🌻15🌻

1.3K 144 25
                                    

Tiba diparkiran rumah sakit tentu saja membuat Salma bertanya-tanya. Perasaan tadi Rony akan membawanya ke tempat yang Rony mau dan Salma pun menyetujuinya lantas mengapa kini Rony membawanya ke rumah sakit? Apa suaminya ini sedang sakit? Begitulah isi pikiran Salma saat melihat Rony tampak fokus memparkirkan mobilnya.

"Kita udah sampai sayang." Ucap Rony

"Kenapa kita kesini Mas? Mas lagi sakit? Apa yang sakit Mas." Ucap Salma dengan sedikit panik sembari menempelkan punggung tangannya pada kening Rony, namun tak terasa apa-apa.

"Enggak panas juga loh Mas? Terus ngapain kita ke rumah sakit? Siapa yang sakit Mas?" Tanya Salma dengan sedikit panik

"Sayang bisa tenang dulu kah? Coba tenang lepas dulu sabuk pengamannya, Mas akan jelaskan kenapa kita kesini." Ucap Rony sembari melepaskan sabuk pengaman yang melindungi tubuh Salma.

Salma benar-benar dibuat bertanya-tanya dengan sikap Rony yang begitu tenang dihadapannya yang tak sedikitpun menunjukkan raut ketegangan, kesedihan ataupun kepanikan yang membuat Rony membawanya  ke rumah sakit.

"Mas.."

"Enggak ada sesuatu apapun yang terjadi kok sayang, kita ke rumah sakit hanya untuk periksa kandungan kamu." Saut Rony

Mendengar jawaban Rony membuat Salma terdiam sejenak.

"Periksa kandungan Mas? Aku enggak salah dengar kan ya Mas?" Tanya Salma

"Enggak kok, kamu benar kita mau periksa kandungan, apa ada yang salah dengan periksa kandungan?" Tanya Rony

"Enggak salah sih Mas, cuman kan belum waktunya, ngapain periksa sekarang Mas, aku juga lagi baik-baik aja." Ujar Salma

"Aku merindukan anantara, aku ingin melihat anantara, itu sebabnya kita perlu ke dokter kandungan sekarang." Jawab Rony dengan berbohong.

Iya, Rony memang berbohong ia membawa Salma ke rumah sakit bukan karena merindukan jabang bayinya melainkan ia ingin tau kondisi Salma yang akhir-akhir ini banyak sekali pikiran, ditambah dengan keinginan Salma yang selalu ingin terlibat dalam permasalahan Liana membuat Rony tak tenang. Sebelum ia yakin untuk memperbolehkan Salma terlibat dalam situasi yang tak menentu ini.

Besar harapan Rony dengan data pemeriksaan yang akurat serta konsultasi dengan dokter ahlinya membuat Rony bisa lebih tepat untuk mengambil keputusan mengenai keinginanan istrinya itu.

"Ayo kita turun? Kenapa malah diam aja sayang." Ucap Rony saat Salma tak kunjung membuka pintu mobil melainkan menatap Rony dengan penuh tanya.

"Ini enggak biasanya loh Mas kamu kayak gini? Tumben banget sih kangen Anantara sampai ke dokter kandungan segala loh, biasanya kalau kangen dapat gerakan anantara aja udah cukup loh." Ujar Salma

"Kenapa setakut itu ke dokter kandungan? Ada yang kamu sembunyiin dari Mas?" Tanya Rony penuh curiga pada Salma yang menurut Rony istrinya itu sedang dipenuhi rasa gelisah dan ketakutan.

Ditanya Rony dengan serius membuat Salma terdiam dan menelan salivanya. Jujur saja Salma memang merasa takut. Mendengar pernyataan Rony yang akan membawanya ke dokter kandungan membuat Salma langsung paham kemana arah pemikiran suaminya itu. Rony melakukan ini pasti karena keinginannya tadi.

"Sayang.." ucap Rony dengan lirih.

"Ini pasti karena keinginan aku tadi ya Mas? Seenggak percaya itu ya Mas Rony sama aku sampai harus bawa aku periksa ke dokter kandungan? Aku udah bilang kan aku enggak papa Mas, anantara tuh kuat dia tau Maminya sedang berjuang untuk keluarga kecilnya, ini mah artinya sama aja kamu jebak aku, seolah mengizinkan aku padahal mah enggak mengizinkan." Tegas Salma

DAMAINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang