{34 TPJ}

178 13 0
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN CERITA INI SEPERTI BIASA 🐣🥀

Beginikah kejutan itu semesta? Drama mu selama ini terlalu bercanda.”

-coretanharianku

*

*

*

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•


Kini Fiya dan Gus Arsya sedang berada di meja makan, tidak ada pembicaraan kecuali dentingan sendok dan garpu.


"Ra, bentar malam mas mau ada acara kajian di dekat masjid sini" kata Gus Arsya membuka pembicaraan


Fiya menaikkan satu alisnya, apa katanya tadi? 'Ra?' siapa dia? Fiya bertanya-tanya emang siapa wanita yang di sebut 'Ra' itu?

"Ra Siapa? Perasaan nama aku Fiya deh" ucap Fiya

"Ya kamu lah, Humairah nya mas" kata Gus Arsya

Fiya yang mendengar itu sontak jadi malu-malu, karena ucapan Gus Arsya. Gus Arsya yang melihat muka Fiya jadi ketawa sendiri.

"Apa sih mas ih!" Ucap Fiya

"Gak papa kan kalau mas pergi malam ini?" Tanya Gus Arsya

"Gak papa, tapi aku juga ikuttt" ucap Fiya

"Boleh" kata Gus Arsya

"Mas, habis ini kita ke pesantren dulu ya? Habis itu kerumah bunda" ucap Fiya

"Iya, Mas juga udah kasih tau umi sama Abi" kata Gus Arsya

Setelah perbincangan singkat itu, mereka melanjutkan acara sarapannya

•°•°•°•°•°•°•°•°•

"PAPIIIII!!" teriak Kenan saat menuruni tangga rumah nya dengan berlari

"KENAN! UDAH BERAPA KALI MAMI BILANG, JANGAN LARI KALAU TURUN DARI TANGGA!!" teriak mami Vivi

Kenan hanya cengar-cengir tak jelas sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Hehe maaf Mi, lupa" kata kenan enteng

"Hihi miif Mi, lipi" ucap papi putra dan duduk di meja makan

"Kenapa kamu teriak-teriak kayak orang hutan?" Tanya papi putra

"Itu Pi, Kenan udah dapat kampus bagus" kata Kenan

"Emangnya di mana?" Tanya papi putra sambil memakan sarapannya

"Di universitas Haruga, Papi daftarin Kenan, Fikram, Aksa, Sama Nathael"

"Boleh, nanti papi Suruh Sekertaris papi buat Daftarin kamu"

"Oke" jawab Kenan

Sementara di keluarga Adam dan Liya, mungkin Masih Bisa di Bilang Harmonis-harmonis dikit lah.

"Kak Adam mau kemana?" Tanya Liya

"Kantor" jawab Adam singkat

Liya menghampiri Adam dan menyalimi tangannya.

"Hati-hati" ucap Liya sambil melambaikan tangannya

Adam hanya menanggapinya dengan deheman singkat.

Fiya dan Gus Arsya baru sampai di pesantren Al-Farizqi, Kedatangan mereka berdua di pesantren membuat santri-santriwati bertanya.

"Eh, itukan perempuan yang pernah ke sini Gak sih?"

TASBIH PEMBAWA JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang