Freen mengambil kotak P3k lalu membersihkan darah Becky yang mulai mengering di sudut bibirnya. Wajah tampan itu juga terlihat memar karna dia membiarkan Jack memukulinya lebih banyak.
"Apa Sakit Becky?"
"Lebih sakit kalau kau dan Jack sudah melakukan itu jika saja aku terlambat. Aku tidak sengaja mendengar percakapan kalian di toko roti itu. Kau dan Jack akan melakukan hubungan itu malam ini."
"Maaf, Becky. Kupikir kau tidak akan pernah datang lagi untukku. Jadi aku harus memulai kehidupan yang baru bersama orang lain."
"Jangan lakukan itu, kita akan hidup bersama seperti janji kita di waktu kecil dulu. Mari kita hadapi semuanya bersama, Freen." Ucap Becky menggenggam kedua tangan Freen.
"Tentu, aku mau menghadapi dunia ini jika bersama dengan mu."
"Sudah, kalau begitu ayo tidur. Besok aku akan membawa mu ke London."
"Hah?? B-Besok? Kenapa mendadak sekali Becky?"
"Mommy yang suruh aku kembali, dia sangat menyebalkan kau tahu? Kau bisa tinggal di apartemen ku. Aku akan kembali sebentar ke rumah mommy lalu ke apartemen lagi."
"Tapi, Becky..."
"Sudahlah, tidak akan terjadi apapun. Mommy tidak pernah datang ke apartemen ku karna aku tidak mengizinkannya."
"Baiklah, kalau begitu aku akan siapkan baju ku dulu. Hmm tapi bagaimana dengan baju mu? Pasti tinggal di rumah Jack?"
"Biarkan saja. Itu hanya baju murah."
Padahal sebenarnya baju Becky semuanya bermerek dan mahal. Baju kaos nya untuk sehari-hari bermerek Gucci, Balenciaga, atau Saint Laurent.
"Aku akan membantu mu mengemasi pakaian mu Freen." Kata Becky
"Tidak perlu, aku bisa sendiri. Kau mau makan apa? Aku akan masak untukmu."
"Kau bisa memasak? Hmm baiklah aku akan makan apapun yang kau masak."
"Heyy kakek tua, apa kau kira aku tidak bisa memasak?"
"Hmm kau menyebut ku kakek tua lagi ya?? Rasakan ini. Kakek tua ini akan menjadi teman hidup mu."
Suara tawa dan canda kebahagiaan memenuhi apartemen Freen ini. Becky menggelitik Freen sampai mereka berdua jatuh di lantai.
"Hahaha cukup Becky, biarkan aku memasak untuk mu."
Freen bangun dan saat ingin melangkahkan kakinya, pinggangnya di tarik oleh Becky. Hingga sekarang Freen duduk di atas pangkuan Becky.
"Rambut mu wangi sekali.." puji Becky sambil mengendus aroma Freen. Becky juga meremas bahu Freen dan perlahan hidung mancungnya mulai menggesek di leher Freen.
"Beckkk.." keluh Freen memejamkan matanya.
"Panggil nama ku sayang." Ucap Becky dalam bahasa inggris, menambah kesan eksotis.
"Hentikan.. Beck.."
Drrttt drrttt drrttt drrttt
Ponsel Becky bergetar..
Mommy menelepon..
"Ckkk sialan!" Gerutu Becky.
"Aku akan masak dulu." Kata Freen sambil berlari kecil ke arah dapur.
.
.
.
Setibanya di inggris...
"Apa kau senang Freen??" Tanya Becky sambil menancapkan wartel di boneka saljunya sebagai hidung.
"Sangat senang Becky! Terimakasih sudah memenuhi janji kita di waktu kecil."