7

19 14 0
                                    

Alvaro mengambil gelang Ratna yang terjatuh di tahan. "Ini kan gelang yang di pakai sama Ratna!".

"Apa jangan-jangan Ratna di culik sama preman-preman sini ya?!!". Setelah Alvaro mengucapkan itu Alvaro melihat sekeliling nya, dan saat Alvaro menoleh ke arah kanan, Alvaro melihat ada sebuah rumah kecil yang di mana itu pernah di tempati oleh pengurus taman ini. Namun miris nya pengurus taman ini sudah di bunuh oleh preman-preman tersebut dan diambil alih.

Alvaro dengan cepat lari ke arah rumah tersebut, lalu Alvaro bersembunyi di balik pohon besar yang berada di depan rumah tersebut, lalu setelah Alvaro sudah berada di dekat rumah tersebut Alvaro mendengar suara teriakan yang sangat tidak asing di telinga nya.

"Aaaaa Lepaskan gua!!".

"Tolongggggggg!!!!".

"Alvaroooooo!!".

Alvaro yang mendengarkan suara teriakan perempuan itu yang tidak asing lagi ialah Ratna, dengan cepat Alvaro membuka bungkus pisau nya, lalu dengan cepat Alvaro masuk kedalam rumah itu.

"Bruakkkkkkkk".

Suara Alvaro menendang pintu tersebut dengan sangat keras, sehingga pintu tersebut terbuka sangat lebar.

"WOII DIMANA KALIAN BAJ*NGAN BIAD*B!!!" Teriak Alvaro.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, keluar 2 orang dari pintu kamar tersebut. Ke 2 preman tersebut memiliki badan yang sangat besar dan berkulit coklat ke hitaman.

"Wah ada pahlawan disinii!!" Ujar preman tersebut.

"Mending Lo pulang aja, dari pada Lo yang mati sama kita-kita!" Ujar preman satu nya sambil tertawa.

"Banyak bacottt!!". Alvaro langsung berlari kearah preman tersebut, pas sudah dekat dengan preman tersebut Alvaro meloncat kearah preman tersebut sambil menusukkan pisau nya pas kearah kepala preman tersebut. Namun preman tersebut dengan mudah menghindari tusukan Alvaro. "Mental kamu kuat juga ya ternyata?!!". Ujar preman yang hampir di tusuk Alvaro.

Tanpa banyak basa-basi Alvaro langsung menyerang nya lagi, dengan cara menusukkan pisau nya ke arah leher preman tersebut. Namun preman tersebut masih bisa menghindari tusukan pisau tersebut. Tak lama kemudian preman satunya menendang Alvaro dengan sangat kuat, sehingga membuat Alvaro terjatuh. "Hahaha cuman segitu doang anak muda?!".

Preman tersebut mengeluarkan pisau nya, lalu preman tersebut menusukkan pisau nya kearah Alvaro yang tengah terjatuh. Namun Alvaro berhasil menghindari nya, tapi sayang nya Alvaro terkena goresan pisau preman tadi di tangan nya. Lalu dengan cepat Alvaro lari keluar, lalu preman tersebut ikut keluar mengejar Alvaro.

"Lo jaga sini biar gua yang urusin anak tersebut!" Ujar preman yang sedang membawa pisau.

Preman itu lari keluar dan ingin mengejar Alvaro, tapi preman-preman tersebut sudah terlambat, karena Alvaro sudah tidak ada di sana. Preman tersebut melihat di seliling nya namun preman tersebut tidak melihat keberadaan Alvaro. "Brengsek tuh bocah berhasil kabur!".

"Aaaaaaaaa tolonggggg!! Siapapun tolonggg akuuu!!!" Teriak Ratna histeris. Alvaro yang tiba-tiba mendengarkan suara teriakan Ratna kini Alvaro semakin berani menghadapi preman-preman tersebut.

Alvaro tiba-tiba datang dari arah belakang preman tersebut, lalu Alvaro langsung menancapkan pisau nya ke arah kepala belakang berkali kali preman tersebut.

"Argghhhhhhhh" Erang preman tersebut kesakitan. Lalu Alvaro dengan cepat Alvaro menendang preman tersebut dari belakang, sehingga membuat preman tersebut terjatuh. Dengan cepat Alvaro menusuk tangan kanan preman tersebut dan mengambil pisau preman tersebut.

"Argghhhhhhhhhhh" Suara erang preman tersebut membuat preman yang satu nya keluar. Alvaro dengan cepat membalik badan preman yang terjatuh tersebut (terlentang) dan langsung menancapkan pisau nya ke mata kanan preman tersebut. "Argghhhhhhhhhhh sudah cukup, matakuuu!!!" Erang preman tersebut kesakitan.

"Berisik!" Ujar Alvaro. Lalu menancapkan pisau satu nya ke tengah leher preman tersebut. Setelah pisau itu menancap dalam di leher preman tersebut Alvaro langsung menggorok (mengiris-iris) leher preman tersebut dengan pisau yang menancap tadii hingga putus setengah leher nya.

Preman satu nya langsung menendang Alvaro dengan keras sehingga Alvaro terjatuh, namun dengan cepat Alvaro berdiri, dan mengambil pisau yang tadi menancap di mata preman tersebut, dengan perlahan pisau tersebut di cabut, dan kini bola mata preman tersebut ikut tercabut, dan menancap di pisau tersebut.

Preman yang satu nya melihat hal itu langsung membuat semua bulu kuduk nya merinding, apalagi melihat pakaian Alvaro yang kini banyak di lumuri dengan darah!.  Preman tersebut tidak bisa berkata-kata lagi.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa tolongg!".

Teriak Ratna kembali terdengar oleh Alvaro.
Alvaro dengan cepat berlari kearah dalam kamar, yang di mana Ratna di sekap disitu, dan setalah Alvaro menendang pintu kamar tersebut dan pintu nya berhasil terbuka, preman tersebut tercengang melihat Alvaro yang dilumuri dengan banyak darah.

Seketika Alvaro melihat ke arah Ratna yang kini telah di ikat di kursi, dan melihat baju Ratna yang telah di robek 3 kancing atas nya. Kini Alvaro semakin menjadi-jadi jiwa pschopath nya, kini amarah Alvaro sudah menguasai diri Alvaro.

Alvaro melihat preman tersebut dan mengangkat pisau nya perlahan, yang mana pisau yang di angkat ialah pisau yang tertancap bola mata, lalu di sambut dengan senyum pschopath nya. Preman tersebut semakin ketakutan melihat Alvaro. Lalu dengan cepat Alvaro langsung menusukkan pisau satunya ke perut preman tersebut, sehingga membuat preman itu terjatuh.

"Argghhhhhhhh". Alvaro langsung menarik pisau tersebut, lalu Alvaro mengangkat kedua pisau nya, lalu Alvaro mulai memperhatikan pisau nya secara bergantian. Tak lama kemudian Alvaro melepaskan bola mata yang sedang tertancap di pisau nya menggunakan pisau satu nya. Ratna yang melihat itu tercengang tidak percaya sama sekali dengan apa yang di lihat ia saat ini. Alvaro yang dulu nya ia kenal sangat ramah dan baik, mengapa kini Alvaro menjadi sadis dan sangat brutal!.

Setelah bola mata pada pisau tersebut terlepas dari pisau nya, Alvaro langsung menarik rambut preman tersebut menggunakan tangan kiri nya, sehingga mau tidak mau preman itu melihat kearah Alvaro. Dengan cepat Alvaro langsung menusukkan pisau nya ke pipi sebelah kiri hingga menembus ke pipi sebelah kanan.  "Argghhhhhhhhhhh".

Lalu Alvaro menggorok (mengiris-iris) kan pisau tersebut, sehingga mulut preman tersebut robek, kemudian Alvaro melihat pisau itu perlahan sambil tersenyum bahagia. Lalu Alvaro dengan cepat menusukan pisau tersebut kedalam mulut preman tersebut, setelah itu Alvaro menghadap kan preman tersebut ke langit-langit. Lalu Alvaro dengan cepat menancap-nancapkan kan pisau tersebut di dalam tenggorokan preman tersebut. "Argghhhhhhhhhhh" darah dimana-mana!.

Lalu Alvaro membiarkan preman tersebut dan membiarkan pisau nya di tenggorokan nya, setelah itu Alvaro melepaskan Ratna. Setelah Ratna lepas Alvaro langsung menggandeng Ratna keluar, setelah keluar dari pintu kamar Ratna di kaget kan oleh pria yang sedang tercengang yang tak sengaja tadi melihat kejadian yang ada di dalam kamar tersebut. Lalu Alvaro memberikan pisau nya ke Ratna, lalu melihat ke arah preman tersebut, Alvaro menggunakan bahasa tubuh yang seperti mengatakan "bunuh dia menggunakan pisau ini!!", dan Ratna pun mengerti. Ratna mengambil pisau tersebut dan melemparkan nya tepat di kepala preman tersebut-sebut, lalu mereka berdua meninggalkan tempat itu.

...

SERIAL KILLER COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang