Perihal cinta, terkadang semua orang sudah mencoba berbagai cara untuk bersama. Namun, mengapa pada sampai titik terakhir, kita tidak pernah bisa bersama?
Rupanya, garis takdir tidak akan pernah bisa mempersatukan hati kita untuk bersama. Selamanya...
"Kalau Shania dari divisi Produksi dan Manufaktur gimana, San?"
Sepertinya, topik kontroversial tentang 'perjodohan' masih menjadi topik hangat di antara kedua pemuda semenjak pertemuan keluarga yang dilaksanakan di rumahku minggu lalu. Pasalnya, kamu begitu antusias menjadi matchmaker dan sama sekali tidak bisa berhenti merekomendasikan rekan-rekan kerjamu yang berstatus single dari berbagai divisi perusahaanmu hampir setiap saat kepada dirinya. Sedangkan yang diajak kompromi untuk menjadi bagian dari matched pairs malah bersikap defensif, yaitu memilih untuk membisu dan sibuk berkutat dengan konsol permainan yang menyambung ke televisi di ruang santai.
"Gimana kalau Nanda dari divisi Staf Administrasi Kreatif?"
Walau dalam keadaan seolah-olah sedang tidur—terbaring di atas sofa dengan majalah yang menutup wajahku, bisa aku ketahui bagaimana responsnya ketika mendengar helaan napas panjang dan tidak lagi terdengar bunyi berisik yang berasal dari jemari tangannya yang meloncat ke sana kemari di atas konsol permainan beberapa waktu lalu.
"Thanks for your advice, tetapi perihal pasangan ... aku bisa mencarinya sendiri tanpa perlu bantuan dari orang lain," ucapnya, secara bersamaan aku bisa merasakan suraiku diusap lembut. Namun, tidak berangsur lama karena ada yang menepis tangannya untuk menjauh.
"Kalian berdua sudah seperti kakak-beradik, bagaimana bisa kamu memiliki pemikiran untuk menjalin hubungan lebih dari itu bersama Inka, San?"
"Sejak awal aku tidak pernah menganggap hubunganku dan Inka sesederhana itu. Aku menyukai Inka layaknya seorang pria yang mengagumi wanitanya. Justru pertanyaan itu harusnya kamu tanyakan pada dirimu sendiri, apa benar kamu menganggap hubunganmu dengan Inka hanya sebatas kakak-beradik, Gun?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
