Menghindar adalah cara yang Violet lakukan sejak kejadian empat hari yang lalu. Saat mereka bergumul mesra di dalam bathtub di kamar mandi Maximus.
Violet baru menyadari kalau Maximus adalah salah satu anggota mafia yang sama dengan Rafael. Itu terbukti karena Maximus memilik tato ular sebagai pertanda kalau mereka adalah anggota Serpent. Kelompok mafia pembunuh yang terkenal sangat kejam.
Setiap hari, Violet habiskan di dalam kamar dan memikirkan cara agar bisa kabur dan lepas dari jerat Maximus. Tapi beberapa kali cara yang ia lakukan selalu berujung pada pelecehan yang ia dapat.
Sedangkan Maximus sendiri selalu berada di rumah siang hari dan akan pergi ketika malam dan baru pulang saat menuju pagi. Sesekali lelaki itu pulang dipapah oleh Billy hingga masuk ke kamar.
Sedang berdiri menatap jendela, Violet terkejut ketika melihat dua buah mobil polisi berjalan beriringan memasuki halaman rumah Maximus.
Ada secercah harapan di hatinya jika para polisi itu datang untuk menyelamatkannya. Ia pikir, James tidak seburuk yang di pikirkan hingga datang bersama polisi untuk menjemputnya kembali.
Dengan cepat Violet membalikkan badannya dan berjalan cepat menuju pintu utama. Violet bahkan nyaris jatuh karena sandalnya yang licin.
Violet terkejut saat ia sudah berada di atas tangga, Billy dengan beberapa anak buahnya sudah berdiri menghalangi jalan masuk para polisi.
Violet turun perlahan. Ia masih tersenyum lebar dan berharap kalau polisi itu mau membantunya lepas dari cengkraman Maximus, tapi perlahan senyumnya memudar ketika Violet melihat salah satu polisi yang menginterogasinya saat kejadian di malam ia di pecat.
"Nona Violet, kami membawa surat penahanan. Anda kami tahan karena lalai dalam bekerja dan menyebabkan seseorang anak kecil tewas," ucap salah satu dari empat polisi yang ada.
"Tap-tapi aku tidak bersalah. Itu murni kecelakaan!" pekik Violet panik.
"Sampaikan itu di persidangan, Nona. Seorang saksi mengatakan kalau dia sudah memintamu sebelum hal nahas itu terjadi."
Violet menatap Billy, mata hitam pekat lelaki itu terlihat datar dan tak bisa dibaca.
"Max." teriak Violet, kepalanya menggeleng berharap Maximus mendengar teriakannya. "Tidak, ini semua bukan salahku," Violet menjerit.
Barikade yang dibuat Billy jebol ketika salah seorang polisi merangsek masuk, Violet berjalan mundur, hendak balik ke kamarnya kembali. Tapi ia kalah cepat.
Beberapa polisi sudah memegang bahu Violet terlebih dahulu. Beberapa polisi lain menarik senjata mereka untuk berjaga-jaga, khawatir Billy dan anak buahnya akan melawan mereka. Seseorang menangkap tangan Violet dan memutarinya ke belakang, membuat gerakannya menjadi terbatas..
Perempuan berambut cokelat itu menangis. Meracau kalau ia tidak bersalah, Violet berjalan melewati Billy yang tak berkutik, diikuti beberapa polisi yang memegang tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Love Stories : The Gambler
RomanceAttention : Cerita ini memuat pokok bahasan yang mungkin sensitif bagi sebagian pembaca. Ada konten pemicu terkait pelecehan dan kekerasan, 21+ saja. Harap membaca secara bertanggung jawab. *** 𝐊𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐕𝐢𝐨𝐥𝐞𝐭 𝐁𝐫𝐚𝐜𝐤𝐥𝐞𝐲 𝐛𝐚𝐠...