4. Just a Cousin

98 5 0
                                    

Jungsu baru saja kembali dari supermarket, mendapati Jiseok yang duduk termenung di sofa sendirian.

Cup

"Kenapa?"tanya Jungsu, menyempatkan diri mengecup pipi Jiseok sebelum berlalu menuju ke dapur.

Mereka itu, tinggal bersama di apartemen mewah milik Jungsu. Jungsu sudah kuliah, di Jepang dan memang sedang cuti makanya dia pulang ke Korea sekaligus menemani Jiseok.

Tujuan lainnya adalah untuk membawa Jiseok bersamanya saat setelah Jiseok lulus sekolah menengah atas. Mereka akan kuliah di tempat yang sama di Jepang, bisa dibilang bahwa Jungsu sebenarnya hanya ingin menjemput Jiseok ke Korea.

Orang tua mereka ada, namun mereka membiarkan keduanya tinggal bersama.

"Kak Jungsu."Jiseok mengubah posisinya menjadi duduk menghadap ke dapur dimana Jungsu sedang sibuk dengan segala belanjaannya.

"Kenapa?"

"Nggak jadi."Jiseok kembali menghadap ke depan membuat Jungsu kini gantian menoleh ke arah Jiseok.

Jungsu dengan segera menyelesaikan pekerjaannya dan langsung menghampiri Jiseok yang ternyata juga sudah berdiri akan menghampirinya.

"Kamu kenapa?"Jungsu duduk di sofa dan langsung menarik Jiseok hingga duduk di pangkuannya.

Jiseok mengela napasnya lalu menyandarkan tubuhnya ke dada bidang Jungsu.

"Aku nggak tega deh ninggalin Jooyeon sendiri, bahkan kita baru aja pacaran."Jiseok memulai sesi curhatnya.

Jungsu yang mendengar hal tersebut terkekeh dan langsung memeluk Jiseok erat, uuhhh gemes banget deh sama Adik sepupunya ini.

"Yaudah kamu kuliah di sini aja."saran Jungsu membuat Jiseok memukul perut Kakak sepupunya itu.

"Nggak mauu."

"Katanya nggak tega ninggalin Jooyeon."

"Tapi aku juga mau kuliah di Jepang."

"Yaudah suruh aja Jooyeon kuliah di Jepang tahun depan."

"Enak banget ngomongnya."Jiseok semakin merapatkan diri ke tubuh Jungsu. Hawa yang dingin membuat Jiseok betah berlama-lama memeluk Jungsu.

"Mau tidur?"tanya Jungsu saat melihat Jiseok yang hampir memejamkan matanya.

"Hemm."gumam Jiseok, semakin menyelusupkan kepalanya ke dada Jungsu.

"Sekarang tidur tapi nanti makan malam harus bangun loh ya?"

"Iyaa."

Jungsu terkekeh lalu menggendong tubuh mungil itu, dibawanya ke dalam kamar milik Jiseok sendiri.

"1 Minggu lagi kita berangkat."Jungsu berbisik di telinga Jiseok yang sudah diambang batas sadarnya.

"Hm."

Jungsu tersenyum lalu meninggalkan Jiseok, pergi ke dapur menyiapkan makan malam.

***

Jiseok membuka matanya, menatap langit-langit kamar yang terlihat gelap karena lampu dimatikan. Dirinya tidak benar-benar tertidur, hanya sekedar memejamkan mata menikmati aroma tubuh Jungsu juga mencari kenyamanan di sana.

Jiseok sudah terlanjur bergantung kepada Jungsu, Jiseok bahkan seperti tidak bisa hidup tanpa Jungsu. Membayangkan jika seandainya mereka berpisah nanti, Jiseok pasti akan sangat merasa kehilangan.

Diraihnya ponsel yang tergeletak begitu saja di kasur kala suara dering tanda sebuah panggilan itu masuk. Nama Jooyeon adalah yang pertama kali terlihat.

Panggilan dari Jooyeon.

"Halo, kenapa?"

"Halo juga, selamat malam Kak Jiseok."

Jiseok terkekeh pelan, agak geli mendengar Jooyeon berkata halus begitu.

"Malam."namun tak ayal ia tetap membalasnya.

"Kamu kapan berangkat ke Jepang?"tanya Jooyeon di seberang sana.

"Lusa wisuda dan aku berangkat ke Jepang 1 Minggu lagi."

Lama tak ada balasan, Jiseok melihat apakah panggilan tersebut masih tersambung.

Masih kok.

"Jooyeon?"

"Aku pasti bakal rindu banget sama kamu."

"Haha iya, aku juga pasti rindu kamu."

"I love you."

"Love you too."

"Istirahat yang benar, jangan begadang, selamat malam."

"Kamu jugaa, selamat malam."

Panggilan terputus, Jiseok mulai memejamkan matanya saat mendengar suara langkah kaki mendekat.

"Jiseok, ayo bangun."Jiseok merasa rambutnya di usap lembut, nyaman, ia suka.

Karena ia memang tadi tidak tidur, jadi langsung bangun saja tidak masalah.

"Ayo, makan malam siap."Jungsu menarik tangan Jiseok yang terulur padanya.

"Gendong."pinta Jiseok yang kedua tangannya masih di genggam Jungsu.

"Huh manjanya."keluh Jungsu, namun tak ayal tetap memenuhi permintaan Adik sepupunya itu. Apa sih yang enggak buat Jiseok.

"Sayang Kak Jungsu."

"Hm, sayang Jiseok juga."

SEE YOU NEXT CHAPTER

Believe || JooSeok [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang