"Baiklah anak-anak, bel masuk pelajaran pertama sudah berbunyi. Sebelum kita lanjutkan mapel kita di kelas 7A hari ini, Ibu akan memperkenalkan 2 anak murid pindahan dari luar Kota, silakan masuk, nak ku-"
Sang Guru yang belum menyelesaikan perkataannya itu pun terjeda oleh seseorang yang menggeser pintu yang terbuat dari kayu halus itu dengan kencang kala yang merasa terpanggil membukanya secara brutal. Alhasil satu kelas terdiam dan kaget dengan mulut yang terperanga, begitupula dengan Guru itu.
Murid pindahan pertama itu terlihat seperti orang benar dan ambisius. Dengan pedenya ia berjalan lebih dulu dengan tubuh yang tegap paripurna. Murid cewek aja sampai lemas liatnya, mereka semua terpukau oleh pancaran musim semi sang pemilik wajah tampan peri kecil ayah itu."Selamat pagi semua, saya Redion Mahendra dari Bogor, saya pindah ke daerah sini untuk menuntut ilmu di Sekolah Menengah Pertama kebanggaan kita semua, yaitu SMP Sahitya Niskala. Tepuk tangan dulu semuanya,"
Seisi kelas yang berisikan manusia-manusia (yang katanya) normal itu sempat terkicep-kicep namun mereka kembali sumringah dan memberikan tepuk tangan yang meriah.
"Baik, saya lanjutkan, Saudara-saudara; cita-cita saya ingin menjadi mahasiswa UI dengan jurusan Teknik dan Arsitek, biar gelarnya 'STARS' gitu, hehe, oke gak? Selain itu saya juga ingin menjadi murid NPC ambis biasa, karena terlalu populer itu benar-benar menyulitkan, merepotkan, dan sangat meresahkan. Tolong kerja samanya ya, salam kenal semuanya!"
Redion melambaikan tangan dengan senyuman tampannya-yaitu Jurus Jitu Pemanggil Cegil.
Alhasil murid cewek sekelas itu berteriak histeris dengan perasaan yang gembira riang, dan ada pula yang mengusir teman sebangkunya demi memberikan tempat duduk untuk Redion.
Murid pindahan yang satunya lagi itu mem-bombastis side eye-kan Redion. Ia tak mau kalah, ia pun menyikut lengan Redion-mengisyaratkan untuk mundur agar ia dapat memajukan langkahnya sejengkal agar tidak berdiri tepat disamping Redion.
Murid baru yang belum memperkenalkan diri itu meninggikan rahangnya (pamer jawline ceunah). Murid cewek sekelas nampak semakin segar penglihatannya, Pagi-pagi sudah disuguhi oleh kedua murid cowok pindahan ber-spek Oppa-oppa.
"Hana, Dul, Set. Annyeonghaseyo! Rainaf Prananta, imnida!~ Gw dan sekeluarga pindah ke daerah sini buat nemenin nyokap kerja sebagai Guru disini. Asal tempat kelahiran gw di Kota-nya Dilan, Bandung, eak. Then, Abis ini jangan ada yang manggil gw Badut Kelas, atau lorang semua gw slepet," ia menarik napasnya,
"Btw, gw adalah penggemar LEGO dan UNO garis keras, buat kalian yang mau nyoba main UNO berame-rame khususnya sekelas, boleh sok calling calling, yeah. Last, Silahkan untuk ciwi-ciwi gemes yang mau manggil gw Aa, Rainaf Starboy, atau ada yang pengen gas bikin Grup Paguyuban Aa Starboy-boleh boleh aja, hehe. Mannaseo Bangawoyo, yeorobun~" lanjutnya sumringah.
Walaupun perkenalan dari murid pindahan yang terakhir ini rada sengklek, tetapi gak memungkiri murid cewek sekelas itu bakal ilfeel, Mereka justru memiliki sebuah perspektif baru-kemudian mereka pun memberikan sambutan hangat nan meriahnya kepada Rainaf, melebihi dari Redion sebelumnya.
Tak lama Redion menatap sengit Rainaf yang tersenyum nakal padanya. Ia terlihat ingin melanjutkan ucapannya, "Btw, jangan temenin samping gw ini ya, dia fans emyu" lanjutnya Rainaf.
"Bacot lo, Jelek. Gw udah pindah hati ke Liverpool. Sotoy lo!" Sikut Redion dengan tatapan kesalnya, karena ia tak terima atas ejekan Rainaf barusan.
Mereka berdua memang belum kenal dekat, Terakhir kali berkenalan saat kedua orangtua mereka memaksanya untuk berjabat tangan sebagai bentuk perkenalan di Ruang Kepsek hari ini. Karena sesama anak baru plus sekelas juga, jadi harus kenalan dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NO TITLE
Fanfiction[ 𝗘𝗡𝗛𝗬𝗣𝗘𝗡 ⋆ 𝗝𝗔𝗦𝗨𝗞𝗘 ] "Lorang lebih sir Jagung bakar apa Jagung rebus?" Tanya Rajen iseng. "Jagung Bakar!" "Oke sip, mulai saat ini nama genk kita Jagung bakar" "HAH??!!" Pekik Rainaf dan Redion serentak. --- Menceritakan tentang sepoton...