13. A Little Quarrel

50 3 0
                                    

"Kamu kok nggak bilang kalau mau pulang?"

"Emang kenapa? Biar kamu nggak ketahuan selingkuh?!"

"Bukan gitu."Jooyeon menghela napasnya pelan, susah nih.

Saat ini mereka berdua berada di lapangan Indoor sekolah, yang sepi. Asal lulusan sekolah ini, mereka bebas keluar masuk area sekolah asal dalam batas wajar.

"Terus?"

"Aku sama Seungmin cuma temen."sanggah Jooyeon.

"Temen tapi sering jalan bareng, temen tapi gandengan tangan."Jiseok bersedekap dada sambil menatap Jooyeon tajam.

"Tau dari mana?"

"Aku banyak kenalan di sini."jawab Jiseok sambil mengendikkan bahunya santai.

"Kamu ngikutin keseharian aku?"

"Enggak juga."

"Aku sama Seungmin beneran cuma temen, harusnya aku yang tanya sama kamu, siapa cowok yang tadi Dateng sama kamu, siapa Kak Jungsu?"tanya Jooyeon yang mulai tersulut emosi.

"Kamu tau?"tanya Jiseok terkejut.

"Jangan-jangan kamu yang selingkuh?!"tuduh Jooyeon.
"Kamu nuduh aku tapi ternyata kamu sendiri yang selingkuh."

"Enggak Jooyeon!"elak Jiseok, kenapa malah dia yang kena.

"Awalnya emang aku yang minta, tapi kamu nggak seharusnya mendua!"
"Kamu bilang akan jaga hati buat aku di sana!"

"Jooyeon dengerin aku!"

"Kalau kamu memang terpaksa, harusnya bilang dari awal!"Jooyeon mencengkeram erat kedua bahu Jiseok.

"Aku nggak terpaksa! Tapi kamu yang nggak mau percaya!"

Jooyeon terdiam. Jiseok mulai menundukkan kepalanya, bahunya bergetar menahan tangis.

"Kamu kenapa marah? Bukannya aku yang harusnya kecewa karena kamu terlalu dekat sama Seungmin di saat kamu udah jadi pacar aku. Kamu salah nuduh aku selingkuh sama Kak Jungsu karena dia cuma sepupu aku! Tapi kamu terlalu dekat sama Seungmin, bukannya wajar kalau aku curiga."Jiseok mulai terisak pelan sedangkan Jooyeon segera tersadar bahwa ini adalah salahnya lagi.

Dengan segera Jooyeon memeluk Jiseok erat. Masalah kepercayaan dalam hubungan mereka memang masih besar, mereka belum bisa mengatasinya.

"Maaf, karena aku nggak percaya sama kamu, tapi kamu harus percaya sama aku kalau Seungmin cuma temen aku, aku nggak bohong, kamu bisa tanya sendiri nanti ke Seungmin."kata Jooyeon.

"Aku percaya sama kamu, aku akan selalu mencoba untuk percaya sama kamu."balas Jiseok yang kini membalas pelukan Jooyeon.

"Terimakasih, aku sayang kamu, Gaon."

***

"Kenapa?"

"Kamu beneran bukan pacarnya Jooyeon kan?"

"Bukan, aku juga nggak akan mau pacaran sama dia."

"Kenapa?"

"Karena aku tau Jooyeon udah punya pacar."

"Berarti kalau Jooyeon jomblo kamu mau jadi pacarnya?"

"Enggak juga."

"Kenapa?"

"Karena aku nggak suka."

"Kalau aku?"

"Hm?"

"Kalau aku, kamu suka nggak?"Jungsu berjalan mendekat membuat Seungmin refleks berjalan mundur.

"Jangan mundur dong."Jungsu menahan pinggang Seungmin agar lebih dekat dengan dirinya.

"K-kak Jungsu."Seungmin menahan dada Jungsu agar tidak terlalu dekat dengannya.

Jungsu tersenyum.

"Ayo main."

"Ha?"Seungmin membelalakkan matanya.
"Main apa?!"

"Ini."Jungsu memutar tubuh Sungmin lalu didudukkan di kursi yang ada di depannya.

Keyboard.

Saat ini mereka memang sedang ada di ruang musik, Jungsu itu juga lulusan sekolah ini dulu. Ya, mereka memang nggak jadi ke parkiran karena panas dan pasti lama jika harus nunggu Jooyeon sama Jiseok di sana.

"Kamu bisa?"tanya Jungsu sambil duduk di samping Seungmin.

Oh, main keyboard. Seungmin menghela napas, kirain main apa.

"B-bisa."

"Beneran?"tanya Jungsu antusias.

"Iya, kenapa emang?"

"Nggak papa, ayo main bareng."

Jungsu seneng banget karena ternyata Seungmin bisa main alat musik ini, nggak papa sih Jungsu cuma merasa menemukan yang pas.

"Seungmin."

Seungmin menoleh, menatap Jungsu yang juga sedang menatapnya.

"Aku suka sama kamu."

SEE YOU NEXT CHAPTER

Believe || JooSeok [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang