'6'

333 43 3
                                    

Atmosfer dikelas pagi hari ini terasa cukup dingin, ya mungkin sedikit suram aja. Walaupun biasanya seperti itu, hanya saja hari ini terasa lebih menyesakkan.

Sakura duduk memandang ke arah luar jendela dengan kedua telinganya yang tersumpal earphone. Sasuke berada ditempat duduknya dengan posisi kepala yang disembunyikan dalam kedua tangannya yang terlipat diatas meja.

Sebenarnya sudah banyak yang datang, bahkan orang-orang dengan moncong spek toa, seperti Naruto, Ino, dan Karin. Mereka yang melihat aura Sakura dan Sasuke berbeda pagi ini, memilih untuk tidak menyapa keduanya.

"Selamat pagi semuanya!"

Tiba-tiba, Guru Kakashi masuk kelas padahal belum saatnya jam pelajaran dimulai. Lelaki tampan berambut abu-abu itu tersenyum senang, melihat murid-muridnya yang duduk dengan tenang memberikan atensi mereka padanya.

"Aku akan memberikan sedikit pengumuman untuk jadwal kalian hari ini. Hari ini kalian diberikan jam kosong dari pagi sampai pulang nanti."

"YEAYYY!!!"

Semuanya bersorak gembira, bertepuk tangan, bahkan ada yang sampai berpelukan. Kakashi hanya dapat tertawa melihatnya.

"Tapi..."

Seketika semuanya kembali terdiam.

"Kalian harus membuat sebuah rangkuman novel, buku pengetahuan, ataupun artikel. Dikumpulkan pertemuan berikutnya."

"Yahhh..."

Yang awalnya mereka semangat sekarang menjadi lemah, letih, lesu. Mereka suka sekolah, tetapi tidak dengan tugas-tugasnya.

Sakura hanya diam saja, sejak tadi ekspresinya tidak berubah. Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela, entah apa yang sedang diperhatikannya.

"Ah satu lagi! Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, mereka pindahan dari Kanada."

"Mereka?"

"Wahh..."

"Benarkah?"

"Lebih dari satu? Yang benar saja..."

"Merepotkan."

Terdengar ocehan-ocehan tidak jelas yang keluar dari beberapa bibir, meskipun begitu Kakashi tidak menghiraukannya dan meminta agar murid-muridnya kembali tenang.

"Kalian berdua! Silahkan masuk!"

Kedua pemuda berbeda warna rambut itu masuk ke dalam kelas dan seketika mereka berdua menjadi pusat perhatian.

"Selamat datang dikelas A-1, silahkan perkenalkan diri kalian."

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan namaku Sasori."

"Salam kenal, namaku Renji."

Brak!

Atensi mereka yang semula terpusat pada Sasori dan Renji, kini berpaling pada Sakura. Gadis itu berdiri sampai kursi yang didudukinya ikut terjatuh.

"Ka-kalian?!"

Sasori dan Renji tersenyum kecil melihat Sakura yang terkejut. Begitu pula dengan Naruto, Karin, dan Ino, namun mereka bertiga berusaha keras untuk tidak berteriak.

"Sakura... Kau mengenal mereka?"

Sakura langsung menoleh ke arah Kakashi dan mengangguk kecil, kemudian kembali duduk.

"Baiklah, kebetulan Sakura sudah mengenal Sasori dan Renji, maka tidak perlu sungkan lagi untuk mengenal lebih dekat dan berteman dengan mereka. Sakura, mohon bantuannya."

Setelah Guru Kakashi keluar dari kelas, Sakura langsung menarik Sasori dan Renji keluar, diikuti Karin, Ino, dan Naruto. Bahkan Sasori dan Renji belum meletakkan tas mereka ditempat duduk yang sudah disiapkan.
















ᥫ᭡
















Kepulan asap keluar dari bibir itu, kemudian dihisap lah lagi sebatang rokok yang ada disela-sela jarinya.

"Jadi, siapa itu Sasori?"

"Mana ku tahu."

"Benarkah?"

"Hmm."

"Kau sudah berteman lama dengan Naruto dan Ino, seharusnya kau juga tahu orang-orang yang ada disekitar mereka."

"Ck, merepotkan. Aku tidak tahu siapa itu Sasori."

Sasuke sedang bersantai bersama Shikamaru di rooftop sekolah. Mereka berdua memang perokok aktif, jika ada waktu dan celah sedikit apapun, mereka pasti akan menyelinap ke rooftop kemudian merokok.

"Shit."

Shikamaru melirik ke arah Sasuke, pemuda Uchiha itu terlihat sangat kesal. Entah apa yang membuatnya menjadi sampai sekesal itu.

"Kau bisa bertanya tentang Sasori pada Karin, perempuan satu itu tampak dapat diajak bekerja sama. Lagipula, apa yang terjadi antara kau dan Sakura?"

"Apa maksudmu?"

"Kalian berdua tidak bertukar pandang pagi ini. Sakura sama sekali tidak melirik ke arahmu, sementara kau selalu memperhatikannya sampai kedua bola matamu itu seperti akan keluar dari tempatnya."

"Tidak ada apa-apa."

"Benarkah?"

"Hn."

"Apa kau yakin?"

"Ya, mungkin dia sedang red day."

Setelah itu, keduanya kembali diam menikmati rokok mereka masing-masing.

Dalam diamnya, Sasuke berkecamuk dalam benaknya. Banyak sekali pertanyaan yang membuat kepalanya terasa seperti akan meledak.

Dia memilih untuk tidak cerita apapun tentang masalah hubungnya dengan Sakura.

Butuh waktu dan seseorang yang tepat untuknya menceritakan itu semua, dan tempat Sasuke bercerita adalah Sakura. Hanya Sakura.

Tetapi sekarang, Sakura memutuskan hubungan sepihak dengannya. Sasuke sudah memiliki rencana dan akan mencari waktu yang tepat untuk mengajak Sakura berbicara, kali ini akan serius.






ᥫ᭡





















































































TBC...

Complicated Lover! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang