Freen masuk ke dalam suatu ruangan dan di susul oleh Jack. Sedangkan Becky yang penasaran itu pergi menyusul Mereka. Becky merasa seperti sudah lama mengenal sosok Freen tersebut.
"Pacarku cantik sekali." Ucap Jack memeluk Freen dari belakang. Ia menenggelamkan wajahnya di leher Freen.
"Hmmhhh.. hentikan Jack, nanti ada yang lihat. Ini di tampat kerja."
"Lalu kapan kau memberi ku hadiah itu, sayang? Aku sangat menginginkan mu."
"Besok malam, datanglah ke apartemen ku."
"Benarkah?? Kita akan melakukannya?" Tanya Jack dengan penuh semangat.
"Hmmm, tidak ada salahnya kan? Kau adalah pacarku. Sudah sewajarnya kita melakukan hubungan seks. Tapi aku mohon bawa Pengaman karna aku tidak ingin hamil."
"Tentu, sayang! Aku akan membawa banyak karena aku tidak akan berhenti. Sampai pagi dan sampai kau lelah!"
Freen tersenyum mendengarnya..
"Aku belum pernah melakukannya, jadi jangan langsung bermain kasar."
Becky bisa mendengar percakapan mereka dari luar. Ntah kenapa hatinya sakit mendengar pembicaraan mereka berdua.
"Kenapa hatiku sakit? Bukankah wajar Jack dan pacarnya melakukan itu?" Gumam Becky dalam hatinya.
.
.
.
Keesokan harinya...
Pagi-pagi sekali Becky sudah pergi dari rumah Jack untuk pergi ke tempat masa kecilnya tanpa sepengetahuan Jack. Becky pergi ke rumah walaupun hanya sekedar berdiri di depan pagarnya.
"Dulu pertama kali aku dan Saro bertemu di tempat ini." Becky tersenyum saat membayangkan kejadian 17 tahun yang lalu.
"Di mana kira-kira kau sekarang berada? Saro apa kamu tidak rindu padaku?"
Perlahan Becky pergi dari depan rumah itu dan berjalan ke ujung komplek di taman. Pikiran Becky kembali ke masa lalu, ia terus saja mengenang masa-masa menyenangkan bersama dengan Sarocha.
Becky melihat kebelakang dan betapa terkejutnya dia ada Freen juga di sini. Itu adalah wanita yang kemarin marah-marah pada dirinya.
"Hah?? Ngapain kau di sini kakek? Aaa aku tau kau pasti mengikuti aku ya?" Tuduh Freen.
"Hey? Kenapa kau slalu saja menuduh ku? Aku tidak mengikuti mu. Aku punya tujuan lain untuk datang ke sini."
Freen tersenyum menyeringai.. " apa yang di lakukan pria tua seperti mu di tempat ini?"
"Dan apa yang dilakukan oleh wanita muda di tempat seperti ini?"
"A-aku, itu bukan urusanmu."
"Berarti keberadaan ku di sini juga bukan urusan mu." Jawab Becky mantap.
"Dasar pria tua menyebalkan."
"Aku tidak tua, usia ku 24 tahun."
Freen tercengang mendengar perkataan Becky ia benar-benar tidak bisa percaya.
"Jangan bercanda, lihatlah Jenggot mu itu kakek tua. Hhh sudah tua tapi ingin mengaku muda saja setidaknya sadar diri."
"Aku memang 24 tahun, Freen."
"Hah? Kau tahu nama ku?"
"Ee-ehh.." Becky memukul mulutnya karna keceplosan.
"Dari mana kau tahu nama ku? Kita belum pernah bertemu sebelumnya."