15.-PERIKSA KE DOKTER

4 1 0
                                    


Yunara yang sekarang telah mengandung anak di dalam rahim nya yang telah berjalan 4 bulan.

Perut rata kemarin, sekarang sudah membulat lucu.

Yunara duduk di sebuah karpet putih berbulu yang di bentangkan di tengah tengah halaman rumah Ravindra.

Halaman yang berumput hijau halus, dan di kelilingi dengan tanaman serta bunga yang bermacam macam di sana.

Yunara duduk di sana bersantai di sore hari, sambil mengelus ngelus perut bulat nya itu.

Sambil bergumam dan setetes air mata pun turun melewati pipi bulat nya

"Nak,kamu harus bangga sayang... Kamu punya ayah seorang pengusaha hebat dan terkenal. Memiliki segalanya... Dan ibu yakin, kamu akan sangat si sayangi oleh ayah mu...."lirih nya

Lalu tiba tiba punggung nya di pegang oleh seseorang, yang membuat Yuna reflect menengok.

Ternyata itu adalah Karina. Melihat itu Yuna langsung menghapus air mata nya.

"Ka-kakak?"

"Kau menangis?"

"Tidak kak, Yuna cuman kelilipan tadi"

"Tidak! Kau menangis... Jangan bohong"

Mendengar penuturan Karina, membuat Yuna terdiam dan menunduk

Lalu Karina pun duduk di karpet yang sama di samping Yunara. Lalu mengelus perut Yunara lembut

"Ku mendengar kau bicara sendiri tadi"

Yuna masih terdiam dengan melihat Karina yang mengelus sayang Perut nya itu

"Jangan sakiti hati mu dengan ucapan mu sendiri. Itu pasti akan sangat berpengaruh kepada anak ini"lirih Karina sambil terus mengelus lembut perut nya

Yunara hanya bisa terdiam menatap ke arah Karina yang menatap ke arah perutnya

"Seorang anak adalah impian dari setiap wanita. Seorang wanita pasti ingin menjadi seorang ibu. Tapi aku? Aku tidak di beri kesempatan untuk menjadi ibu. Maka jangan dia dia kan anak mu"ucap Karina terus dan sudah meneteskan air mata di sana

"Kakak, ti-tidak--"Yunara langsung menangkup wajah Karina dan menghapus air mata nya.

"Jangan berbicara seperti itu kak, ini anak kakak. Kakak adalah ibunya,dan kak Ravin adalah ayah nya."sambung nya tersenyum

"Ka-kau? Kau m-menerimanya?"bingung Karina mengerut kan alis nya

Yunara tersenyum dan menganggukkan kepala nya

"I-iya kak. Aku Terima bahwa aku akan di ceraikan saat anak ini sudah lahir. Aku akan pergi dan tidak akan muncul lagi. Anak ini tidak akan pernah mengenal diriku. Dia akan selalu punya satu ibu. Yaitu kakak,Kak karin"ucap Yunara tersenyum lagi

Kini Karina hanya bisa mmematung mendengar ucapan Yunara.

Kemudian dia langsung memeluk Yunara sangat erat.

"Kenapa? Hah?? Kenapa kau ini sangat baik hah?? Saat ini aku sangat layak di bunuh oleh mu. Cepat bunuh saja aku sekarang. Aku benci diriku" Karina memberontak kesal kepada dirinya sendiri

"Kakak sudah... Jangan berbicara seperti ituuu"Yunara yang mencoba menenangkan Karina yang memeluk nya

"Kenapa kau begitu baik Yunara. Aku yang telah menghancurkan rumah tangga my dengan Ravin. Tapi kau tetap saja berbuat baik kepada ku. Kenapa??"tanya Karina lagi

"Aku telah menganggap kakak, seperti kakak kandung ku sendiri. Kakak gak perlu khawatirkan aku, aku akan bisa jaga diri aku nanti setelah aku pergi jauh dari sini"

JAVEELLA GABRELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang