Bab 5✓

94 11 9
                                    

Sebagai ganti malam kemarin, kali ini aku nulisnya lumayanlah yaaa hehhehe🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒


Happy reading 🌻🌻






Wanita yang sering di sapa cutie oleh Gaf itu tengah terduduk di balkon. Tepatnya ia duduk pada pagar pembatas, hobi yang ekstrim untuk seorang perempuan.

Angin malam  berhembus membuat gaun putih yang menutup seluruh kakinya bergerak mengikuti arah angin. Wajah putih pucat selayaknya salju, cekungan mata yang menghitam serta bola mata yang memutih tak membuat kecantikannya memudar.

Semilir angin malam juga membuat rambutnya berantakan  menutupi hampir sebagian besar wajahnya namun sayangnya tak menganggu aktifitas ia melamun malam ini. Gafi belum terlihat pulang mungkin lembur atau entahlah ia tak tahu dan mau tahu.

Angan-angannya menerawang jauh. Zoe merasa ada yang di sembunyikan oleh  suaminya. Sudah lama ia juga merasakan keanehan terjadi pada dirinya.

Wanita berparas manis itu merasa kalau tidak ada orang yang bisa melihatnya kecuali sang suami. Ia menjadi sedih, apa sebegitu tak pantasnya ia berdampingan dengan Gafi yang notabene anak orang kaya, sampai orang-orang tak menatap keberadaannya.

Gafi si lelaki tampan yang rela hidup susah meninggalkan kemewahan yang sudah ia rasakan sedari bayi demi dirinya.

Pria berkulit pucat itu memutuskan memilih cinta dari pada orang tuanya lalu memulai lembaran baru dan hidup serba sederhana dengan seorang wanita mantan penjaja sex.

Menjadi seorang jalang terpaksa menjadi pilihan terakhir Zoe untuk biaya pengobatan sang ibu yang menderita sakit parah, saat itu ia butuh uang banyak dalam waktu yang singkat. Semua ia lakukan demi wanita berharga satu-satunya yang di miliki si cantik.

Seperti seorang pahlawan, kehadiran Gafi pada kehidupan kelam Zoe membawa warna baru dan banyak perubahan untuknya.

Penyakit yang di derita ibu Zoe sudah kronis yang akhirnya membuat beliau menghembuskan nafas terakhir.

Si manis merasa kehilangan yang teramat sangat. Ia tak tahu akan bergantung hidup pada siapa lagi di dunia yang keras ini.

Punggung sempit itu tak berhenti bergetar, air matanya juga tak pernah berhenti meluruh menangisi makam ibunya yang masih merah.

Langit mendung bergemuruh tak membuatnya beranjak pergi dari makam, membuat siapapun yang melihatnya iba termasuk si tampan.

“Jangan terlalu hanyut dalam kesedihan Zoe. Ibu di alam sana akan sangat bersedih melihatmu seperti ini,”ucap Gafi mencoba menguatkan si manis.

“Mas ... hiks, huhuhu.” Isak si manis begitu menyayat hati kemudian di peluknya tubuh basah kuyup itu oleh Gafi.

“Sudah-sudah, ayo pulang! Nanti kau sakit,” ujar si tampan sembari terus mengusap punggung milik Zoe. Hingga pada akhirnya Zoe menurut membuat si tampan tersenyum lega.

“Apa kau serius melanjutkan hubungan kita, Mas?,” tanya Zoe pada kekasihnya Gafi, lima bulan berlalu setelah kematian sang ibu mereka jadian lalu menjalin hubungan lama hampir dua tahun.

“Of course, Baby,” jawab Gafi yakin sembari memeluk tubuh Zoe dari belakang. Saat ini mereka berada di balkon tepatnya di apartemen mewah milik Gaf.

“Tapi orang tuamu?” lanjut si manis yang kemudian berbalik pada si tampan dengan tatapan sendu.

Orang tua Gafi tak merestui hubungan keduanya karena Zoe adalah wanita miskin terlebih masa lalunya.

Meski Zoe sudah lama berhenti dari pekerjaannya tak membuat kedua orang tua sang kekasih mudah untuk memberikan restu meskipun itu demi kebahagiaan anak semata wayang mereka.

“Ibu bilang tak akan pernah merestui hubungan kalian sampai kapan pun, paham!” ucap nyalang seorang wanita.

Wanita paruh baya bermulut tajam itu bernama Dewi, ia adalah ibu Gafi.

“Tapi Ibu, aku mencintainya. Aku tak mau menikah dengan wanita mana pun lagi selain dengan dia.”

“Ibu tak peduli, Gaf. Cinta-cinta ... persetan dengan apa itu cinta. Pikirkan kharisma keluarga kita di publik Nak, masyarakat pasti mencibir keluarga kita kalau mereka tahu istrimu mantan penjaja sex,” jawab Dewi tak mau kalah debat dengan sang putra.

Ibu Gafi merasa kalau anaknya ini cinta buta pada wanita yang kini tengah menangis tersedu di pelukan si tampan.

Pipinya terlihat memerah bekas tamparan dari calon ibu mertuanya. Zoe tak bisa berkata-kata lagi untuk sekedar membela dirinya maupun Gafi karena semua yang di katakan ibu dari sang kekasih benar adanya.

Ia juga sadar betul siapa dirinya siapa orang yang mendekapnya saat ini, rasanya mustahil jika Gafi lebih memilih dirinya, seseorang yang mempunyai darah ningrat yang sungguh tak pantas bersanding dengannya.

Namun di sisi lain ia juga tak bisa hidup tanpa Gafi. Zoe begitu mencintai sang pria tampan pemilik gummy smile itu.

Namun siapa sangka jika Gafi malah memilih dirinya bukan keluarganya. Sifatnya yang selalu lembut dan meratukan  si manis membuat cinta Zoe tak pernah habis malah semakin bertambah di setiap harinya.

Apalagi Gafi yang selalu menyakinkan si manis bahwa mereka bisa hidup sederhana tanpa dukungan orang tua. Pada akhirnya mereka memutuskan menikah lari tanpa restu dari  orang tua Gafi.

Begitulah kisah singkat Zoe dan Atharazka Gafi hingga suatu suara membuat lamunan si manis buyar.

“Cutie, aku pulang.”

Ternyata yang baru datang itu sang suami, sepertinya juga ia membawa temannya ke rumah.

“Masuk, Bang,” ucap pria berkulit pucat itu pada seorang pria berbahu lebar di belakangnya.

Rupanya itu Kenan, teman Gafi sejak kapan ya? Sejak bayi sepertinya, mereka itu tetanggaan meski memang terlihat berbeda karakter tapi saling memahami satu sama lain dan kebetulan lagi sekarang malah satu kerjaan.

“Cutie, aku pulang,” teriak pria berkulit putih itu membuat Ken memutar mata malasnya.

.

.

..

TBC 👻👻

Ceritanya bagus g sih?? Apa g usah di lanjut yaaa?? 😌😌😌 Komen dong

👻👻👻

Similar  (  Terbit ✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang