Jeongwoo udah lihat sebagian album foto itu, tapi isinya hanya foto dirinya dari kecil hingga menginjak dewasa dam disana tidak ada foto orangtuanya
" Aku bahkan tidak ingat satupun momen difoto ini"
Jeongwoo mulai akan membuka lembaran berikutnya tapi tangannya terhenti ketika pundaknya ditepuk seseorang
" Kenapa belum tidur?"
" Eh , kakak nakal. Ngagetin aja"
Jeongwoo buru-buru berdiri setelah nutup album fotonya
" Kakak tanya, kenapa belum tidur?"
" Jeongwoo gak bisa tidur, jadi jeongwoo kesini buat cari angin segar "
Album foto ditangan Jeongwoo diambil sebelum tangannya ditarik Jaehyuk masuk kedalam rumah
"Duduk"
Menurut, Jeongwoo duduk disofa sambil memperhatikan apa yang sedang Jaehyuk lakukan. Pria itu kini pergi ke kamarnya dan kembali dengan selimut tebal dan satu bantal, kemudian ia menyalakan tv sebelum duduk diatas tikar. Bantal tadi diletakkannya disamping dia duduk
" Sini tidur "
Tanpa membantah Jeongwoo beranjak tidur disebelah Jaehyuk duduk, tubuhnya diselimuti selimut tebal yang Jaehyuk bawa tadi
" Lain kali kalau gak bisa tidur panggil siapapun buat nemenin ya, jangan sendirian "
" Iya"
Jeongwoo mulai fokus menonton tv, sementara Jaehyuk mengelus lembut rambutnya sambil sesekali jawab pertanyaan Jeongwoo tentang film yang lagi mereka tonton
"Kak"
"Hm?"
Jeongwoo ngedongak, menatap mata Jaehyuk yang juga lagi menatapnya
" Orangtua jeongwoo masih hidup?"
" Kenapa nanya, kamu gak tahu orangtua mu sendiri?"
Jeongwoo ngehela nafas, para suaminya masih menganggap Jeongwoo berpura-pura lupa akan apa yang terjadi. Padahal aslinya tidak begitu kan?
" Aku serius kak"
" Kamu punya sayang, keluarga mu lengkap "
" Apa aku punya saudara?"
"Apa kamu ada lihat saudara mu datang saat pesta? Aku tidak pernah dengar kamu punya"
Jeongwoo diam, rasanya percuma bertanya pada suaminya. Mereka seperti tidak tahu apapun atau berpura-pura tidak tahu
Jeongwoo kembali fokus pada film mengabaikan Jaehyuk yang sudah merebahkan tubuhnya disamping Jeongwoo
" Jangan memikirkan hal-hal tidak berguna, kita sudah menikah jadi pikirkan saja tentang kami. Kamu tahu, kami menunggu "
Jeongwoo noleh kearah Jaehyuk yang lagi natap dia intens, beberapa detik mereka saling menatap satu sama lain sampai Jaehyuk memutus duluan karena tatapannya kini berpindah kebibir Jeongwoo, perlahan wajahnya mendekat sampai Jeongwoo bisa merasakan nafas hangat suaminya itu
" A-aku mau tidur dikamar aja"
Jeongwoo buru-buru bangun seteleh ngedorong Jaehyuk ngejauh, sementara suaminya itu hanya tertawa kecil sebelum kembali ke kamarnya
.
.
.
Hari ini Jeongwoo berangkat lebih awal dari biasanya, para suaminya tentu saja bingunh bahkan Jeongwoo udah siap saat mereka baru aja bangun tidur. Dengan alasan mau ngumpul tugas Jeongwoo diijinin sama para suaminya berangkat lebih awal tentunya diantar sama Junghwan" Belajarnya yang ben-"
"A-aku masuk dulu"
Jeongwoo bergegas masuk kedalam area kampus waktu ngeliat sosok Mark baru turun dari mobilnya diarea parkir, Junghwan yang ditinggalin gitu aja cuma ngehela nafas pelan, memaklumi sikap Jeongwoo yang emang belum sepenuhnya nerima dia dan saudaranya sebagai suami, tapi sorot matanya menajam kala tak sengaja melihat kearah area kampus setelah masuk ke mobilnya, disana Jeongwoo narik Mark masuk kedalam gedung kampus