Bab 16: Simbol Di Jantung

6 4 0
                                    


Hari masih pagi ketika Sarah menerima panggilan yang membawanya kembali ke dunia yang berbahaya dari pembunuhan berantai yang sedang dia selidiki. Suara tegang Detektif Brown di ujung telepon membuatnya sadar bahwa sesuatu yang serius telah terjadi.

“Sarah, kami menemukan sesuatu yang aneh di TKP terbaru. Kami butuh bantuanmu untuk memahaminya,” kata Brown dengan nada mendesak.

Setelah memasukkan beberapa barang penting ke dalam tasnya, Sarah segera menuju ke lokasi kejadian. Di sana, suasana tegang menyelimuti area yang dipenuhi oleh garis polisi dan tim forensik yang bekerja keras mengumpulkan bukti. Wajah-wajah cemas dari petugas yang ada di tempat tersebut menunjukkan bahwa kasus ini semakin rumit dan berbahaya.

Brown menunggu di dekat garis polisi. Wajahnya yang biasanya tegas kini menunjukkan ketegangan yang tidak biasa. “Terima kasih sudah datang cepat, Sarah. Kami menemukan jejak-jejak aneh dan simbol misterius di jantung korban ketiga. Kami tidak bisa memecahkannya,” kata Brown sambil memandu Sarah menuju tempat kejadian.

Sarah berjalan di samping Brown menuju lokasi di mana mayat korban ketiga ditemukan. Ruang musik yang seharusnya penuh dengan melodi kini terasa suram dan dingin. Di tengah ruangan, mayat siswi kelas 2 yang telah diidentifikasi sebagai salah satu korban terbaring. Tim forensik masih bekerja mengumpulkan bukti, sementara petugas lain memotret setiap sudut tempat kejadian.

“Lihat ini,” kata Brown sambil menunjuk ke arah jantung korban yang tergeletak di atas meja forensik. Di sana, terlihat simbol aneh yang terukir dengan teliti. Simbol tersebut tampak seperti gabungan dari berbagai bentuk geometris yang rumit, membuat siapa pun yang melihatnya merasa ngeri sekaligus penasaran.

Sarah mengamati simbol itu dengan seksama, mencoba mencari tahu maknanya. “Ini bukan sekadar simbol acak. Ini memiliki pola dan makna tertentu,” gumamnya. “Kita perlu mencari tahu dari mana simbol ini berasal dan apa tujuannya.”

Brown mengangguk setuju. “Kami telah memeriksa catatan kami, tetapi belum menemukan apa pun yang cocok dengan simbol ini. Kami juga mencoba mencari tahu apakah ada kasus serupa di daerah lain, namun hasilnya nihil.”

Sambil terus mengamati simbol tersebut, Sarah merasakan ada sesuatu yang lebih dalam dari sekadar pembunuhan brutal. Ini adalah pesan dari pelaku, dan dia harus menemukan artinya sebelum ada korban berikutnya.

“Apakah ada petunjuk lain yang ditemukan di sekitar TKP?” tanya Sarah.

“Ya, ada beberapa jejak kaki yang tidak cocok dengan ukuran sepatu siapa pun di sekolah ini,” jawab Brown. “Kami juga menemukan sisa-sisa kain yang tampaknya berasal dari jaket korban, namun ada darah yang bukan milik korban di sana.”

Sarah menghela napas dalam-dalam, menyadari betapa rumitnya kasus ini. “Kita perlu memeriksa simbol ini lebih lanjut. Mungkin kita bisa meminta bantuan ahli simbol atau seseorang yang memahami bahasa kuno atau ritual tertentu.”

Brown setuju dan segera menghubungi beberapa ahli yang mungkin bisa membantu. Sementara itu, Sarah kembali ke kantornya untuk memeriksa kembali semua data dan bukti yang telah dikumpulkan. Dia tahu bahwa setiap detik berharga, dan mereka harus menemukan pelaku sebelum ada nyawa lain yang melayang.

Saat malam tiba, Sarah tetap berada di kantornya, mempelajari simbol aneh itu dengan tekun. Dia membuka buku-buku referensi dan mencoba mencari petunjuk dari internet. Perlahan-lahan, dia mulai merasakan bahwa simbol ini mungkin terkait dengan suatu ritual kuno yang jarang diketahui orang.

Namun, untuk memastikan dugaannya, Sarah tahu dia harus menggali lebih dalam lagi. Dengan tekad yang semakin kuat, dia memutuskan untuk bekerja sepanjang malam, berusaha menguraikan teka-teki ini sebelum pelaku melancarkan serangan berikutnya.

A Night In HellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang