🌻18🌻

1.2K 120 43
                                    

Demi anak dan menantunya Pak Farid dan Pak Andrean tanpa keraguan mendatangi kediaman Handoko Atriatmaja.

Sama-sama dari kalangan konglomerat membuat Pak Farid dan Pak Andrean sangat mudah untuk mendapatkan akses bertemu dengan Pak Handoko.

"Farid Gunawan dan Andrean Giorgio, suatu kehormatan kediaman saya didatangi oleh pengusaha-pengusaha sukses ini." Ujar Pak Handoko yang baru saja memasuki ruang kerjanya tempat Pak Farid dan Pak Andrean di persilahkan asisten Pak Handoko untuk menunggu.

"Tapi sayangnya kedatangan kami kali ini bukan karena bisnis, tapi karena kelakuan putri kamu yang sudah diluar nalar kami."

Pak Handoko terdiam sejenak, bahkan senyuman yang semula terpancar di wajahnya kini berubah menjadi datar.

"Tunggu dulu, soal putriku? Apa hubungannya putriku dengan kalian?" Tanya Pak Handoko

"Putriku menikah dengan putra Farid, dan putrimu kini sedang mengusik rumah tangga anak-anak kami." Ujar Pak Andrean

"Berhenti bersandiwara Handoko, aku tidak tau apa rencanamu mengajakku bekerja sama tapi yang jelas aku tidak terima jika rencanamu itu harus menghancurkan rumah tangga anakku." Tegas Pak Farid

Mendengar penuturan Pak Farid membuat Pak Handoko tersenyum kecut.

"Kau ini bicara apa Farid? Kita ini sudah berkawan lama bukan? Bekerja sama denganmu tentu tak ada maksud lain selain meraih keuntungan, dan apa tadi kau bilang aku menghancurkan rumah tangga anakmu? Dimana letak aku menghancurkannya? Bahkan ingin tau tentang rumah tangga anakmu saja aku tidak berminat Farid." Ujar Pak Handoko

"Lalu untuk apa kau kirimkan putrimu Liana sebagai penggantimu?" Tanya Pak Farid

"Aku tidak pernah memintanya untuk menjadi penggantiku, hanya saja waktu itu aku ingin ia belajar soal bisnisku, dia pewarisku jadi apa salahnya jika aku mengizinkannya untuk terlibat dalam kerjasama kita." Ujar Pak Handoko

"Kau sungguh tak tau kelakuan putrimu Handoko?" Tanya Pak Farid

"Kau lihat ini, ini kelakuan Liana dibelakang mu, dia menaruh cinta pada menantuku dan menghalalkan segala cara untuk menggoda Rony menantuku, tak hanya menggoda, ia bahkan mengusik kenyamanan dan privasi Rony dan juga keluarganya." Ujar Pak Andrean sembari menunjukkan rekaman cctv ruang kerja Rony, kediaman Ibu Ani, serta cctv kediaman Rony.

Pak Handoko pun dibuat tak percaya dengan rekaman cctv yang sedang ia lihat saat ini. Ingatannya seolah berputar pada saat ia memaksa Liana untuk terjun ke dunia usahanya. Awalnya Liana begitu menolak keras namun saat ia menunjukkan wajan Rony sebagai CEO perusahaan Gunawan Grup entah mengapa Liana langsung bersedia turut andil dalam urusan bisnisnya, mungkinkah putrinya itu jatuh cinta walau hanya sekedar melihat dari foto saja? Dan mungkinkah Liana masih percaya akan cinta? Sebab sependek pengetahuan Pak Handoko pasca dipaksa putus dengan Juan putrinya itu jarang sekali terlihat memiliki hubungan dengan seorang lelaki bahkan terkesan tak peduli dengan seorang lelaki, dan menurutnya cukup mustahil jika Liana kini menganggu rumah tangga Rony.

"Bahkan tidak hanya mengusik keluarga anak kita, putrimu juga melakukan pengancaman pada putraku." Ujar Pak Farid

"Pengancaman? Tunggu Farid aku benar-benar tak tau apa-apa soal Liana, dia tak pernah bercerita apapun padaku, setiap kali aku tanya soal pekerjaan dia selalu mengatakan semuanya aman." Tanya Pak Handoko

"Ya buktinya sekarang? Anak perempuan telah mengusik rumah tangga anakku, jadi aku minta sekarang bereskan putrimu atau akan ku bereskan dengan caraku." Tegas Farid

"Apa yang putriku ancamkan pada putramu?" Tanya Pak Handoko to the point.

"Liana mengancam jika Rony tak menemuinya, Arletta akan jadi taruhannya." Tegas Pak Farid

DAMAINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang