{30 TPJ}

230 12 0
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN CERITA INI SEPERTI BIASA 🐣🥀

   "Kadang semakin kita cari, ia akan semakin sulit di temukan. Semakin di rindukan, maka ia tak kunjung datang"

                    -coretanharianku

*

*

*

°°••°°••°°••°°••°°••°°

Satu Minggu sebelum pernikahan Fiya dengan Gus Arsya

Di rumah keluarga Anggara sudah ramai para tamu undangan, baik itu teman Liya dan Adam dengan rekan-rekan bisnis orang tua mereka berdua.

Acara pertama akan di adakan akad nikah di rumah keluarga Liya, dan resepsinya akan di laksanakan di hotel keluarga Pradita.

Adam sudah rapi dengan setelan jas hitam dengan dasi kupu-kupu, dan Liya tampak cantik dengan balutan baju akadnya dan jilbab senada.

(Kurang lebih seperti ini, baju akad yang di kenakan Liya dan Adam)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kurang lebih seperti ini, baju akad yang di kenakan Liya dan Adam)

Fiya sudah duduk di barisan pertama bersama dengan Zani dan Killa yang duduk di samping kiri dan kanannya. Sementara di barisan kedua ada Lana dkk dan Kenan dkk bersama Gus Arsya dan ustadz Abil juga tentunya, tak lupa juga para orang tua mereka, hanya orang tua Kenan, Fiya, Gus Arsya, Lana, Killa. Dan sementara orang tua yang tidak hadir karena ada halangan jadi tidak bisa datang.

"Apakah nak Adam sudah siap?" Tanya pak penghulu

"In syaa Allah pak" kata Adam sambil melirik sedikit ke arah Fiya

Daddy Stef menjabat tangan Adam yang dingin itu, Daddy Stef hanya tersenyum karena paham dengan ketegangan Adam.

"Bismillahirrahmanirrahim Ya Adam Pradita binti Dio Pradita, saya nikahkan dan kawinkan kamu, dengan anak saya aliyana Ninggrita binti Stef Anggara dengan mas kawin seperangkat alat sholat, satu rumah, 3 hotel, 2 unit mobil Alphard, 2 unit mobil Pajero sport, 1 villa di London, dan logam mulia 600 gram di bayar tunai" kata Daddy Stef

"Saya terima nikah dan kawinnya aliyana Ninggrita binti Stef Anggara dengan mas kawin tersebut di bayar tunaii" kata Adam lantang dengan satu tarikan nafas.

"Gimana para saksi? Sah?" Tanya pak penghulu

"SAHHH" Seru semua para tamu undangan

"Alhamdulillahirabbil Alamin" kata pak penghulu dan memimpin doanya.

TASBIH PEMBAWA JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang