coba Son?"

"Yes Dadd!" ucap kompak ketiganya.

"Go!" ketiganya langsung berlari, mereka tertawa sambil berlari.

Jeno duduk lebih dulu dengan menunggu kakak dan adiknya. Minhyung yang melihat Sungchan kesusahan dalam naik, mengangkat tubuh kecil Sungchan mendudukkannya di tengah, dan kemudian dirinya. Daddy dengan senang hati menjadi tukang bagian gerak ayunannya.

"Woah~!" takjub Sungchan saat Daddy mulai mendorong ayunan, tangan kecilnya menggenggam tangan Minhyung dan Jeno takut jatuh.

"Mau yang lebih kencang?" ucap Jaehyun menawarkan.

"Yaa!" ucap semangat Sungchan sementara Jeno memejamkan matanya, dan Minhyung yang tertawa puas melihat ketakukan Jeno. Sementara Sungchan sangat menikmati tekanan ayunan tersebut.

















Bersambung..

𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑲𝒊𝒕𝒂 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang