Dunia terlalu kejam untuk kita yang lemah.
Maaf ya teman-teman, kalo menurut kalian ini tidak sesuai dengan pikiran kalian.
Aku hanya ingin kalian vote dan komen, kalian vote saja Author sudah sangat senang, apalagi kalo kalian komen dengan baik:).
Terimakasih......
***
Jihoon yang baru saja mendapatkan panggilan dari kelapa sekolah, bahwa Doyoung dipanggil keruangan kepala sekolah. Dia merasa malu ketika dirinya di panggil oleh kepala sekolah, Doyoung benar-benar membuat dia tidak habis pikir.
Jihoon berlari di setiap koridor sekolah menuju ruang kepala sekolah, sesampainya Jihoon disana dia langsung membuka pintu kelapa sekolah dan melihat Bahwa Doyoung duduk disana dengan murid dua lainnya.
Jihoon membungkuk sopan kepada kepala sekolah, lalu duduk di samping Doyoung.
"Maaf sebelumnya, Jihoon. Tapi tindakan Doyoung benar-benar sudah kelewatan"ujar kepala sekolah, tanpa aba-aba. Kepala sekolah sudah memberi peringatan kepada Doyoung, sebelum Jihoon datang ke sekolah.
Doyoung tahu sekeras apapun dirinya membela yang benar maka yang akan tetap dibela adalah pemilik yang berkuasa.
Dia tersenyum remeh mendengar peringatan kedua kalinya. Sedangkan Jihoon, menatap Doyoung tajam, dia benci dengan perilaku Doyoung saat ini.
Peringatan apa lagi, dia sungguh muak dengan ucapan kepala sekolah itu. Bukankah yang mendahului menyerang itu Sohee, sepertinya ada yang tidak akan bisa membela diri lagi.
Jihoon kembali melihat kearah Doyoung dengan tajam, yang dilihat pun hanya bisa menunduk tanda takut terhadap hyungnya.
"Maafkan kesalahan adik saya, Pak"ucap Jihoon dengan senyuman di bibirnya. Dia berusaha meminta maaf kepada kepala sekolah.
Kenapa?, kenapa Jihoon selalu berbicara dengan nada ramah dan lembut kepada orang lain, tapi tidak kepada dirinya? Apakah sebegitu bencinya Jihoon kepadanya?, kenapa mereka selalu bersikap kasar kepadanya? Dia lelah.
Kepala sekolah mengangguk kepala lalu kembali menatap Sohee dan Seunghan.
"Sohee, Seunghan, kemari lah"keduanya yang berdiri tidak jauh dari Doyoung terdiam sesaat lalu menatap ke arah kepala sekolah. Kedua anak itu mendekat, dan berdiri didepan kepala sekolah."Doyoung, minta maaf kepada Sohee dan juga, Seunghan"Tutur kepala sekolah.
Doyoung melihat kearah Sohee dan juga Seunghan yang sedang tersenyum licik kearahnya. Sungguh mereka benar-benar sangat brengsek menurut Doyoung, di sini bukanlah dia yang salah, melainkan Sohee dan juga Seunghan, tetapi kenapa dia yang selalu meminta maaf kepada yang berkuasa.
Dia akui, dia juga memukul Sohee tapi bukankah dirinya yang memulai.
Doyoung benar-benar muak, jelas-jelas mereka yang memulai duluan.
"Tapi pak, bukan saya yang bersalah"Tolak Doyoung dengan lantang. Dia tidak mau disalahkan dan tidak mau meminta maaf sebelum kebenaran terungkap.Jihoon mendengar penolakan Doyoung merasa kesal kerena dia dibuat malu oleh sikap adiknya yang seperti tidak di ajari sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Doy
Teen Fiction[AYO MAMPIR] Menceritakan sosok seorang anak laki-laki yang berusaha mendapatkan kata maaf, dan juga kasih sayang kembali dari para saudaranya. Menunggu waktu yang lama, dimana dia harus bisa membuat saudara-saudaranya menyayangi dia kembali, lelah...