06. Bertemu.

58 8 3
                                    

Everyday passes by
Even when the season changes
At the deepest place in my heart, there is only you?

Sejauh aku berkelana, nyatanya ada satu tempat yang akan menjadi jalanku pulang. Bertahun-tahun bertanya-tanya, nyatanya jawabannya selalu sama. Sekeras apapun  aku berusaha, terkadang ada kenangan yang memang selalu menjadi ingatan paling nyata meskipun itu tertinggal jauh di belakang.

Sebuah kotak musik masa lalu yang ku tutup itu, beberapa kali terbuka. Seberapa keras aku berusaha untuk melupakannya, dan meninggalkannya, nyatanya kotak itu masih ada di tempat yang sama.

Berkali-kali berkelana, bertemu dengan orang baru tak bisa membuat hatiku sebahagia saat aku mengingat kenangan di dalam kotak musik itu. Nadanya berbeda, iramanya tidak menyenangkan. Meskipun kotak musik itu memberikanku kesedihan, kebahagian yang kecil dan tulus pada masa itu membuatku ingin selalu merasakannya kembali.

Jika ada orang lain yang menawarkan "cinta" nya, rasanya selalu berbeda. Terasa membosankan, terasa terlalu terburu-buru, terasa terlalu mengejar, terasa terlalu dicintai, terasa aneh dan menakutkan.

Rasa yang datang, apakah efek dari rasa dulu kala saat ditinggalkan? Takut jika suatu hari perasaan ku tidak seirama lagi, takut jika tiba-tiba tidak menjadi pilihan lagi, takut tiba-tiba ditinggal pergi lagi. Mungkin ini juga.

Apakah salah jika aku terjebak dengan masa lalu?

Ada masa dimana aku selalu berdoa untuknya.
Di setiap sujud, di setiap sepertiga malam, meminta agar Tuhan memberikan jawaban.
Dekatkan, jika berakhir bersama atau jauhkan, jika hanya meninggalkan luka.
Biar Tuhan yang menentukan.

Tapi Tuhan seperti selalu meledek, dengan jawaban-jawaban samarnya.

Bayangkan 3 tahun berusaha menutup pintu kotak musik itu. Kotak itu mengetuk.

Sesuatu yang sangat tak terduga muncul di twitter. Aku dan dirinya bertemu kembali untuk menonton stand up comedy. Perasaan yang sudah lama hilang itu sedikit... sedikit saja terbuka kembali.

⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆

3 tahun usai perpisahan itu, kami bertemu.
Aku masih ingat betul, 15 Juni 2013.

Saat mobil putihnya terlihat di ujung jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat mobil putihnya terlihat di ujung jalan. Saat ia duduk dan tersenyum dari kursi kemudi, saat kami berbicara di perjalanan. Aku sekuat tenaga menahan perasaaan yang dulu. Menganggapnya hanya seperti teman masa sekolah putih-biru yang menyenangkan, bukannya seharusnya begitu?

Jika diingat-ingat, hari itu aku sama sekali tidak lapar. Lebih tepatnya, aku sibuk dengan gemuruh di dadaku sampai rasa lapar di perutku terabaikan. Seharian kembali bersamanya, sangat ... berisik?

Iya, berisik. Suasana ramai ruangan. Suara tawa penonton. Suara tawa kami, juga suara hatiku. Tapi lagi-lagi aku yakin, bahwa perasaan itu sudah memudar. Terbukti, ketika hari itu berakhir... kenangan kami menghilang kembali.

Waktu bertemu sehari itu, apakah hanya seperti itu berakhirnya?
Meninggalkan, sebuah pertanyaan hingga satu tahun berlalu.

Ya, satu tahun tahun berlalu.
Dan lagi, tanggal 14 Juni 2014.

Kalau saja saat itu dia tidak bilang hal yang membuatku ragu, mungkin kita akan bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau saja saat itu dia tidak bilang hal yang membuatku ragu, mungkin kita akan bertemu.

Ini bukan tentang mengharapkan lebih ketika bertemu lagi. Ini bukan tentang ingin membuka perasaan lagi. Tapi ini tentang menjaga perasaan agar tak terluka lagi, tak lagi jatuh apalagi cemburu yang tak perlu. Dan memang waktu yang tak mengizinkan kami untuk bertemu kembali.

Bukan waktunya.
Bukan situasinya.
Belum saatnya.

⋆⁺₊⋆ ☾⋆⁺₊⋆

Author note:

Hai, apa kabar?
Kali ini aku kembali menulis sebuah cerita singkat pada setiap chapternya.
Disini aku ingin menceritakan tentang masa lalu.
Setidaknya sampai chapter ini.

Ada yang pernah mengalami cinta monyet?
Ada yang pernah mengalami cinta pada pandangan pertama?
Ada yang pernah mengalami cinta pertama?
Ada yang pernah mengalami sulit melupakan cinta?
Ada yang pernah mengalami sulit untuk menerima cinta baru?
Ada yang pernah mengalami sulit percaya dengan adanya cinta sejati?

Gapapa, manusiawi.

Kehidupan memang mengajarkan kita tentang perasaan-perasaan itu.
Sesuatu yang kita anggap mudah, ternyata sulitnya minta ampun!

Utarakan aja, biar lega.
Ungkapin aja, karena kamu gak sendirian!

Sampai bertemu di chapter selanjutnya, dan terima kasih sudah mampir kesini.
Semoga betah, dan nungguin kelanjutannya!



xoxo,
.... hm... mau pake nama pena kaya dulu, dwen michan.
atau temilladwenty aja ya? kok aku bingung!
karena ini wattpad, xoxo dwen michan aja!

btw, nanti nama-nama tokohnya ada di chapter-chapter kedepan, tapi tebak aja siapa castnya?

Langit Tanpa BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang