8

17 13 0
                                    

"Alvaroo" Panggil Nisa lalu menghampiri Alvaro. Alvaro hanya menoleh kearah Nisa, lalu Alvaro kembali melihat jalannya kembali.

"Alvaro ke kantin bareng yuk!" Tanya Nisa dengan sedikit manja-manja. Lalu Nisa menggandeng tangan Alvaro. Dengan cepat Alvaro melepaskan gandengan tangan Nisa.

"Lo kenapa sih selalu begitu kalo sama gua?!!" Tanya Nisa memberhentikan langkah nya. Alvaro berdiam sejenak setelah Nisa selesai ngomong Alvaro kembali melanjutkan jalan nya "gua sudah cewek!". Ujar Alvaro sambil melanjutkan jalannya.

"Ratna?!" Tanya Nisa. Alvaro mengabaikan omongan Nisa, dan terus melanjutkan jalannya.

"Ratna itu bukan cewek baik-baik, melainkan cewek pschopath!" Teriak Nisa membuat Alvaro menghentikan jalannya.

"Ratna telah menghilang kan Abel, hingga sampai sekarang Abel tak ada kabar sama sekali, pasti Abel sudah di bunuh sama Ratna!!" Ujar Nisa. Lalu Alvaro menghampiri Nisa.

"Maksud dari omongan Lo?!" Tanya Alvaro .

"Gua terakhir kali lihat Abel berdua di kelas sama Ratna, lalu setelah itu Abel tidak ada kabar sama sekali sampai sekarang, udah pasti Abel sudah di bunuh sama cewek pschopath itu!!, dan aku yakin juga Rama meninggal gara-gara Ratna!" Jelas Nisa panjang lebar.

"Ada bukti kah cantik.. kalo Ratna membunuh Abel dan Rama?" Tanya Alvaro sambil tertawa kecil. Nisa salting mendengar perkataan cantik dari mulut Alvaro.

"Orang gila ditanya malah senyum-senyum sendiri" Alvaro langsung meninggalkan Nisa.

"Alvaro!" Panggil Nisa. Namun Alvaro tidak menjawab panggilan Nisa.

Flashback

"Huhh.. akhirnya lega juga" Ujar Rama sehabis dari toilet, lalu Rama langsung menuruni tangga dan ingin segera pulang. Namun ketika Rama hendak pulang, Rama tak sengaja mendengar suara seseorang, namun suara seseorang tersebut tidak terdengar jelas oleh Rama.

"Kayak nya semua orang sudah pulang, tapi kok ada suara orang?!" Ujar Rama bingung.

Memang kelas Ratna berada di lantai 1 dan sangat dekat dengan tangga, jadi ketika siswa/i mau pulang, kelas yang berada di lantai 2 dan 3 pasti melewati kelas Ratna.

Lalu dengan cepat Rama mencari titik suara tersebut. Dan ternyata suara tersebut berada di  kelas depan Rama, Rama dengan cepat menghampiri kelas tersebut. Sesampainya di depan pintu kelas tersebut Rama terkejut karna melihat Ratna yang membawa pisau, dan di kelas tersebut juga ada Abel yang ketakutan.

Lalu Rama dengan cepat ingin masuk ke kelas tersebut, namun dengan cepat Alvaro membungkam Rama menggunakan kain yang sebelum nya sudah di kasih bius, sehingga dengan cepat Rama pingsan.

Setelah Alvaro melihat Rama yang sedang pisan tersebut, Alvaro dengan cepat menutup pintu tersebut lalu mengunci nya dari luar. Rama yang sedang pisan kini langsung di bawah ke belakang sekolah.

...

Setelah beberapa menit kemudian Rama terbangun. "Kenapa tiba-tiba gua ada di belakang sekolah?" Ujar Rama bingung sambil melihat sekeliling nya.

Tiba-tiba Rama teringat Ratna dan abel di dalam kelas tadi, dengan cepat Rama berdiri dan ingin cepat-cepat berlari ke kelas tersebut. Namun tiba-tiba ada seseorang yang memeluk Rama dari belakang.

"Alvaroo?!!" Ujar Rama setelah melihat seseorang yang memeluk nya dari belakang itu Alvaro. Tanpa banyak berbicara Alvaro langsung menebas leher Rama dari belakang. "Argghhhhhhhhhhh!".

Lalu Alvaro melepaskan Rama sehingga membuat Rama terjatuh. Lalu Alvaro menusuk perut Rama berkali-kali sehingga membuat Rama mengerang kesakitan. "Argghhhhhhhhhhh Alvaro!!" Erang Rama kesakitan.

Lalu Alvaro membiarkan Rama yang di lumiri dengan banyak darah!. Ketika Alvaro hendak ingin meninggalkan Rama, beberapa langkah kemudian Alvaro melihat ke arah rama, yang di mana Rama sedang kejang-kejang. Melihat itu Alvaro kembali mendekati Rama.

"Gua bantu biar Lo tidak tersiksa lagi!" Ujar Alvaro. Lalu menancap kan pisau nya tersebut ke dada Rama secara 3x. Lalu Alvaro meninggal kan Rama yang di lumuri dengan banyak darah. Sebelum Alvaro meninggal kan Rama, kini Alvaro memastikan dulu bahwa Rama benar-benar mati, lalu Alvaro meninggal kan Rama.

"Sorry Rama!!"

...

SERIAL KILLER COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang