13. Tertinggal.

27 4 4
                                    

As I try to fit in a world that keeps getting bigger
Perasaan hampa dan kekosongan datang kepadaku
Tapi aku tidak bisa mengenali bagian mana yang hilang
Aku bahkan tidak tahu bentuknya akan seperti ini


⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆


Plot twistnya adalah...

"Lo kenal sama Wisnu?" tanya Dara padaku keesokan hari di kantor.

Aku mengangguk cepat, "Wisnu yang sekarang jadi pilot bukan?" tanyaku memastikan.

"Iya betul!"

Aku memperlihatkan layar handphone ku padanya, "Kemarin baru aja gue dm instagram dia. Soalnya gue nemu foto nyokap gue sama nyokap dia jaman SD waktu perpisahan gitu. Karena lucu, gue kirim ke dia."

"Hah serius?"

"Iya, kenapa sih?" Heranku.

Dara menutup mulut dengan kedua tangannya tak percaya, "terus di balas apa?"

"Ya lanjut dia nanya kabar aja, biasa gitu lah. Dulu juga pernah kok dm-dm gitu."

"Dulu? KAPAN??!!" kali ini ia membelalakan kedua matanya lebih lebar.

"Waktu gue kuliah kali ya? Udah 5 tahun lalu deh kayaknya. Kenapa sih? Btw, kok lo kenal?"

Dara kali ini menepuk tangannya berkali-kali seraya memperlihatkan wajah takjub nya. "Gila ya, dunia sempit banget! Dia sahabatan sama cowok gue! Terus lo mau tahu dia kemarin bilang apa pas kita lagi ngumpul?"

Belum sempat ku jawab Dara segera melanjutkan kalimatnya.

"Dia minta di cariin jodoh?! LIKE HOW?? Kok bisa?? Padahal gue belum bilang sama lo! Tapi tiba-tiba lo nemu foto nyokapnya, terus dm dia!"

Aku memutar kedua bola mataku, "Menakjubkan memang takdir ini."

"Udah fix, lo sama dia aja! He's a pilot! Not just a pilot, but a captain. Oke, kali ini gue setuju karena apa? Karena cowok gue tuh bilang, dia a good man. Gentle, sholeh, siap nikah! Apa lo gak langsung gas aja?"

"Weits.. sabar sabar, ini cerita gue sama Arhan aja belum kelar, udah mau nge gas aja sama Wisnu. Gak bisa, gue harus menyelesaikan ini dulu."

"Gini ya cantik, kalau ada yang udah siap kenapa harus nunggu yang bikin gantung?"

"Gue gak mau jadi jahat, yang tiba-tiba ninggalin orang lain. Kalau gue mau cari yang lain, gue harus bener-bener selesai dulu sama Arhan. Gue gak mau orang lain memperlakukan gue kaya gitu, makanya gue gak mau ngelakuin itu."

"Idealis amat, kalau tiba-tiba lo yang ditinggal gimana?" ledek Dara.

"Berarti dia yang jahat sama gue, yang penting bukan gue yang jahat."

"Oh bentar, gue gak tau ini bakalan ngaruh atau engga sama idealis lo, tapi dia bilang gini waktu gue bilang mau ngenalin lo sama dia... ekhm," Dara merubah posisi duduknya seakan memperagakan kejadian sesungguhnya, "Eh Wisnu, lo gue kenalin aja sama Kelana. Terus Wisnu bilang, 'Kelana? Kelana yang ini?' dia nunjukkin layar Hp nya buka Instagram lo. Dan bener dong! Terus gue bilang, 'Lah iya, lo kenal?' terus lo tau apa kata Wisnu, 'Gue udah pernah deketin dia, tapi dia gak bales dm gue.'  Damn! Demi apasih?"

Aku mengerutkan keningku.

"Gini kalau lo gak ngerti, berarti dia dulu pernah suka sama lo! Coba lo inget-inget kapan dia deketin lo?"

 Aku segera mengecek dm darinya, dan tertawa melihat pesan yang ia kirimkan pada 5 tahun lalu, pesan terakhir yang ia kirim dibulan Desember awal, dan aku membalasnya di Januari akhir. Jeda 1 bulan itu, menurutnya aku tak membalas perasaannya.

Langit Tanpa BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang