CHAPTER 9

16 4 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم.
.

.

.

.

اللهم صل على نبينا وحبيبنا محمد

***********

Gadis kecil itu terus berlari dengan air mata yang terus keluar mengalir ke pipinya. Sambil mengenggam erat ponsel yang berisi foto yang sudah gus qisham katakan untuk pergi ke sana dan mencari bantuan

" hikssss... Sekarang aku harus kemana lagi " ujar gadis itu setelah sekian lama berlari sangat jauh.

Tak lama ia berhenti di sebuah toko untuk menanyakan tempat di foto itu
" permisi, "

Tak berselang lama keluar ibu ibu mungkin itu pemilik toko tersebut
" iyaa dek mau beli apa? " tanya ibu itu

Gadis itu menggeleng kan kepalanya " aku bukan mau beli bu, tapi mau nanya "

Ibu itu melihat penampilan gadis itu dari bawah, gadis itu tidak memakai alas kaki dan juga dress pink itu sudah lumuh dan sangat lusuh banyak tanah basah yang sudah mengering menempel di bajunya

" adek dari mana kok kotor semua " tapi pertanyaan itu tidak di jawab

" ibu tau tempat ini nggak? " ujar gadis kecil itu sambil menunjukkan ponsel nya itu

Ibu pun melihat ke arah ponsel itu dan langsung mengetahui tempat itu di mana " ibu tau, ini pondok pesantren di desa sebelah " mendengar jawaban itu seketika senyum gadis itu merekah seketika.

" wahhh ibu tau, ini di mana tempatnya tolong kasih tau akuu buk" ujarnya bersemangat

Ibu itu mengangguk " tapi ini tempatnya lumayan jauh dek, nanti adek kecapean apalagi adek nggak pakai alas kaki nanti bisa luka "

Anak kecil dengan mata bulat itu seketika menunduk melihat kakinya yang memang tidak memakai alas kaki atau sandal , tapi ia tidak pedulikan itu yang penting sekarang ia harus ke tempat yang di bernama pesantren itu untuk mencari bantuan,

" nggak papa buk, aku harus segera ke sana secepatnya "

Ibu itu menatap tidak tega anak kecil di hadapannya, dia menghela nafas sejenak " begini saja biar ibu antar adek kesana biar cepet ok? Nanti kita naik motor "

" ngga ngerepotin buk? "

Ibu itu tersenyum " enggak kok, yaudah kamu tunggu di sini dulu yaa, ibu mau nutup toko dulu sama ambil motor di belakang " ucapan itu langsung di angguki oleh gadis kecil itu

Tak berselang lama ibu itu sudah kembali dan juga membawa sepeda motor, lalu mereka berdua mulai berjalan menuju pondok pesantren anwarul Huda

*******

Sedangkan di sisi lain gus qisham, dan juga haziq sedang di ikat depan pohon besar di sana, dalam keadaan babak belur semua temasuk juga haziq yang seluruh wajahnya penuh dengan luak lebam

Mereka tidak bisa berbuat apa apa selain pasrah dan juga berdoa kepada allah agar melindungi mereka dari para orang orang jahat di depan mereka ini

THE FOREST IS WITNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang