Bagian Delapan

1.5K 94 5
                                    


܀܀܀

2 tahun kemudian.

Suara cekikikan balita terdengar di pagi buta masih terlalu pagi untuk orang yang memiliki aktivitas beberapa jam lagi.

"Hihi.. Hihi.. "

"Hihi.. Nda, nda.. Hihi.. Hehe.."

"Gyu! Jangan di ajak lari guguknya Uncle Jo, kesian.." ucap Sungchan yang mengejar lari si bungsu.

Beomgyu si pelaku, bocah nakalnya Jung menyeret guguk, anjing berjenis tubuh kecil tersebut dari kandangnya ke ruang keluarga, berlari dengan kencang dengan memegang satu tangan guguk membuat anjing kecil tersebut berjalan dengan dua kaki, dengan telinga yang turun patuh di seret oleh Beomgyu, langkah cepat Beomgyu di ikuti langkah cepat guguk perlakuan itu mengundang gelak tawa Jeno dan Minhyung, yang duduk di sofa.

Wajah kantuk Minhyung dan Jeno menjadi tersegarkan melihat perilaku Beomgyu. Bahkan anjing kecil tersebut beberapa kali terlihat berjalan miring hampir jatuh, dan terpeleset namun karena pegangan Beomgyu yang kuat membuat kendala kecil menjadi terkendali.

"Dah campai! Hehe.." ucap Beomgyu yang sudah sampai di sofa duduk kakak tertuanya, Beomgyu terlihat kelelahan berbalik memukul bagian belakang guguk.

"Nakal! Dah cuyu mam, nda mam!" ucap Beomgyu mengomeli guguk yang langsung terbaring kala Beomgyu selesai memukul punggungnya, kelelahan mengikuti keaktifan bungsu Jung. Sungchan ikut berbaring di samping guguk, lelah mengejar si bungsu itu karena Sungchan selalu bersikap sigap untuk menangkap tubuh adiknya kalau terjatuh, awas-awas adiknya terhantuk sudut meja.

Bubu keluar kamar, membawakan pakain ganti pada Beomgyu di belakangnya ada Daddy yang terlihat belum benar-benar terbangun dari tidurnya, mata itu masih terpejam sambil berjalan memegang pundak Bubu.

Bubu duduk, di atas lantai sementara Daddy langsung merebahkan tubuhnya terlungkup. Dengan langkah cepat Beomgyu berjalan mendekati tubuh Bubu.
"Bamgyu di pakein baju?" tanya Beomgyu

"Iyaa kan pakaian Beomgyu kotor, basah karena Beomgyu main air campur bedak dan coklat di kamar mandi.." ucap Bubu. Beomgyu selalu bangun lebih awal dan saat bangun ia akan langsung mempraktikkan eksperimennya entah mencampur bedak dengan air, bermain lotion di taburkan ke lantai atau pun pakaiannya yang ia rendam seakan melakukan pekerjaan rumah. Dan subuh tadi bungsu Jung membuat adonan cair dengan bahan bedak dan coklat. Coklat sisaan milik Sungchan semalam yang main sambil makan bersama Beomgyu.

"Hihi Bubu mau mam?" tanya polos Beomgyu mengangkat tangannya karena bajunya akan di lepaskan. Minhyung tertawa gemas melihat crewetnya Beomgyu pagi sekali, selalu seperti itu. Mereka akan terbangun lebih awal karena selain untuk bermain dengan Beomgyu lebih lama, juga sudah terusik karena ulah berisik Beomgyu. Sebelum kelahiran Beomgyu, mereka sangat santai dan terkesan sangat malas bangun subuh apalagi pagi.

"Iyaa, mau..Bubu kan mau cobain bikinan Bamgyu~" ucap Bubu mengikuti nada celotehan ajakan Beomgyu.

"A' Uchan juga.." ucap Sungchan.

"Kakak Minhyungie juga dong~" tambah Minhyung.

Sementara Jeno mengangguk ikut setuju. Mengetahui banyak pelanggannya Beomgyu tersenyum senang.

"Hihi.. Ya mam!" ucap sambutan Beomgyu.

Tangan kecil Jeno berpura-pura mencubit perut bulat Beomgyu. Membuat Beomgyu menahan napas mengecilkan perutnya.
"He biar apa kek gitu?" tanya Jeno.

Lama mereka menunggu respon Beomgyu, setelah kelamaan menahan napasnya Beomgyu melepaskan tekanannya. "Ha~" lega Beomgyu. Membuat mereka tertawa.

Tangan kecil Beomgyu menepuk-nepuk perutnya, tangan Jeno menahan perlakuan Beomgyu.
"Peyut Bamgyu becal mam banyak!" ucap Beomgyu

Bubu masih sibuk mendengarkan celotehan Beomgyu sambil memakaikan pakaian yang lebih hangat pada si bungsu, karena Beomgyu tak tahan dengan rasa dingin jika sudah terkena dingin tingkat kerewelannya semakin tambah terlebih ia akan mudah sakit.

"Biar kakak yang pakaikan minyak pada tangan dan kakinya dede Bu," ucap Minhyung.

"Oke, makasih ya kak. Bubu masak dulu," ucap Bubu mengecup pipi Beomgyu beberapa kali lalu pergi. Sementara Beomgyu berjalan mendekati tubuh Daddynya yang masih berbaring.

Kakinya menginjak lengan Daddy, membuatnya hampir terjatuh. Minhyung menangkapnya dengan cepat.

"Bamgyu tak boleh begitu tak sopan. Tenang dulu~ ini kakinya mau di olesin minyak dulu lalu di pasangin kaos kaki, tangannya juga biar tidak di....?"

".. Gigit muk!" ucap Beomgyu melanjutkan kalimat Minhyung.

"Aduh pinternya~" ucap Minhyung mencium Beomgyu gemas.

"Cerewet ah! Berisik," ucap Jeno. Sambil menyerahkan kaos kaki milik Beomgyu, memasangkannya sendiri pada kaki adiknya.

Beomgyu tidak menimpali, karena ia masih belum terlalu mengerti. Yang ada ia semakin berceloteh tak jelas.

Sungchan berlari masuk kamar utama, mengambil boneka kesayangan Beomgyu.

"Kakak, sama bang Jen mandi dulu aja nak. Dede Gyunya ada Daddy yang jagain!" seru Bubu di dapur.

"Nanti Bu! Baru jam setengah enam kok.." balas Minhyung.

"Langsung bersiap ah kak, nanti bisa langsung temani dedenya main em?"

Minhyung tak membantah lagi. Mengusak kepala Beomgyu, sementara Jeno menyiksa Beomgyu dengan memberikan bertubi-tubi kissnya, tubuh adiknya ia sandarkan di tubuh Daddy. Awalnya Beomgyu hanya terkikik kecil namun kemudian menangis, karena ulah Jeno yang dengan sengaja mengigit pipi Beomgyu.

"Bang Jen?" tegur Daddy dengan suara seraknya. Tangannya memeluk tubuh Beomgyu mengusap paha Beomgyu lalu menepuk-nepuknya. Sementara Jeno yang sudah puas mengusili adiknya langsung kabur.

"Ini.." ucap Sungchan menyerahkan boneka kesayangan Beomgyu. Tangis Beomgyu pun meredah.

"Ma'aci A'... " ucap Beomgyu memanyunkan bibirnya melihat bibir kecil Beomgyu mengerucut lucu ingin menciumnya dengan senang hati Sungchan memberikan wajahnya.

Beomgyu memberikan kissnya dengan suka rela pada Sungchan. "Mmach~!" ucap Beomgyu ikut membunyikan kecupannya di pipi Sungchan.

"A' mandi dulu ya?" Beomgyu mengangguk. Sungchan pun pergi.

Tersisa Beomgyu dan Daddy di sana. Beomgyu bangkit ia merangkak naik di atas punggung lebar Daddy, awalnya duduk dengan melompat-lompat memukul punggung Daddy dengan boneka beruangnya tak mendapatkan balasan Beomgyu pun merebahkan tubuhnya di atas punggung Daddy. Kembali tertidur karena kelelahan bermain sendiri.

Bubu yang ingin memberikan Beomgyu susu asi yang sudah di hangatkan dan di masukkan ke dalam dot pun hanya bisa tersenyum melihat Beomgyu kembali tertidur di atas punggung Daddy nya. Niatnya untuk menidurkan Beomgyu dengan dot sirna karena empunya dengan sendirinya tertidur.

"Putri ku sangat menggemaskan~" ucap pelan Bubu melihat wajah lelap Beomgyu.















Bersambung..

𝑻𝒆𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑲𝒊𝒕𝒂 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang