BAGIAN 17

1.1K 59 0
                                    

Hari sudah berganti, matahari pagi berhasil menembus masuk ke dalam kamar inap jaemin.

Kini mereka bertiga sedang sarapan bersama, mark dan haechan belum datang.

Jaemin sarapan di suapi oleh renjun, sedangkan jeno makan sendiri di sofa tempat tertidur semalam.

"kau juga harus makan sayang". ucap jaemin.

"aku akan makan setelah kau selesai makan hyung, ayo makan lagi". jawab renjun.

"aku seperti anak kecil saja di suapi oleh mu". ucap jaemin.

"kau memang anak kecil, anak kecil setelah baby ryo". ucap renjun.

"aniya, aku bukan anak kecil".

"benarkah?".

"benar, jadi tidak perlu memanjakan aku seperti kau memanjakan baby ryo".

"baiklah, kalau begitu tidak ada pelukan.. tidak ada ciuman dan yang paling penting tidak ada nen".

"ehh?! mana bisa begitu sayang".

"bisa lah, sekarang habisi makanan mu sendiri dan minum obat mu sendiri... aku akan menyuapi nono hyung saja".

Jeno yang mendengar ucapan renjun langsung tersenyum senang dan memberikan tatapan menjengkelkan pada jaemin.

Jaemin hanya menggerutu, menyesal sekali dia mengatakan hal itu tadi.

Ini sama saja dia tidak di berikan jatah, hello!! siapa yang bisa tahan tidak mendapatkan jatah.

Ya ampun jaemin, pikirkan dulu kesehatan dan kesembuhan mu baru memikirkan tentang jatah.

"heyy anak nakal, kenapa sarapan dan obatnya tidak di sentuh sama sekali?". tanya renjun.

"tidak mau, aku ingin di suapi". jawab jaemin cemberut.

"kau sudah bukan anak kecil, jadi makan saja sendiri jangan menunggu ku untuk memanjakan mu". ucap renjun.

"huweeee aniyaaaa, aku anak kecillll anak kecil nya injunnn". rengek jaemin sambil memukuli bantal ranjang nya.

"hahaha kasian sekali kau, berhentilah merengek seperti itu... siapa suruh dengan sombongnya bilang bukan anak kecil". tawa jeno menggelegar melihat tingkah jaemin.

"aiss dasar, diamlah... kalau perawat melihat mu apa kau tidak malu hyung?". ucap renjun mendekati jaemin yang masih memukul bantalnya.

"aku tidak peduli sayang, yang penting kau memanjakan ku". ucap jaemin.

"baiklah, aku akan memanjakan mu.. makanya lain kali jangan sok menjadi dewasa kalau di depanku".

Setelah mengatakan hal itu, renjun kembali menyuapi jaemin sampai makanannya habis dan membantu nya untuk meminum obat.

Sedangkan jeno berada di dalam kamar mandi untuk membersihkan badannya, dia bahkan belum mandi dari kemarin sore.

"ouh, kau sudah sadar ternyata.. bagaimana keadaanmu?". tanya mark baru datang bersama dengan haechan juga baby ryo.

"aku baik-baik saja hyung". jawab jaemin.

"heyy anak baba, sini sayang... aduh sudah wangi sekali". ucap renjun sambil menggendong anak kesayangan nya.

"bbaaa...bbaaa". racau baby ryo sambil menggerakkan tangannya kesana-kemari.

"anak tampan, baru bisa memanggil baba ya? ayo coba panggil ayah". ucap haechan.

"bbaaa....mbaabaaa".

"huhh dasar, pasti lebih sayang baba di bandingkan ayah". ucap haechan.

"tentu saja dia lebih sayang baba nya". ucap mark merasa gemas dengan tingkah anak nya.

"ternyata kalian sudah datang". ucap jeno baru keluar dari kamar mandi.

"kalian sudah makan?". tanya renjun.

"sudah sayang, tadi haechan yang masak... dia juga masak lebih untuk kalian". jawab mark.

"tapi kami sudah makan hyung". ucap jeno.

"simpan saja makanannya, bisa di makan kalau siang nanti". ucap renjun.

Total hari jaemin di rawat inap di rumah sakit sekitar seminggu lamanya.

Saat masih di rawat, giselle sempat datang menjenguk... dan renjun sempat bertemu dengan giselle.

Jaemin ancang-ancang melihat mereka berdua bertemu, takut jika renjun akan marah atau kelepasan namun ternyata tidak.

Renjun bahkan menyambut giselle dengan baik juga sempat berbincang-bincang dengan giselle.

Setelah mendapatkan informasi dari dokter kalau jaemin sudah bisa pulang mereka langsung pulang di hari itu juga.

Sungguh jaemin sudah merasa suntuk berada di rumah sakit selama seminggu.

Dia rindu dengan rumah nya yang nyaman dan tenang, bukan rumah sakit yang jika malam sangat menyeramkan.

"akhirnya sampai juga, aku seperti meninggalkan rumah ini setahun". ucap jaemin duduk di sofa ruang tamu.

"setelah ini jika kalian semua bepergian selalu cek kendaraan kalian, jangan sampai kejadian ini terjadi lagi". ucap renjun.

"iya sayang, lagi pula salah jaemin juga kemarin". ucap haechan.

"kenapa salah nana hyung?". tanya renjun.

"karena jaemin sudah tau kalau mobil itu memang bermasalah, hanya saja dia tetap menggunakannya". jawab haechan.

"benar-benar anak nakal, suka sekali membuat ku marah". ucap renjun kemudian mencubit perut suaminya.

"akhh!! sakit sayang, aduhh jangan di cubit... di sini ada luka nya sayang". rengek jaemin.

"biarin aja, anak nakal harus di kasih pelajaran". ucap renjun kesal.

"lihat, baby ryo bahkan senang kalau ayah jaemin di cubit". ucap jeno yang menggendong baby ryo.

"benarkah? kalau baby ryo senang maka...". ucapan haechan terpotong saat mereka semua kecuali jeno menyerbu jaemin dengan mencubit badannya.

Sungguh pemandangan yang indah, melihat jaemin yang di serang oleh istrinya bahkan hyung nya.

Untung juga jeno tidak ikut, bisa bahaya kalau jeno ikut serta.

Karena kalau jeno melakukan sesuatu pasti selalu menggunakan otot.























Bersambung...
suka - lanjut? vote dulu dong 💗
maafkan atas typonya 😔

I HAVE FOUR HUSBAND || RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang