Awal Fit & Mita

26 1 0
                                    

Suatu hari ada dua orang anak yang berasal dari desa yang terpencil bernama desa Tigano ingin mengikuti seleksi untuk masuk ke sekolah militer kerajaan yang berada di ibu kota Tebula. Kedua anak itu bernama Fit dan Mita, dan mereka berdua memiliki impian yang sama yaitu menjadi seorang panglima terbaik kerajaan Tebula.

Fit merupakan seorang anak lelaki dari keluarga miskin yang berada berada di desa Tigano. Fit memiliki paras yang tampan dengan mata agak kebiruan serta rambut hitam bergelombang dan berbadan tinggi. Sedari kecil, Fit selalu bermimpi untuk dapat menjadi seorang panglima kerajaan. walaupun Fit selalu ditentang oleh kedua orang tuanya untuk menjadi panglima karena sangat berbahaya, Fit tetap tidak mempedulikannya. Namun di balik itu, Fit merupakan anak yang sangat baik. Ia selalu membantu kedua orang tuanya untuk bertani, dan di sela-sela bertani itu dia juga menyempatkan waktu untuk latihan dan belajar buat persiapan memasuki sekolah militer kerajaan untuk menggapai impiannya tersebut. Fit juga selalu menabung uang yang di dapatnya dari ibunya, ketika membantu ibunya untuk bertani. Uang tersebut Fit tabung sebagai biaya dia berangkat ke ibu kota kerajaan tempat sekolah itu berada.

Mita merupakan seorang anak perempuan dari keluarga miskin di desa Tigano. Mita mimiliki paras yang sangat cantik dengan mata sipit dan rambut yang berwarna coklat keemasan serta postur tubuh yang ideal. Sedari kecil Mita sudah bermimpi untuk menjadi sorang Panglima wanita terbaik kerajaan. Oleh karenanya dia sudah mempersiapkan dirinya dari kecil untuk menjadi seorang kesatria. Mita sudah tidak memiliki ayah karena ayahnya sudah meninggal sewaktu dia berusia 8 tahun. Itu lah yang membuat dia ingin menjadi panglima terbaik kerajaan, karena dulunya sang ayah merupakan salah satu panglima kerajaan. Mita juga memiliki kebiasaan menabung yang nantinya uang tersebut digunakannya untuk mendaftar di sekolah militer kerajaan yang berada di ibu kota kerajaan.

Hari yang di tunggupun tiba. Sekolah tersebut membuka pendaftaran. Pada pagi yang indah itu, Senin 03 may 1773. Fit dan Mita berangkat menuju ke Ibu kota. Kedua orang tua mereka mengantar mereka sampai ke gerbang desa dengan penuh kesedihan. Di tempat itulah, Fit dan Mita bertemu pertama kali. Di tempat itu mereka sama sama meminta doa kepada orang tuanya agar dipermudah untuk mendaftar ke sekolah militer impian mereka.

Setelah mendapatkan doa dan restu dari orang tua mereka, mereka kemudian berjalan meinggalkan desa tempat mereka dilahirkan itu. Perjalanan yang akan mereka tempuh itu cukup jauh, sekitar 129 km.

Ketika sedang berjalan, Fit mencoba untuk membuka obrolan :

"Haii, Kamu juga mau mendaftar ke sekolah militer di ibu kota ya...?" Tanya Fit membuka obrolan.

"Iya, Kamu juga kan...?" Kata Mita kembali bertanya.

"Iya, aku memang sedari dulu ingin sekali untuk masuk ke sekolah militer itu yang katanya banyak mencetak panglima-panglima terbaik kerajaan...!" Kata Fit dengan nada bersemangat.

"Jadi kamu juga ingin jadi seorang Kesatria terbaik kerajaan itu...?" Kata Mita bertanya.

"Itulah impianku dari kecill, bagaimana denganmu...?" Kata Fit kembali bertanya.

"Aku dari dulu selalu bermimpi untuk menjadi kesatria wanita terbaik kerajaan, makanya aku mau bersekolah di sekolah militer itu...!!!" Kata Mita dengan tersenyum.

Merekapun akhirnya berkenalan satu sama lain. Fit menjulurkan tangannya lalu berkata :

"Oh iya aku belum tau nama kamu. Aku Fit, siapa nama kamu...?" Tanya Fit kepada Mita!.

"Aku Mita..!!" Jawab mita sembari mengulurkan tangan untuk menyalami tangan Fit.

"Kalau cape atau butuh sesuatu bilang aja yaa, aku ada membawa cukup banyak bekal untuk perjalanan ke ibu kota...!!!" Kata Fit kepada Mita.

"Iya terimakasih, aku juga membawa cukup banyak bekal untuk menuju ibu kota...!!!" Jawab Mita dengan tersenyum.

Merekapun melanjutkan perjalanan sembari bercerita-bercerita sepanjang jalan ke ibu kota.

Tak terasa, malam pun mulai tiba dan saat itu posisi mereka berada di hutan yang tidak terlalu lebat.

"Hari sudah mulai gelap, bagaimana kalau kita berkemah ditempat ini saja Mita...?" kata Fit bertanya.

"boleh, kalau begitu kita cari ranting-ranting pohon untuk membuat api unggun malam ini agar tidak di serang binatang malam..!!" kata Mita kepada Fit.

"Okelah, kalau begitu kamu cari di sebelah kanan aku cari di sebelah kiri ya..!!" Kata Fit kepada Mita

Mita pun mengiayakannya dan mereka langsung bergerak mencari ranting-ranting kecil di sekitar mereka

Setelah terkumpul lumayan banyak ranting, mereka memutuskan untuk menyalakan api unggun pada malam itu!!!.

Fit & MitaWhere stories live. Discover now