06

286 34 0
                                    

~•°•°•~

Happy reading

....

"Haduh chik, bukan, bukan matcha gue kesini karena mau nanyain elo" ucapnya sambil melirik kesamping menatap datar Vivi yang juga memberikan tatapan tajam padanya.

"Sumpah lu Zee, ner-bener ya, udh dipukulin bukannya minta maaf, malah ninggalin emang anak setan lu"ucap Olla kepalang kesal pada sahabatnya itu menghampirinya membuat Zee maupun Badrun memutuskan tatapan mematikan itu.

"Eh, orang lagi ngomong juga bukannya minta maaf apa kek malah diem, nape lu abis liat setan apa kaku banget" lanjutnya lagi, sepertinya dia tak bisa membaca situasi sekarang.

Chika yang merasakan hawa dingin di sekitarnya pun, beralih menatap Zee dan juga Vivi yang sedari tadi malah diam, ada apa dengan mereka?

Vivi yang tak mau berlama-lama di sini pun, membuka suara memecah keheningan yang melanda

"Ada perlu apa sama Chika?" Tanyanya dingin, benar-benar datar

"Chik kamu tau Ara dimana? Karena dari jam istirahat tadi, dia belom masuk kekelas" ucapnya tanpa memedulikan ekspresi tak suka dari Badrun.

"Eng-enggk, gue gatau, emang Lo udh telpon dia?" Jawabnya gelagapan bertanya guna menghilangkan kegugupannya saat dia melihat ekspresi tak suka dari pacarnya.

"kirain Lo tau dia dimana sekarang, gue udh telpon tadi, tapi hpnya ga aktif jadi siapa tau dia lagi sama Lo kan" ucap Zee dan Olla menganggukkan kepala sebelum mengangkat suara

"Oh yaudah, kalo gitu kita duluan ya mau nyusul tu anak dulu, bye chik" ucap Olla menarik tangan Zee meninggalkan tempat itu.

"Ah iya, bye" balasnya

Huh, apa Ara masih mau merebut Chika dari Badrun yang terlihat galak bak pak Rahmat guru terkiller seSMAN ZNKNH, membayangkannya saja sangat menakutkan.

Tapi sepertinya itu bukan apa-apa bagi Ara yang notabenenya ketua geng motor tersadis di jakarta. Bahkan dia bisa saja memukul orang tanpa memberi ampun sedikitpun.

Benar-benar berdarah dingin

Tapi itu tak berlaku saat ia tengah bersama Chika, bagaimana tidak, dia sangat lemah jika berurusan sama Chika. Membayangkannya saja membuatnya senyum-senyum sendiri.
Jika orang yang tak mengenal dirinya, mungkin akan menganggap dia adalah pasien RSJ.

"Kamu ada apa sama Ara? Kok aku gatau?" Tanyanya, setelah kedua sahabat ara meninggalkan mereka di parkiran karena dia melihat bahwa ara berniat merebut Chika darinya, bahkan terang-terangan didepan matanya.

"Hah, eng-enggk aku ga punya hubungan apa-apa sama dia, dianya aja yang nyamperin aku dikantin tadi. Tapi serius, aku berusaha ngehindarin dia kok" ucapnya gugup, jujur dia tak mau ribut lagi hanya karena Ara terus.

Ya, setiap mereka ribut pasti yang terlibat dan menjadi akar masalahnya adalah ara, Ara yang gencar mendekati dirinya bahkan tak memedulikan keberadaan pacarnya, benar-benar kurang ajar bukan?

"Kamu ga usah pikirin, aku bener-bener ga ada hubungan apa-apa sama dia, kedepannya aku bakal menghindar dari dia, kamu ga usah khawatir ya sayang" ucapnya menenangkan Badrun takut jika pacarnya itu akan berkelahi

Badrun yang dipanggil dengan sebutan sayang itu, tak bisa marah lama-lama pada dirinya.

Dia sangat tau cara meluluhkan hatinya.

"Hm, tapi aku cemburu kalo kamu deketan sama dia chik" ucapnya, dia tak terima jika Chika yang berstatus pacarnya berdekatan dengan ara yang terang terangan berniat mengambil hati pacar cantiknya itu.

I'm expecting youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang