Kini semua murid sudah berada di dalam bis yang sedang berjalan menuju ke tempat study tour. Tapi tidak ada satu siswa/i yang tau kemana mereka akan study tour, perjalanan nya sangatlah jauh hingga menempuh waktu kurang lebih 3-4 jam untuk sampai kesana.
"Pak sebenernya kita mau study tour kemana sih?!". Ujar salah satu siswa.
"Iyaa nih, udah 4 jam kita berada didalam bis, tapi ga sampai-sampai" Saut Siswi yang duduk didepannya.
"Sebentar lagi kita sampai di lokasi nya kok" Ujar Pak Haris salah satu guru di SMA tersebut.
Lalu setelah 10 menit kemudian mereka sampai di tempat tujuan, dan semua siswa/i yang tidur segera di bangun kan.
"Kita sudah sampai di tempat tujuan, semua nya bangun" Ujar pak Haris sambil membangun kan satu per satu murid nya yang sedang tertidur. Setelah mereka terbangun mereka langsung membawa barang-barang mereka keluar dari bis tersebut.
"Bagus sekali pemandangan nya" Ujar salah satu siswi.
"Iyaa apalagi diatas awan gitu ya puncak nya" Saur siswi satu nya senang.
Tempat itu adalah gunung yang puncak nya berada di atas awan. Gunung tersebut bisa di kata kan gunung tertinggi di provinsi tersebut.
"Semuanya langsung berkumpul disini" Ujar pak Hamza. Lalu pak Hamza menjelaskan tentang semua larangan-larangan sebelum naik ke atas gunung tersebut, supaya mereka selamat sampai pulang nanti.
Setelah pak Hamza selesai menjelaskan semua murid langsung di ajak naik ke gunung tersebut secara bersama.
Waktu itu jam sedang menunjuk kan pukul 10.20, sedangkan untuk sampai di puncak memerlukan waktu kurang lebih 45 menit sampai 1 jam.
Selama muncak gunung semua murid senang karena melihat pemandangan yang sangat indah di sekitarnya.
"Bagus sekali ya pemandangan nya".
"Iyaa, padahal kita baru saja naik sudah di kasih pemandangan yang bagus".
"Apalagi nanti di puncak ya, gak sabar nih".
Gumam murid-murid yang sedang bahagia karena melihat pemandangan sebagus itu. Memang tempat itu sangat bagus sekali sehingga banyak orang yang mengunjungi tempat tersebut.
Sesampainya di pertengahan perjalanan mereka berhenti untuk beristirahat sebentar di gubuk yang berada di tengah gunung tersebut.
"Sebentar lagi kita sudah mencapai puncak nya" Ujar Pak Hamza.
"Kita beristirahat disini dulu supaya kita nanti tidak terlalu kecapean di atas bukit nanti" Ujar pak Hamza sambil mengatur nafas nya karena kecapean.
Setelah 15 menit mereka beristirahat, kini mereka melanjutkan kembali perjalanan nya menuju puncak gunung tersebut.
Sesampainya mereka di puncak gunung, mereka langsung di sambut oleh pemandangan yang cukup indah sekali, semua nya berada di atas awan yang berterbangan mengikuti arah mata angin. Mereka sorak senang dan bahagia di atas gunung tersebut, karena mereka tidak pernah melihat hal ini sebelumnya.
"Kita sudah berada di puncak gunung, semua nya boleh mendirikan tenda nya masing-masing, 1 tenda terdiri 3 - 4 orang, mengerti" Ujar pak Hamza menjelaskan.
"Mengerti pak!" Jawab murid serempak.
Semua murid langsung segera mendirikan tenda nya masing-masing.
Setelah selesai mendirikan tenda, Ratna langsung pergi menghampiri Amel yang sedang sedikit kesusahan mendirikan tenda miliknya.
"Kenapa Lo gak mau satu tenda aja sama gua?" Tanya Ratna sambil membantu Amel yang sedang sedikit kesulitan mendirikan tenda miliknya.
"Tolong menjauh lah dari tenda milikku, gua gak membutuhkan bantuan Lo!" Ujar Amel sambil membuang muka nya dan kembali fokus memasang tenda miliknya. Ratna yang tidak menyangka dengan perkataan Amel Ratna pun berhenti sejenak dan menatap Amel tak percaya.
"Kenapa tiba-tiba Lo begini sama gua?, gua ada salah ya sama Lo?" Tanya Ratna bingung. Namun Amel tidak menjawab perkataan Ratna ia segera menyelesaikan tenda nya dan bergegas meninggalkan Ratna masuk ke dalam tenda nya.
Ratna hanya mematung sambil melihat Amel yang meninggal kan nya masuk di dalam tenda nya.
"Ratna!" Terdengar suara panggilan yang tidak asing di telinga Ratna, siapa lagi kalo bukan Alvaro. Dengan segera Ratna menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Lo ngapain disini?, bukannya tenda Lo sebelah sana ya?" Tanya Alvaro sambil menunjuk 1 objek yang tak jauh dari tempat tersebut.
"Enggak tadi gua cuma ngobrol sebentar sama Amel, maka nya gua ada disini" Ujar Ratna.
"Ayok foto-foto di sana pemandangan sangat bagus sekali!" Ujar Alvaro sambil menunjuk 1 objek tersebut. Lalu Alvaro menarik tangan Ratna dan membawa Ratna di tepi gunung.
"Lo diem sini" Alvaro langsung berpindah tempat di hadapan Ratna kurang lebih 1 sampai 2 meter, lalu Alvaro mengeluarkan handphone miliknya dan mulai memotret Ratna menggunakan handphone miliknya.
Setelah mereka sudah selesai berfoto-foto, kini mereka duduk bersampingan di tempat mereka berfoto tadi sambil melihat awan awan yang ada di bawah kaki mereka.
"Ekheem". Terdengar suara orang yang sedang berdehem di belakang Ratna dan Alvaro. Alvaro dan Ratna reflek langsung menoleh ke arah sumber suara yang ada di belakang mereka.
Alvaro dan Ratna yang melihat ternyata itu suara Nisa dan teman-temannya mereka langsung membuang muka mereka dan melihat kearah awan-awan yang berterbangan di bawah nya.
"Boleh gabung gak?!" Ujar Nisa.
"Iya nih kayaknya asik nih pembicaraan" Saut Ana.
Nisa langsung duduk di samping kiri Alvaro, Ana dan Dista duduk di samping kanan Ratna.
"Siapa yang nyuruh Lo duduk disini?!" Ujar Alvaro dingin.
"Lo kenapa sih Alvaro selalu begitu sama gua!?" Ujar Nisa. Alvaro menoleh Nisa sebentar lalu membuang muka nya lagi.
"Gua itu suka sama Lo Alvaro" Ujar Nisa lalu memeluk Alvaro. Dengan cepat Alvaro melepaskan tangan Nisa yang memeluk nya.
"Gua pergi dulu ya Alvaro" Ujar Ratna bangkit dari tempat duduk nya.
"Mau kemana?" Tanya Alvaro.
"Ada urusan" Jawab Ratna cuek sambil meninggalkan tempat tersebut.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
SERIAL KILLER COUPLE
Short Storymemaafkan mu adalah urusan tuhan, mengirim mu kepada tuhan adalah urusan ku!!! - Judul : SERIAL KILLER COUPLE Genre : cerpen pschopath Cerita : ®Original Series Scriptwriter : @berpayung© - pasangan ku ternyata juga pschopath!!! - aku hanya membantu...