Hari ini berwarna biru yang memukau
Mulailah sebuah kisah yang baru
Bukalah pintu besar itu
Ketuk, make a wish.
⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆
Bukankah hari ulang tahun adalah sebuah hari yang paling special dan di nanti?
Bukankah kau ingin menghabiskan waktu bersama dengan orang yang juga special?
Bukankah semua harapan akan tertumpuk di hari yang paling special itu?Dan karenanya, buatlah permintaan.
Sebuah harapan.Pagi itu, seperti biasanya aku masih sibuk menatap layar komputer ku sejak datang ke kantor. Namun, hari ini ada yang berbeda. Aku sengaja mengenakan baju berwarna biru.. yang sejujurnya menjadi warna favoriteku, sejak ia mengatakan warna biru menggambarkan diriku. Di saat semua perlengkapan tulis di meja kantorku berwarna merah muda, lengkap dengan semua bindex, frame, bahkan botol parfume. Hanya diriku sendiri yang menggunakan warna biru muda.
Saat jarum jam menunjukkan pukul sembilan, tiba-tiba seluruh ruangan dipenuhi suara terompet kecil dan sorak-sorai. Teman-teman kantorku muncul dengan membawa kue ulang tahun berhiaskan lilin-lilin kecil yang berkelip, bahkan cake hari ini berwarna merah muda, semua temanku tahu betul warna kesukaanku. Mereka bernyanyi serempak, membuat ku tersenyum lebar. Hari ulang tahun yang dimulai dengan kejutan manis, namun pikiranku terus melayang pada seseorang yang belum mengucapkan selamat.
Seiring berjalannya waktu, aku merasa hari ini berjalan dengan lambat. Setiap detik yang berlalu terasa seperti selamanya. Aku tak sabar menantikan malam hari, saat akhirnya akan bertemu dengan dia, sepulang kantor. Namun, sebelum malam tiba, agenda kerja masih padat. Aku harus menghadiri beberapa pertemuan untuk meeting disekitar Jakarta Selatan. Namun sebelum aku pergi dari kantor, Hilman menghampiriku.
"Happy birthday yang mau ngedate nanti malam." bisiknya tertawa meledek."Where's my gift?" kataku mengabaikan ledekkannya.
Ia memberikan sebuah paperbag yang sengaja ia letakan di atas meja kerjaku. Aku tersenyum bersemangat segera membuka hadiah darinya.
"Cool, here's the hat I asked for! Finally!"
"Ada ya, ulang tahun request kado." ledekknya.
Aku mengeluarkan sebuah topi New Era, Los Angeles Dodgers Ccl Color Era Essential berwarna biru muda.
"Loh, kok ditambahin sepatu?" tambahku ketika melihat masih ada sekotak benda di bagian paling bawah paperbagku.
"Iya, lagi diskon. Warna pink tuh!" singkatnya.
Aku membuka kotak yang berisi sepatu Converse Chuck Taylor All Star Desert Rave Pink.
"Gileeee, keren juga lo! Tumben baik?" Ledekku.
"Ya iyalah, aku doang kak manusia paling peka. Percuma sih aku yang beliin, dipake nya buat ketemu dia kan?"
Aku tertawa mendengarnya, "Yakan gue sering nonton dia olahraga di outdoor gitu panas, jadi harus pakai topi lah. Berhubung topi gue gak ada yang warna biru, pas banget gue ulang tahun, sekalian minta aja ke lo!"
"Terus sengaja, pilihnya yang LA?"
Aku mengangguk lagi, "keLAna." kataku menekan kata LA. "Cuma nyokap sama dia yang boleh panggil gue LA."
"Cih, awas aja dia gak nembak kaka hari ini."
Ucapannya langsung membuatku terdiam. Salah satu harapanku memang itu, bukankah aku dan dia sudah cukup lama untuk kembali saling mengenal, bukankah ini adalah waktunya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Tanpa Bulan
Short Story.⋆☾⋆⁺ Seorang perempuan terjebak dalam bayangan cinta pertamanya. Bertahun-tahun berlalu, perasaan itu tetap terjebak di hatinya. Takdir mempertemukan mereka kembali, membawa kenangan lama. Saat ternyata cintanya berbalas dan harapan membuncah, mere...