Lima

40 8 18
                                    

Maximus terkejut melihat Violet sudah duduk anggun di ruang makan, menikmati sarapannya dengan tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maximus terkejut melihat Violet sudah duduk anggun di ruang makan, menikmati sarapannya dengan tenang. Gaun malamnya yang elegan masih melingkupi tubuhnya. Namun, kini rambutnya terikat rapi dalam sanggul yang menonjolkan leher jenjangnya yang seputih porselen.

“Kau sudah rapi?” tanya Maximus, mencoba memulai percakapan.

Violet menatapnya dengan senyuman tipis. “Apa kau tidak melihatnya?”

Maximus hanya mengangkat alis, tak bisa menahan decak kagum. Ia duduk di samping Violet, kursi yang biasa ia tempati. Di depannya, segelas kopi hitam yang telah menunggu sejak tadi, mengeluarkan asap tipis yang mengepul di udara.

“Jika kau sudah selesai, temani aku pergi?” ajak Maximus.

Violet, yang mendengar kata ‘pergi’, segera menelan sisa sarapannya dan meneguk habis minumannya dengan cepat.

“Apa kau akan membebaskanku?” tanyanya, setengah berharap.

“Dalam mimpimu,” jawab Maximus dengan nada yang datar. Ia bangkit, menggenggam tangan Violet dan membawanya menuju pintu keluar.

Bagi Violet, ini adalah napas kebebasan pertama setelah sekian lama merasa terkurung dalam rumah mewah milik pria bermata zamrud tersebut.

Di luar, sebuah Rolls-Royce hitam keluaran terbaru sudah siap di kemudikan, berkilauan di bawah sinar matahari pagi. Billy, membuka pintu dan hendak masuk ketika Maximus menahannya.

“Aku hanya akan pergi sebentar dengannya,” ujar Maximus, memberikan penjelasan singkat.

Billy mengangguk mengerti, mundur dan bergerak ke sisi lain mobil, membukakan pintu untuk Violet dengan hormat.

Mereka melewati jalan-jalan perumahan yang sunyi. Tak lama, mobil mewah itu bergabung dengan deru lalu lintas di jalan utama, menyusuri arus kendaraan lain menuju sebuah tempat.

»»——⍟——««

“Kau bebas memilih apa saja sesukamu,” celetuk Maximus ketika mereka sudah sampai di sebuah butik mewah nan terkenal.


Violet tersenyum takjub tatkala ia melihat beberapa koleksi indah milik Dolores Theodor. Desainer papan atas yang selalu muncul di majalah fashion bulanan. “Kau serius?” Violet bertanya dengan penuh decak kagum.

“Hm, aku lupa mengisi lemari bajumu. Jadi sekarang kau bisa pilih sesukamu.”

“Hei, Max. Membawa koleksi terbaru?” sindir Dolores ketika mengetahui fitting room miliknya sudah dimasuki Maximus tanpa izin.

Mafia's Love Stories : The GamblerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang